Iwanbanaran.com – Cakkkk…….akhirnya tuntas sudahhhhh test ride yang IWB lakukan. Sebuah sensasi yang memberikan kita satu kesimpulan bahwa hampir semuaaaaaaa sisi PCX160 berubah total. Poin-poin kelemahan masa lalu bener-bener diperbaiki Honda pada gen 4 katup ini. Namun jujur cak, dari sekian kelebihan….ada 2 poin yang membuat IWB tersenyum. Yup….poin yang membuat IWB berguman “Honda emang ugal-ugalan”. Lhooo emange opo cakk IWB ?? Untuk mempersingkat impresi, simak penjabaran IWB berikut ini…

Desain

Soal desain, dalam pandangan IWB Honda berhasil mengangkat nyawa sporty dari new PCX 160. Banyak garis serta tarikan-tarikan tegas di sekujur bodi generasi baru 2021. Walaupun desain soal selera tapi dalam pandangan pribadi generasi ini jauh lebih sporty dibandingkan dengan sebelumnya. IMHO Honda berhasil membuat looknya premium, enak dilihat…slim serta kompak. Disini Honda juga tidak berusaha meracik skutik yang digede-gedein…tapi pendekatannya lebih pada feel “luxury”.? Disini kita bisa tarik kesimpulan bahwa Honda tidak mau latah dengan tetap mempertahankan identitas PCX series. Untuk generasi baru ini desainer mampu ngepush untuk mengkombinasikan kesan sporty dan mewah…

iklan iwb

Yup…. asli cak kalau sampeyan melihat dari dekat komponen-komponen yang nyantol pada motor ini serasa premium. Apalagi ketika kita menyalakan kunci kontak dan melihat area speedometer….keren puolll. Terutama di bagian panel lampu Illumination warna hijau yang menyala ketika kita menghidupkan lampu sein ataupun Hazard. Angkrikkkk….mewah njaran cak. Tidak hanya itu kesan mewah juga terpancar dari stop lamp yang dibentuk sedemikian rupa sehingga reflektor terkesan seperti bertumpuk di dalam. Layer-layer ini sukses memberikan kesan 3D style. Apalagi Honda membekali seluruh lampu dengan model LED alias ogah bohlam. Ditambah secara shape desain stoplamp kini lebih mendekati bentuk Forza 250. So…soal desain IWB berikan nilai 8,5

Ergonomi riding

Nahhh…. untuk posisi riding sejak dulu IWB memang menyukai PCX series. IMHO Posisi badan pas untuk Postur IWB yang memiliki tinggi badan 170an. Shape stang, posisi kaki hingga sudut kemudi. Tangan tidak terlalu naik keatas ataupun tidak terlalu kebawah. Dan ternyata pada generasi 2021 hal ini tetap dipertahankan. Ditambah busa jok sekarang lebih empuk dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Yup….betul cak, kabar gembira buat sampeyan semuanya karena kekerasan busa sudah jauh lebih lembut. Lalu yang paling IWB sukai adalah bagian Dek depan…

Dengan memperpanjang atau melebarkan Dek depan footpeg kaki hingga 30mm, disertai revisi shape bentuk jok yang lebih mencekung membuat kaki kita bisa menampak dengan sempurna ke depan. Bahkan dengkul sekarang juga bisa cenderung lurus dibandingkan dengan sebelumnya. Lalu ergonomi yang ditawarkan juga membuat kontrol kita terhadap motor maksimal. So… soal ergonomi riding IWB berikan nilai 8

Engine

Generasi ini adalah generasi yang memang lebih powerful dibandingkan dengan sebelumnya. Walau Honda mengembangkan PCX160 fokus pada kenyamanan seperti jargonnya ” Personal saloon comfort”, tapi mereka menjejali mesin terbaru dengan spek yang memiliki potensi kencang. Dan terbukti cenderung lebih Overbore serta stroke pendek dengan harapan meminimize friksi ternyata ampuh memberikan kesan halus. Asli cakk….IWB sampai tersenyum dibalik helm saat melaju pada kecepatan 80-90 km/jam…..alusssss getarannya. Makin kenceng mesin malah makin alusss khas engine overbore yang rileks pada RPM tinggi. Bener-bener improvenya terasa banget. Baik di kaki hingga stang nyaris tanpa getaran. Ini yang membuat kita seperti dibawa nunggang matic premium. Waah iki turing pasti nyaman melek merem tenan rekkk-rekkk…..

