Iwanbanaran.com – Cakkk…dari interview terbaru antara Fabio Quartararo dengan motorsport, doi menggaris bawahi perlunya Yamaha bangkit dan bergerak. Sebab tahun depan dengan menggunakan mesin yang sama akibat regulasi (freeze) tidak ada alasan buat mereka menyerah begitu saja. Apalagi Fabio Quartararo akui Suzuki saat ini sangat sulit dikalahkan. Berikut pernyataan lengkap Fabio Quartararo…..
Balap Valencia mungkin merupakan balap gemilang buat Suzuki namun kurang cemerlang buat pasukan Yamaha. Lhaa piyee cak….Mir menang, Rins naik di posisi termasuk klasemen rider kini sudah imbang dengan Quartararo, yang mengakhiri GP Eropa di urutan ke-14 setelah crash di putaran pertama. Pembalap Yamaha terbaik adalah Franco Morbidelli itupun berada di urutan ke-11 atau sekitar 17 detik di belakang Suzuki. Berdasarkan performa terakhir Suzuki sukses menikmati podium ganda di empat dari lima putaran terakhir. Dari sini Quartararo melihat keduanya tidak mungkin dikalahkan oleh Yamaha, setidaknya untuk saat ini….
“Pertama-tama, harus aku katakan kedua pembalap Suzuki sangat kencang. Kami bisa katakan pembalap dan motornya kencang. Sepertinya kami mengalami masa-masa sulit, musim yang sangat tidak konsisten buatku dan Yamaha. Sepertinya mereka selalu di atas, mereka berhasil melakukan lompatan besar di depan kami, terutama jika melihat kami hanya bisa finis di urutan ke-11, 13, dan 14. Jadi, entahlah, aku tidak tahu harus berkata apa….tapi mereka benar-benar tak terkalahkan….” keluh Fabio via motorsport….
Quartararo menyesalkan performa Yamaha yang tidak konsisten sepanjang musim 2020 dan menekankan bahwa pabrikan harus bergerak mengatasi “kesalahan bodoh” agar bisa menyesuaikan diri menghadapi Suzuki untuk berkompetisi dimusim 2021…
“Yah, kami tahu harus mempertahankan basis [motor] yang sama karena kami tidak dapat melakukan perbaikan apa pun [karena aturan]. Yang bisa kita lakukan adalah melihat di mana kita bisa improve karena mereka juga terus meningkat. Bayangkan Suzuki bisa mencetak podium ganda, podium ganda, podium ganda, dan kami?…..kami hanya melakukan [misalnya] Franco [Morbidelli] menang, tapi pembalap Yamaha lain dibelakang. Atau kemudian aku yang menang. Jadi selain Jerez aku tidak yakni apakah kami bisa cetak podium ganda seperti Suzuki. Dan ingat….Suzuki hanya memiliki dua motor dan mereka hampir podium ganda pada setiap balapan....” celetuk Fabio Quartararo….
Last…rasanya memang sudah cukup apa yang diuatarakan para pembalap Yamaha termasuk Fabio Quartararo. Kini tinggal pabrikan yang harus merespon apa yang pembalap mau sebab patut diingat…..semua kunci tetaplah ditangan engineering. Pembalap hanya bisa memberikan input bukan memperbaiki. So…semangat Fabio Quartararo, toh masih ada dua balapan tersisa…gazzzz ! (iwb)
Suzuki sejak thn 2019 sdh terbukti bisa menang, alex rins vs Marquez.
Sementara yamaha fq20 justru mengalami kekalahan lawan Marquez
Ya mogox motornya… ya malu jadinya….
ekekekek
suuRRRaamm
Hanya dngan 2 motor.
Keuntungan cuma 2 motor jadi bisa lebih cepat fokus tdk tersandera oleh “maunya” banyak rider..
Musim lalu..
H bisa menang banyak pun karena fokus ke MM93 (yg lain gak dianggap). Beda dengan Y dan D yg ridernya gak kompak.. Jadi amburadul.. Yg ini mau ke kiri yg lain mau ke kanaan…
sok tau
Padahal sering dibully inline KW sama FBY….
masa yg KW lebih durable dari yg ori?
Ya mledux mesinya… ya mogox jadinya…
ekekekekek
Everyday is Nightmare for Mbhekye
Tahun ini tahunnya suzuki, hanya dengan 2 motor dan 2 pembalap , hanya 1 pembalap penguji, sangat efisiensi dan low cost
Musim lalu yg langgan podium cuma 1 org malah dapat triplecrown ??
Betul bro, tapi sesuai dengan gajinya yg sangat tinggi?, belom lagi pak bbrp pembalap dan pembalap penguji
Benar bro, soalnya sijuki dananya terbatas, nggak ada sponsor.
Awal musim koar2 sangat siap merebut titel Jurdun 2020… akhir musim mewek ekekekekek
Muehhehehehehehe
Muehhehehehehehe…..
Muehhehehehehehe
4 pembalap jurdun, CATET CATET
Yg kw awet2 aja smpai double podium..
Eh yg katanya inline asli malah meledug mulu…
Jd ingat yg meledug di tanjakan sumatra ?
Kesian ni bocah prettdator..fix buang2 umur tahun ini dan tahun depan, secara pengembangan mesin dibekukan. Siapin tisu yang banyak buat ngelap air mata dan lelehan ingus. #YaMaapinlah
Mijone kemana nih…..
ngenes liat yamaha skrg . spt jatuh tertimpa tangga ketabrak odong2 pula. dan mungkin tahun depan ga akan jauh beda keadaannya. moga2 ketemu solusinya
Sungguh aneh, bukankah Yamaha punya ratusan bahkan ribuan engineer…!!! Masa iya urusan Durabilitas mesin saja tak terpecahkan.
Saya yg notabene orang bodo saja bisa mikir. Untuk test durabilitas mesin itu tidak harus dibawa ke sirkuit. Tinggal pasang mesin ke dudukan mesin di Dinotes Laboratorium, bejek rpm setinggi-tingginya lalu lihat berapa lama mesin bertahan sebelum mbleduk dan pada rpm berapa mesin akan mbleduk. Dan periksa komponen apa saja yg menyebabkan mesin mbleduk.
Kasih beban yg seolah-olah (simulasi) race seberapa tahan mesin digeber-geber.
Asumsinya di race saat di Explorer 110% itu seharusnya saat simulasi di lab harus mencapai angka 150%. Jadi setiap race masih punya cadangan Explorer power and durability +40%.
Bisa kah??? Jawabannya SANGAT BISA.
Sulit kah???. Jawaban TIDAK SULIT.
Mahal kah??? Jawaban nya PASTI MAHAL.
Durabilitas mesin sepenuhnya tergantung pada teknologi metalurgi pabrikan…!!!
Suzuki bisa Krn mencontoh kinerjanya laboratorium Mercedes.
Honda bisa krn memang Honda pegang banyak paten teknologi metalurgi sparepart mesin.
Yamaha harusnya bisa…!!! Kalau mau.
Kata pak de rossi: gua bilang juga apa…..
yamaha bergerak, suzuki nambah motornya 2 lagi dari satelit, biar adil. masa 4 vs 2, apalagi ducati 6
Jika rins tidak crash n cidera di awal musim mungkin jadi pesaing berat mir karena mereka sama2 konsisten tapi rins harus absen beberapa seri.
Walaupun begitu poin mereka tidak terpaut jauh mungkin tahun depan rins bisa meraih juara dunia n menjadi penantang utama juara bertahan