Iwanbanaran.com – Ngedumel cak…lek boso Jowone ngomel-ngomel menahan kesal, itulah yang ditunjukkan Morbidelli pasca melewati sesi kualifikasi yang cukup melelahkan baginya. Kenapa melelahkan ? karena menurutnya tidak ada harapan baginya untuk merangsek kedepan dengan top speed Yamaha-nya yang lemot. “ Ini pertama kalinya seorang pebalap mengendarai motor berusia dua tahun, yang tentunya akan membawa masalah baru…” celoteh Morbidelli. Waahhhh, kesel tenan kiee koyone….

Seperti yang sampeyan semua tahu, Franco Morbidelli akan memulai start di Mugello malam nanti dari urutan ke-10. Pembalap Yamaha runner up dimusim 2020 ini lebih lambat 0,897 detik dibandingkan Fabio Quartararo. Sebagai pembalap Italia tentu doi merasa kesal karena menurutnya skill dan fisik fit 100 % namun satu poin yang membuatnya sulit merangsek maju adalah performa. Yup….top speed yang lemot membuat Franky mengatakan…” tidak ada harapan…” serunya. Tidak berlebihan cak karena top speed Franky ternyata lebih lambat 10 km/jam dibandingkan Fabio Quartararo serta 20km/jam dibandingkan pasukan Ducati. Ediannn jauhh juga yak…

” Aku kecewa start harus dari posisi 10. Posisi kami sulit dan tidak ada harapan. Aku merasakan perbedaan luar biasa besar perkara top speed. Padahal aku sudah berada di slipstream Bagnaia tapi bahkan Aleix Espargaro dengan Aprilianya begitu mudahnya menyalipku. Aku juga merasakan kencangnya hembusan angin ketika dia menyalipku tanda top speed kami terpaut jauh. Yang cukup mengerikan….jika aku disalip oleh semua pembalap dengan hembusan angin seperti itu, sulit untuk mengendalikan motor dengan baik karena kita melaju diatas 300 km/jam….

iklan iwb

” Ini juga pertama kalinya seorang pebalap mengendarai motor berusia dua tahun, yang tentunya akan membawa masalah baru…” keluh Morbidelli. Apakah ini artinya Morbidelli sudah lempar handuk jelang race Mugello ??

Aku berhasil menorehkan lap time dengan sangat baik pada FP3, tapi sayangnya aku tidak bisa mengulanginya. Beberapa hal telah berubah padahal setingan sama. Jujur kami memiliki keraguan karena sulit untuk memahami. Tapi kami akan mencoba segalanya. Ya….start sepuluh adalah posisi yang sulit untuk melakukan balapan yang solid dengan segala keterbatasan ini. Sepertinya akan menjadi hari Minggu yang sulit buat kami, tapi tentu saja kami akan berjuang mati-matian…. ” tutup Morbidelli. So..untuk mengkompensasi lemotnya top speed, Franky akan mengoptimalkan cornering speed sebagai kelebihan dari M1. Kita lihat saja nanti…(iwb)