Iwanbanaran.com – Cakkkk….rasa pede dilontarkan pejabat YIMM atas kehadiran Honda All Beat. Mereka tidak gentar dan menganggap bahwa Mio adalah pilihan pintar. Konfirmasi tersebut dilontarkan Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Anton Widiantoro mengaku tidak khawatir dengan kehadiran New Beat. Menurutnya konsumen pintar pasti milih Mio karena lebih murah soal maintenance. Weh menarik ki cak….
Seperti dilansir Kompas, Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Anton Widiantoro mengaku tidak khawatir dan tetap pede bahwa produk mereka Mio lebih baik. Kendati Beat sudah dibekali mesin dan sasis baru, Mio masih kompeten untuk melawan rival. “Kami tetap percaya diri dengan model saat ini, 125 cc teknologi bluecore. Lagi pula, konsumen saat ini sudah mulai pintar. Tidak semuanya ingin irit tapi juga memikirkan biaya kepemilikan motor.…” serunya via Kompas…
Menurutnya, Mio bisa dibandingkan dengan produk rival soal biaya maintenance, komponen sehingga jika ditotal dalam setahun mereka percaya Mio unggul. “ Kemudian, hemat bahan bakar itu bukan segalanya. Tetapi, biaya kepemilikan. Bisa dibuktikan sendiri dalam pemakaian setahun, maintenance, harga komponen, dan lain-lainnya iritan siapa…” cetusnya lagi. Doi juga menggaris bawahi fitur yang malah membuat motor jadi terkerek naik, fitur yang dianggap belum tentu efisien seperti DC Outlet 12V misalnya…
” Jika konsumen ingin banyak perubahan tentu akan berdampak pada harga jual kendaraan. Misalkan charger di motor, tentu kita bisa hadirkan di semua motor. Tapi apakah efisien dan efiktif? Belum tentu juga. Jangan sampai kita kasih fitur, tapi tidak dipakai secara optimal. Padahal dampak dari penambahan fitur tersebut adalah kenaikan harga. Kalau (Mio) harganya tiba-tiba Rp 20 juta, jelas tidak affordable lagi untuk pasar entry level. Tentu, kita selalu lakukan survei bagaimana yang terbaik,” tutupnya….
Cukup menarik komentar pejabat YIMM yang begitu pede atas Mio untuk melawan All new Beat. Memang kita hanya bisa pantau cak mengingat dari beberapa terawangan disinyalir YIMM memang sedang menyiapkan generasi skutik entry level dengan label sementara Mio Gear. Seperti yang kita tahu, sekitar Agustus 2019 Yamaha kepergok mendaftarkan produk misterius yang diduga sebagai generasi terbaru Mio dengan label GEAR ! Pendaftaran paten produk dengan nomor permohonan DID2019044479 didaftarkan oleh Yamaha melalui Yamaha Hatsudoki Kabushiki Kaisha PDKI Indonesia……
Status Mio Gear memang belum terpantau secara jelas. Apakah merupakan versi facelift dari Mio M3 yang sudah mengaspal ditanah air hampir 4 tahun lamanya? Atau produk ini merupakan pelengkap dari varian yang sudah ada? Belum pasti. Namun dari analisa sementara kemungkinan besar Mio Gear adalah produk facelift dari Mio M3. Mengenai sosok Mio Gear, IWB sebenarnya menemukan sebuah project misterius yang memiliki hubungan erat dengan produk paten yang didaftarkan. Produk ini disinyalir mengusung kode Project BEJ. Dari terawangan, IWB menemukan beberapa ciri yang sangat menarik sebab cukup banyak komponen yang memiliki kemiripan dengan Yamaha Freego. Itemnya 11-12 cak. Artinya ban dan pelk diduga juga selebar Freego. Apakah kode project ini ada hubungannya dengan Mio Gear ?? entahlah..
Last….rasa pede pabrikan dibutuhkan untuk meyakinkan konsumen, sangat dimaklumi cak. Apalagi secara spek seharusnya motor ini memang unggul dalam penjualan mengingat mesinnya lebih besar. Bayangin wae 125cc vs 110cc. Tapi mesin besar memang identik dengan bensin boros, mungkin itu yang tidak terpikirkan pabrikan mengingat pasar ini masuk kategori low entry yang cukup sensitif masalah konsumsi BBM. Diluar itu sebenarnya basis desain menjadi isu penting dalam peracikan setiap produk. So…semoga rasa pede ini ditopang dengan produk facelift yang lebih ganteng. Honda All new Beat vs Mio ? kalau sampeyan pilih mana cak, monggo berikan komentarnya …. (iwb)
Yamaha Mio
Honda New Beat
Ini yang bikin yahaha ancurrr, TERLALU PEDE dengan produk yg jelas kurang laku pasaran, dimana mana jelas mbit yang paling banyak di jalan, soal handling lebih nyaman mbit, desain bagus mbit jauh
itu so called “Manager Public Relation” ketauan ga ngerti teknis dan turun lapangan…
jadi ceplas ceplos aja kek fidli zonk…
biaya maintenance setaon paling beda puluhan rebu doank, lain2? yamama terkenal dari dulu vampir oli, udah pasti maintenance lebih sering buat cek,ganti oli dan cek mesin… irit bahan bakar? dari jaman suzuki berjaya dulu ampe skrg jg yamama di banding ngondah ya lebih boros…
klo ane jd direksi yamama mah orang macem gini ane suru jadi sales lapangan aja, cuma jago bacot doank… secara sales itu wajib jago bacot nyeheheh
Kayaknya yg dimaksud nama MIO itu mio gnerasi slanjutnya, bukan mio yg skarang. Kayaknya.. hehehe..