Betul cak….Honda mampu menyuguhkan sensasi berbeda antara skutik harga 15 jutaan, 20 jutaan atau 30 jutaan. Inilah yang membedakan pabrikan sayap mengepak dibandingkan dengan lainnya. Dengan kata lain sampeyan dapatkan sesuai dengan uang yang kita keluarkan. Lek boso londone ” You Get what You pay”. Minimnya vibrasi ternyata tidak hanya disumbang oleh konstruksi engine yang Overbore. Tapi menurut informasi cak Adhe ( training division PT AHM)… engine baru eSP+ memang all new engine yang berubah total dibandingkan dengan generasi sebelumnya….

Mesin baru ini fokus pada 3 core inti yakni powerful, low friksi (berdampak pada kehalusan) serta efisien. ” Mesin eSP+ adalah mesin yang powerfull namun disaat yang sama konsumsi BBM tetap irit…” cetus cak Adhe. So… walaupun mesin semakin powerful tapi fokus Honda adalah efisiensi, itulah basis inti eSP+ yang akan membuat mesin tetap irit di kelasnya. Beberapa poin perombakan diantaranya balancer tambahan yang akan mereduksi vibrasi termasuk tambahan roller bearing dicrankshaft hingga hidrolik lifter stopper tensioner rantai keteng. Ini adalah mekanisme komponen pertama di kelasnya…

Cara kerja komponen tersebut adalah meredam gerak rantai keteng tetap pada kondisi yang ideal sehingga bisa meminimalisir adanya getaran. Wahhh pantesss alusss. Itu belum termasuk hadirnya damper mounting tambahan di bagian bawah Raiser sehingga stang terasa halussss bangeeett. Pertanyaannya gimana dengan performa?

Nahhhh….iki cak, dengan komposisi dan konstruksi terbaru menggunakan mesin 156,9 cc 4 katup overbore, awalnya IWB menduga tarikan bawah akan lelet, lawong overbore pakdeee. Tapi faktanya dibandingkan old gen ora kalah….nampolnya mirip cak. Yup….new engine memberikan sensasi berbeda pada tenaga low, middle hingga high RPM. Jika generasi lawas sampeyan akan merasakan akselerasi mumpuni di bawah tapi tengah dan atas seperti kosong maka untuk generasi terbaru ini oraaaa. IWB merasakan power terus ngepush. Padahal bobot IWB mencapai 85 kg, dan motor lebih melar (sekarang 132kg)…dorongan akselerasi masih cukup terasa. Sayangggg beribu sayangggggggg….lagi enak-enaknya merasakan kitiran RPM atas, trek entek bin habissss…..oalaahhhh….

Trek yang diberikan tidak cukup panjang untuk cari top speed. Dengan trek yang diberikan IWB hanya mampu meraih kecepatan 92km/jam dan setelah itu IWB harus melakukan braking sangat keras. Tapi memang jujur cak…. Rasanya belum puas karena pada kecepatan tersebut mesin baru bangun. Konfigurasi Overbore akan terlihat Superiornya pada kecepatan diatas 100km/jam. Harusnya demikian. Oleh karena itu IWB belum bisa menyimpulkan secara pasti potensi asli mesin terbaru new PCX 160 ini kecuali secara feeling, yang jelas akselerasinya lebih padat dibandingkan dengan old gen. Piye jika diadu melawan NMax? Kuwii yang IWB juga penasaran.? Dan Soal ini IWB tidak mau berspekulasi kecuali jajal langsung keduanya head to head drag race bareng. So…..soal engine IWB berikan nilai 8,5 dengan kehalusan 9….nahh istimiwir emang alusssnyaaaa….

