Iwanbanaran.com – Cakkkkk….sebuah fakta menarik diungkapkan Paul Denning yang ngeshare kondisi Sepatu atau boot rider Yamaha WSBK Toprak Razgatliogu. Gaya membalap yang sering menurunkan kaki ternyata membuat friksi luar biasa pada boot Dainese rider Yamaha. Alhasil sol sampai bolong dan membuat manajer Yamaha meminta maaf pada Dainese…
IWB sudah bahas diartikel lawas bahwa Menurunkan satu kaki saat ngerem atau disebut sebagai leg Dangle pertama kali terlihat ketika Rossi berjibaku melawan Sete Gibernau di Jerez tahun 2005. Ketika itu Vale berusaha overtake Gibernau dari sisi dalam last corner dengan menurunkan satu kaki kirinya. Saat itulah The Doctor sering terlihat menurunkan kaki ketika hard braking dan membuat para riders lain keheranan dan bertanya?apa sih keuntungan menurunkan kaki satu ketika hard braking?
Motor, ban dan perangkat rem memiliki progress yang sangat konstan. Dan pembalap selalu mencari cara baru untuk mengimbangi perkembangan ini untuk meningkatkan performa mereka diatas motor. Dengan menurunkan kaki satu ternyata memberikan konskwensi langsung terhadap performa pengereman. Pada titik dimana kami sangat sadar bahwa gaya G (G Force) semakin luar biasa dari waktu kewaktu. Hal itu membuat kaki kita seringkali lepas dari fot peg ketika melakukan pengereman keras?
? Valentino (Rossi) adalah pembalap yang pertama kali menemukan keuntungan dengan menurunkan kaki saat melakukan pengereman. Dan sejak saat itu kita seringkali memperhatikan gaya Rossi dengan Leg Dangle-nya, boot bergesekan keaspal?dan kami sebagai rider berpikir, sebenarnya apa sih keuntungan dengan Leg Dangle ini? kamipun mencoba mempraktekkan dan ternyata cukup banyak yang kami dapatkan hingga sekarang banyak sekali pembalap yang juga mengikuti gaya ini hingga sekarang. Itulah kenapa kami sebut sebagai The Doctor Dangle?
Nah untuk membahas konteks ini tentu tidak lepas dari rem karbon, ban dan seluruh teknologi di Motogp yang memberikan kita extra perfomance pada perangkat rem. Inilah yang membuat posisi duduk rider ketika hard braking sangat tidak nyaman. Transfer energy G-Force memaksa lengan bekerja keras menahan dorongan yang sangat kuat termasuk kaki yang juga menahan diatas foot peg. Padahal kita tidak cukup kuat untuk selalu menahan pada posisinya karena dorongan yang sangat frontal?
? Nah ketika kamu menurunkan satu kaki ketika moment itu terjadi ternyata banyak hal yang berubah. Yang pertama adalah lowering gravity. Dengan menjulurkan satu kaki saat hard braking kami merasakan motor lebih stabil. Yang kedua kami juga bisa menyebarkan bobot dari sebelumnya full kedepan menjadi terpecah sebagian kebelakang. Ketika kaki keluar dari foot peg dan frame motor turun kebawah, tekanan G Force tidak terkonsentrasi pada satu titik sehingga motor terasa lebih anteng dan kami juga lebih mudah memperbaiki posisi. So?pengereman jadi lebih efisien?
Tidak hanya itu, dengan menurunkan satu kaki kamu akan merasakan badan jauh lebih kuat sehingga motor lebih terkontrol. Gaya tersebut juga memungkinkan paha satunya bekerja optimal untuk menahan badan. Ini memungkinkan menambah sisi aerodinamika. Dan yang terakhir di Motogp, ketika melakukan hard braking dari straight angin yang menerpa badan sangatlah luar biasa. Hal itu membuat pressure pada lengan lebih besar. Nah?kaki turun satu akan berfungsi untuk membantu air resistance serta berfungsi layaknya anchor yang akan membantu motor rebah lebih mudah. Mungkin minor namun di Motogp sekecil apapun akan membuatnya berbeda. Terus apa kerugiannya ?
? Secara teknis tidak ada kerugiannya. Namun dari sisi sponsor mungkin mereka jadi lebih banyak keluar uang karena karena boot yang bergesekan keaspal akan membuatnya cepet rusak?? seru Silvain guintoli tertawa. Dan ternyata apa yang diungkapkan doi terbukti. Postingan dari Paul Denning yang menyoroti betapa ekstrimnya gesekan mampu membuat sol sepatu Dainese yang terkenal solid bolong. Hal ini karena Toprak juga mengaplikasi led dangle ini setiap berbelok ditikungan. Paul sampai meminta maaf ke Dainese cak…” Mohon maaf pada Dainese racing department, terima kasih atas dukungannya…” serunya…
Last…untunglah para rider ini dan pabrikan disokong secara sponsor oleh Dainese ataupun Alpinstar. Sampeyan bisa bayangin kalau tiap race mereka harus membeli boot, iso bangkrut tenan….iyo ora cak. Kalau punya sendiri sih sayang cak. Contohnya IWB, wearpack didengkul wae bersih puol. Kenapa ? sayang pakde…walaupun replaceable, tetap wae ogah ngeluarin duit buat cost tambahan. Jadi kalau cornering dengkul terasa sedikit nyentuh aspal motor langsung ditegakin wkwkwk. Nah seperti apa kondisi sepatu pasca race dengan leg dangle ? intip boot toprak dibawah ini..sadizzzzz euy…(iwb)
The first image looks great but leads to… the second image. 20 laps only. Have to feel sorry for the @dainese race department- thanks for your support guys ? pic.twitter.com/xoECl7goXn
— Paul Denning (@Paul_Denning) August 2, 2020
Ngeri coy.. Rossi memang genius..
umur41 masih naik podium cak… ngeri .. 93 sampe rontok tulang nya untuk ngalahin 46
Jangan lupa saat itu jeres panas nya poll mantep
KeToprak ugal ugalan.
?
Ngeri2 sedap
Klotok-klotok indomi
kambingers pasti bilang yang pertama kali bikin leg dangle si markeset ngoahahaha ayo tak ada yang mampus muncul lah jangan pura2 bobo ekekekke
Jadi ingat Marquez dulu ngerem pake kaki sampai ngebul sepatunya
kalo penemu pengereman dengan sendal swallow siapa ya….?
dulu waktu kecil seneng bawa speda trondol kalo ngerem pake sendal bisa pakem bahkan bisa ngepot…. senengnya bukan main ?
calon pembalap motogp nih si toprak !
presisi tapi mematikan.
gak seru tanpa mbah dharmo
Itu fungsinya buat bantu ngerem jg.. sol sepatu jadi kampas rem ketiga.. kdepannya bahan sol bisa dicampur bahan kompon ban spy gak mudah terkikis & lebih kuat daya brakingnya 😀