Velg legend benerin tuh…bosen liatnya..
Mau PD..jamin tetep kalh pnjualan jauhh sm nyubit
akhir Desember 2019 kemarin saya bermaksud membeli produk Yamalube karbon cleaner, 3 beres saya datangi, tiga? kosong gak punya stok. bahkan yg terakhir sempat diarahkan untuk beli di beres type R yg paling gede diwilayah saya, tetapi stok kosong juga.
lah komenya di apus wkwkwk
padahal ga nyerang personal, komen asli buat pabrikan wkwkw
eh koq muncul, td ilang lah @_@
Semoga lolos, semoga gak dikarungi dan semoga dibaca …
Sebenernya di indo milih motor entry level peran orang tua masih dominan cak, ane udah sering dapat cerita dari orang? kampung dan dari beberapa kali merantau ke berbagai daerah …
Simpelnya mereka pilih honda karena yg pertama emang desain nya udah Indonesia banget, yang kedua harga jual cak ? banyak yg bilang nanti kalo bosen pengen ganti motor gak rugi? amat, bahkan kadang ada yg beli second udah dipake 1-2 tahun ketika dijual lagi malah harganya masih sama dan bahkan ipar saya malah untung ?
Besaran CC juga pengaruh buat entry level cak, sesama vario aja 125cc lebih diminati orang? desa karena mereka klaim lebih irit, bahkan untuk harga jual bekas 125cc lebih mahal dr yg 150cc ? ane juga kaget lho
Terakhir teknologi, mau yamaha pake vva, bluecore, atau klaim 125cc tp ttp irit rata? masyarakat tidak paham, dg kekuatan honda dan marketing yg bagus, ketika mereka tanya motor apa yg irit ya jawaban kebanyakan orang pasti honda,,, gak ada mio, gak ada nex …
Begitu juga dg ortu ane, ketika ane bilang pengen NMAX di mah iya? aja, tapi ketika sebut varian yamaha daj merek lain , dia ngotot mending ambil beat atau vario aja (Diskusi Matic) dan alasannya juga sama dg orang? yg pernah ane temuin di berbagai daerah… Ane herab kok mereka bisa sepemikiran ya ??
Disini ane mengakui kehebatan honda dalam meracik dan memasarkan produknya sesuai keinginan pasar bukan malah nyari aman dg bikin kelas baru yg konsumen belum tentu ngerti atau tertarik …
Lek Iwan, numpang Yo. Malas bikin email iki critane..
Dear Mr. Widiantoro
Sedikit unek-unek boleh lah ya. Jujur saya suka dengan Yamaha itu karena Rossi dan kampung bebek. Jantung dan hati rontok hingga nggak mau kesengsem merk lain. Dari 2008 sampai sekarang wes gandrung. Dari Jupiter Burhan, Xeon mbarep, Vixion Sinchan, terakhir Lexi goyang gergaji (getarnya) saya beli dg nyelengi setengah mati. Kita tau nggak ada produk yg sempurna. Kekurangan Yamaha apapun saya terima. Dari shockbreaker depan yg sekeras egrang, komstir oblak, pelek peyang, sampai aki dan kelistrikan yg perlu terapi kejantanan pun saya maklumi sampai saat ini??. But remember, every people getting older. Kebutuhan berubah, selera berubah. Kalau anda adalah orang yg cukup uang its ok. Tp untuk kami yg pas-pasan, butuh nabung untuk beli motor tentunya kami akan memilih membeli sesuatu yg everlasting atau setidaknya value for money nya bagus. Motor diluar sana ada puluhan juta. Prestisnya naik motor itu sudah ga kayak tahun 90an. sekarang orang membeli motor itu untuk memperingan urusan transportasi pribadi atau malah kerja di lapangan. Di saat pabrikan lain RnD nya mengejar efisiensi bahan bakar, fitur keselamatan, kenyamanan berkendara kenapa justru Yamaha malah menaikkan kubikasi semua lini yg justru jatuhnya malah overpricing produk. Kita tetap butuh motor kubikasi kecil. Nyatanya matic dg kubikasi terkecil yg jadi raja penjualan. Saya pribadi tdk terlalu peduli apakah Yamaha ingin disebut pelopor atau pengikut. Yg saya rasakan justru Yamaha akhir-akhir ini kebanyakan gimmick yg belum tentu menaikkan value motornya. Di artikel lek Iwan ini terlihat seakan Yamaha menjilat ludah sendiri. Maaf, jika power outlet pada beat dinilai tidak efisien kenapa Lexi, new nmax justru dicangkokkan. Padahal imho dari sekian produk Yamaha yg saya pakai dibandingkan produk sebelah yg apple to apple instalasi kelistrikan Yamaha justru lebih rumit menurut para mekanik langganan dan satu langkah tertinggal dibandingkan produk sebelah. Contohnya gini aja, Aki dan lampu CB yg susah belok itu lebih besar daripada Vixion Sinchan. Kembali soal gimmick ya, VVA, 5-10 tahun lagi orang cuman akan bilang itu akal-akalan Yamaha aja. Sohc kagak DOHC kagak, maintenance nya tentu jg lebih repot karena bagi mekanik bengkel motor di pedesaan part dan elektroniknya kurang familiar. ISS/SSS yg cuma ngabisin aki, karena ketika SSS on tapi lampu utama Lexi kagak mati, emangnya motor pake panel tenaga surya buat ngisi aki?. Mana gitu ga ada engkol stater lagi..curcol…
Intinya mau jadi pelopor atau pengikut mbok yao nek bikin survey atau RnD itu yg bener.