Handling

Iniiiiiiii yang membikin IWB juga melongo. Dengan komposisi ban 14 inci (lebar 2,75 inch) depan dan 13 inci (lebar 3,5 inch) belakang, IWB tidak mengira kestabilan motor improve signifikan. Hampir semua track dengan bentuk parabolic bisa dilibas dengan sangat stabil. Kemudian motor juga nurut dan yang IWB surprise adalah kesan bobot 132 kg hilang sama sekali. Feel motor lincah, agile membuat kita PD bermanuver. Tidak mengeluh sama sekali cak, mau sampeyan tekuk ekstrim. Bahkan berkali-kali standart samping dan dek bawah gasruk aspal “srokkkk-srokkkkk” tanda kemiringan motor IWB push hingga maksimal, motor tetap anteng. Nurutttttt banget cak….

Dengan ban yang juga lebih lebar yakni 110 depan dan 130 belakang ternyata memberikan traksi berlimpah. Padahal ban standart ki cak. Apakah hanya itu ? sing jelas ora. Dari analisa pribadi Honda sepertinya menghitung ulang distribution weight serta geometry lewat perombakan sasis dan posisi engine mounting (sekarang diatas) sehingga karakter handling PCX160 jiann istimiwir. Dan dengan perubahan posisi engine mounting yang tidak lagi dibawah namun pada center body, memberikan ruang lebih diarea ground clearance. IWB pastikan skutik ini anti gasruk cak. So….paket handling IWB berikan nilai cukup tinggi yakni 9.

Suspensi

Nahhhh….untuk suspensi, karakter depan masih mirip dengan sebelumnya. Namun perbedaan cukup terasa di bagian belakang. IWB merasa ketika melewati gundukan tanjakan buatan, rebound lembut dan solid. Ternyata langkah Insinyur Honda menambah panjang stroke 10 mm serta memperbesar spring berhasil. Ayunannya lebih solid dan nyaman. Asyiknya….dengan ukuran suspensi yang cukup panjang ternyata tidak menggadaikan handling yang cukup Superior. Sayang dalam pengetesan IWB tidak sempat menggunakan untuk simulasi boncengan. Jadi kita kita belum bisa menyimpulkan Apakah suspensi akan tetap bekerja dengan baik ketika mendapatkan beban di bagian belakang. So…. suspensi IWB berikan nilai 8

Braking

Honda tetap pede menjejali komposisi konstruksi rem ABS single channel. Tapi dari klaim mereka, single channel yang di miliki berbeda sebab ABS yang diusung oleh Honda Lebih lembut serta presisi (jika tidak salah dalam satu detik piston bisa mencengkram diskbrake sebanyak 25 kali). Ditambah dengan kehadiran sensor traction control atau bahasa patennya disebut sebagai Honda selectable Torque control….. Honda memastikan bahwa kemampuan pengereman lebih tangguh dan aman. Lhoo opo hubungannya ?

Disini IWB baru paham. Saat IWB menekan diskbrake secara frontal (simulasi panic brake) dari kecepatan 90-ankm/jam, dan ABS bekerja…..getaran distang lembut ora “”gradagan”. Dibantu dengan sensor traction control di bagian belakang ternyata juga berhasil membantu jarak pengereman lebih dekat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Lhoo kok isoo ? karena pada new gen ini kita berani membetot tuas rem belakang sekuat tenaga tanpa takut ban selip. Mungkin rada aneh tapi kenyataan dilapangan IWB merasakan ban belakang tetap napak dengan baik tanpa ditemukan gejalang sliding saat hard braking dan ini memberikan kita rasa pede yang lebih besar. Wohhhh….ngono to jebule. Terbukti dari waktu ke waktu IWB berani ngerem makin dekat ditikungan dan yesss….pakeemmmm maknyuzz cak…

Waahhhh asyem, kok mantappp kabehhh kiiii piyeee yak….sobek tenan. Dan sekali lagi, Honda membuktikan dengan perangkat rem ABS single channel dikombinasikan dengan HSTC belakang sukses membuang keraguan kita terhadap kinerja remnya. Presisi, solid dan pakem. Nilai terhadap sektor ini adalah 8,5

