Iwanbanaran.com – Cakkkk…kabar datang dari pabrikan garputala yang mengaku optimis menghadapi pertarungan musim depan. Walau belum mampu masuk runner up, namun menurut bos Yamaha, performa mereka terus meningkat dimusim 2019. Dan kini mereka fokus pada satu hal krusial dengan rasa optimisme yang sangat tinggi. Nah…emang apa yang membuat mereka optimis ??

Yamaha memang merasakan perubahan setelah divisi racing dipegang oleh Takahiro Sumi yang menggantikan Kouji Tsuya sebagai kepala Departemen pengembangan Motorsport dan manajer umum terbaru untuk proyek MotoGP.? Dari sini beberapa perubahan terlihat cukup masif. Terbukti Maverick Vinales berhasil mengoleksi 2 kali kemenangan di musim 2019 di Assen serta Sepang Malaysia. Itu belum termasuk 7 podium yang diraih oleh pembalap 24 tahun tersebut hingga membuatnya melejit mengisi posisi ketiga dalam penutupan musim 2019 di belakang Andrea Dovizioso…

Termasuk Valentino Rossi yang juga sukses mengoleksi dua podium kemenangan di Argentina serta Austin Kendati di musim 2019 terus mengalami kemunduran dan hanya mampu Berada di posisi ketujuh klasemen World Championship 2019. Menurut Lin Jarvis, Yamaha racing telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Apalagi tim satelit Fabio Quartararo juga sukses sabet 6 kali pole di musim 2019. Bukti bahwa tim Yamaha jauh membaik dibandingkan dengan masa lalu..

iklan iwb

Ya… ini adalah tahun perubahan dan jika kalian Melihat posisi yang kami capai tahun lalu serta 2019 memang tidak banyak berubah namun aku pikir terjadi kemajuan yang cukup pesat. Terutama di musim dingin terjadi perubahan internal yang membuat kami memiliki Jalan Baru. Dimulai dengan bergabungnya manajer proyek MotoGP baru yakni Takahiro Sumi. Dari sana Kami banyak diskusi untuk mencari solusi. Departemen dirubah dan hasilnya bisa kalian lihat pada paruh musim kedua kami mengalami kemajuan…

Kami jadi lebih kompetitif sebab berhasil memperbaiki beberapa kesalahan masa lalu walaupun belum maksimal. Fokus saat ini adalah kekuatan pada top speed. Sektor ini kami masih lemah dan menyulitkan pembalap kami bertarung melawan Honda dan Ducati. Jika top speed kamu tidak mumpuni dan Power kurang besar jelas akan membuat pertarungan menjadi kurang imbang. Kami meraih dua kemenangan dengan Vinales. Valentino juga memiliki Lap time tercepat di Sepang…

” So… secara keseluruhan level kami serupa. Oleh karena itu kami jauh lebih optimis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. PR kita memang masih sama yakni top speed yang merupakan defisit terbesar dan harus kita perbaiki. Fokus utama adalah menjaga paket yang seimbang. Kamu tidak ingin merusak kekuatan yang lain hanya gara-gara mengejar topspeed oleh karena itu balancing masih menjadi Fokus utama dalam tim. Sektor ini kita terus berjuang. Betul Kami memang cukup kesulitan karena Butuh tambahan horsepower aerodinamika serta akselerasi. Dan kami sudah bekerja keras untuk memperbaiki nya….” tutup Jarvis via speedweek…

Last…. rasa optimis tersebut tentu membuat kita penasaran Apakah Yamaha bakal mampu bangkit untuk bertempur dengan Honda dan Ducati tahun depan. Ada baiknya memang kita tunggu Seperti apa sepak terjang pabrikan garputala setidaknya pada bulan Februari sebab seluruh tim akan melakukan tes di bulan tersebut cak. So…. kita tunggu saja apa yang bisa dilakukan oleh Yamaha untuk mengejar ketertinggalannya melawan Honda dan Ducati. Optimis rekkkk katanyaaaa…..(iwb)

61 COMMENTS

    • Lupa ya Hohe juara di ymh beberapa waktu lalu? hmmm fans Engkezz gampang pikun. Ah maklum gak pernah belajar sih ya.

      • Hohe menang d 2015 karena MM93 sering jatoh…setelah MM93 merubah gaya balap..2016, 2017, 2018, 2019 MM93 juara..ini fakta bukan hoax..
        Paham tong ??

  1. Yamaha punya semangat untuk itu, tapi hasil race yang menentukan apakah Yamaha bisa mngalahkan Honda Ducati…?

  2. Yamaha kn pembuat suling kenapa tidak membuat knalpot berbentuk suling untuk m1 nya? Coba diganti knalpot bentuk suling di jamin nambah kencang ??

Comments are closed.