Daripada bikin VVA atau ngikutin ISS nya sebelah kan mendingan bikin motor Yamaha kedepan lebih nyaman, halus dan irit. Syukur2 mau ngeluarin kubikasi 100 atau 110cc. Tinggalin aja nama Mio. Labelnya di mata konsumen Mio = motor boros. Mau jetFi ataupun bluecore injeksi karena blunder Yamaha yg menaikkan kubikasi..mau dijejali teknologi apa juga jatuhnya tetep lebih boros dari mesin injeksi 110cc. Last… Masih ada kesempatan untuk bangkit. Jgn sampai Yamaha nasibnya kayak Hamamatsu. Buat motor Yamaha yg irit, nyaman dan aman. Itu saja.
Saya sendiri kedepan masih rencana tetap setia dg Yamaha. Juga akan tetap setia mantengin blog bocoran produk di Iwanbanaran.com yg menurut saya bakule warung Iki blogger pecinta motor sing paling menjiwai. Jadi kalau ada desas desus Yamaha masih idealis dg sudut pandang saat ini mungkin rencana saya berubah terhadap Yamaha.
Thank buat lek IWB. Yg sudah ngasih bocoran sejak era NVL SMP sekarang. Njenengan masih blogger favorit saya lek. Jitu, akurat dan independent! Jujur aku kangen nonton video lek IWB srunthulan ngene ikih.. http://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=%23&ved=2ahUKEwidoJHq9ZTnAhXUZSsKHZ1sDrgQwqsBMAB6BAgKEAQ&usg=AOvVaw0VTJzWxrN8ZFOD4xbU2nov
Ora ba-bi-bu langsung tuku???
Sehat terus lek Iwan dan keluarga. Salam jos gandoss..
Rafi (Olif@iwanbanaran)
PS: nek enek kata2 sing kurang pantes disensor opo dikarungi Yo Ra po2 kok Lek?
Lagi ngidam mio m3 jee pejabatnya kepedeen..liat nyeww mbit pake velg scoopy jg kerenn
scroll ada gambar motor matic, scroll lagi paling bawah kok cantik?
Jozz gandhozz…
Mio itu motor sampah, elektrik starternya mulai bermasalah walo usia motor blm ada setahun. di parkiran motor itu rata2 Mio nyalanya diengkol kaki setelah standar tengah dulu. sedangkan beat yg starter ACG itu tinggal ngacir saja.
Menyerahlahlah,lempar handuk mio,uda ngga ada yg beli lg…liatlah di komen2 diatas atau di jalanan.,karena tdk seirit,seawet,mesin halus BEAT…ini masih kepedean. Liatlah honda,vario 110 yg masih laku aja udah distop..ini baru pede abbiss
RNDnya mungkin kurang survey atau kurang jalan2 😀
mio m3 umurnya udh 5 tahun lebih sebulan om dri pertama rilis awal desember 2014 dan pertama x nongol di bulan september 2014 di spyshoot n udh ada yg pake sekeluarga warna abu? coklat polosan tanpa striping.
jdi menurut saya yamaha terlalu ego n fokus cma ke maxi sampai lupa nama besar “mio” yg buat yamaha jaya slma bertahun? n jdi pelopor matic membooming di tanah air.
umur 5 tahun lebih saya rasa udh terlalu lama masa bakti matic. beat aja pertengahan 2016 nongol udh di ganti, pdhl penjualannya laris bgt, sedangkan m3 penjualan kalah mulu tpi ttp betah aja dgn model itu