Built quality

Banyak yang bertanya dan fokus pada sektor ini pada PCX yakbni built quality. Sebenarnya untuk tipe PCX material dan built quality cukup baik. Dan pada versi yang kita tes kemarin juga demikian. Casing-casing cukup tebal serta presisi ditambah painting yang juga memiliki finishing baik. Namun IWB masih merasa kurang puas dengan casing plastik doffnya. Kuwi cak…yang tanpa painting. IMHO bisa lebih ditingkatkan karena material plastik terlihat gampang meninggalkan jejak jika kena gores. Dan dari pengalaman pribadi dimasa lalu, plastik jeruk purut tersebut gampang “mbladus” seiring waktu berjalan. Tapi nggak tahu cak, kebanyakan motor sekarang material plastik jeruk purut ini memang kurang juozz. Jika sektor tersebut bisa ditingkatkan pasti makin maknyuzz. Built Quality IWB berikan nilai 7,5

Kesimpulan

Sulit untuk mengkritik Honda New PCX 160 karena dengan hanya naik 400 hingga 500 ribuan ternyata hampir semua sektor improve signifikan dibanding old gen. Baik mesin, handling, fitur hingga desain. Apalagi bagian Jok pun ternyata juga diperhatikan oleh Honda….. bentuk kontur direvisi sehingga kita terasa lebih menyatu dengan motor. Termasuk busa yang lebih empuk sehingga memberikan kenyamanan lebih pada kita sebagai biker. Mungkin satu hal yang bisa menjadi masukan buat Honda di masa depan adalah pertimbangkan penggunaan suspensi model subtank kayak ADV 150 supaya PCX semakin Sporty walau jujur, dengan spesifikasi sekarang secara performa tidak kalah. Rebound lembut dan solid…. tapi tidak ada salahnya tetap dipertimbangkan untuk mengangkat value di masa depan. So…. Honda New PCX 160? Fix kali ini Honda emang ugal-ugalan cak….. so saran IWB, rapatkan barisan dan hati-hati dengan celengan? …..(iwb)

Spesifikasi PCX160

Tipe Mesin 4-Langkah, 4-Valve, eSP+
Tipe Pendingin Pendingin Cairan
Sistem Suplai Bahan Bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
Volume Langkah 156,9 cc
Diameter X Langkah 60 x 55,5 mm
Perbandingan Kompresi 12:1
Daya Maksimum 11,8 kW (16 PS) / 8.500 rpm
Torsi Maksimum 14,7 Nm (1,5 kgf.m) / 6.500 rpm
Tipe Transmisi Otomatis, V-Matic
Tipe Starter Elektrik
Tipe Kopling Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Kapasitas Minyak Pelumas 0,8 liter (Penggantian Periodik)
Tipe Rangka Double Cradle
Ukuran Ban Depan 110/70 – 14 M/C Tubeless
Ukuran Ban Belakang 130/70 – 13 M/C Tubeless
Sistem Pengereman Depan Cakram hidrolik – (TipeCBS) TriplePots Hydraulic, Combined Brake System / (Tipe ABS) Anti Lock Braking System-
Sistem Pengereman Belakang Cakram Hidrolik
Tipe Suspensi Depan Teleskopik
Tipe Suspensi Belakang Suspensi Belakang Ganda
Panjang X Lebar X Tinggi 1.936 x 742 x 1.108 mm
Jarak Sumbu Roda 1.313 mm
Jarak Terendah Ke Tanah 135 mm
Tinggi Tempat Duduk 764 mm
Berat Kosong 131 kg (tipeCBS), 132 kg (tipeABS)
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 8,1 liter
Sistem Pengapian Full Transisterized
Tipe Baterai/Aki 12 V – 5 Ah, tipe MF
Tipe Busi NGKLMAR8L-9
Power Charger 5V,2,1A

205 COMMENTS

    • Wkwkwkwk… Lha DOHC hon-hon itu dah tewas ditangan SOHC yamaha.
      Gak perlu dibahas lagi.
      Dimana2 CB150 itu dibabat vixion 155
      Dimana2 CBR 150 RRR itu dibabat R15 vva
      Dah, kasus ditutup utk diratapi.

      xixixixix

Comments are closed.