Iwanbanaran.com – Cakkk…Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP) Tampil Ngotot pada putaran ketujuh belas MotoGP Phillip Island, Australia. Ia berujar bahwa hanya ada dua pilihan disini yaitu ‘Menang’ atau tidak sama sekali. Vinales juga menambahkan andaikata tidak dlosorr, iapun tidak berminat jika harus mengakhiri race diposisi kedua. Welehhhh piye toh iki??….

Perjuangan Maverick Vinales dalam upayanya meraih kemenangan disirkuit Phillip Island layaknya musim lalu sirna setelah ia dibuat tak berdaya akan permainan Marc Marquez (Repsol Honda Team) menjelang finish. Kesalahan yang ia buat pada tikungan kesembilan alias Lukey Heights harus dibayar mahal dengan berakhir di gravel. Namun Vinales bersikeras bahwa ia tidak menyesal akan kejadian tersebut setelah mempertaruhkan segalanya untuk mencoba dan berikan perlawanan terhadap Marc Marquez guna meraih kemenangan keduanya musim ini di depan Publik Australia.

Nahh…Jelas sampeyan tahu bagaimana keberingasan Maverick Vinales sejak Hari pertama hingga sesi pamungkas sebelum race, ia selalu menjadi yang tercepat tanpa lawan sekalipun, tapi kita semua tau jika hasil tersebut bukanlah menjadi patokan yang signifikan dalam race mengingat Vinales selalu kesulitan ketika berada dalam ‘traffic’. Tidak hanya di Phillip Island saja pakdee melainkan hampir semua seri musim ini kecuali Assen, Belanda. Dimana ia berhasil persembahan kemenangan satu satunya untuk Yamaha musim ini.

iklan iwb

Maverick Vinales memulai race dari pole position, namun setelah start secara perlahan ia kendor dan mundur kebelakang untuk sementara. Sebelum akhirnya ia mampu memulihkan posisi dan bisa memimpin race sejak Lap kedelapan. Setelah itu Vinales menghabiskan sisa lap dengan bayang bayang Marquez yang siap menerkam kapanpun. Hingga akhirnya drama yang tidak terdugapun terjadi pada Last Lap. Dimana awal mulanya adalah Marquez dengan mudahnya mengovertake Vinales di track lurus jelang Tikungan pertama.

The Top Gun yang haus akan kemenangan sangat berambisi untuk menjegal Marquez yang tiba tiba muncul menggagalkan semua Rencananya. Kemudian sampailah mereka berdua pada tikungan kesembilan ‘Lukey Heights’ yang terkenal mengerikan itu, karena setelah melalui tikungan tersebut para rider harus benar benar menjaga kestabilan motornya dan melakukan pengereman dengan baik untuk melibas tikungan menurun kesepuluh ‘Hairpin’. Nahhh…Disinlah blunder Vinales terjadi pakdee, antara gugup atau memang salah perhitungan, Ia terlihat kehilangan grip bagian belakang sehingga terpelanting dari motornya disaat race hanya menyisakan 3 tikungan lagi..

“Sebenarnya, aku sangat senang karena bisa berikan yang terbaik disetiap lapnya. Bagiku hari ini, antara menang atau tidak sama sekali, aku mencoba melarikan diri ketika sudah memimpin race, tetapi ketika aku melihat (dari Pit board) ’15 Lap, Marc +0.2 ‘ aku berkata’ oke, aku akan menunggu sampai lap terakhir’….” Ujar Vinales..

“Aku tahu jika Marc telah mencapai ‘+0’, ia akan menyusulku di track lurus karena itu normal. Ia telah memainkan kartunya. Sementara aku berhasil menghemat sedikit ban dan di sektor ketiga, aku bisa menutup celah darinya. Hari ini adalah race untuk kemenangan dan bukan untuk menjadi yang kedua.” Tegas Vinales….

Disisi lain, Vinales tidak begitu yakin apa yang sebenarnya telah terjadi terkait penyebab hilangnya grip bagian depan, namun ia menambahkan jika itu murni kesalahannya..

“Aku menggeser satu gigi ke bawah, untuk mencoba masuk dari dalam (Jelang T.10), kemudian ban belakang terkunci dan crash, aku benar-benar tidak tahu. Yang pasti itu adalah kesalahanku. Karena jika aku berkendara secara normal maka aku tidak akan crash, sedangkan aku harus mengerti cara bertarung dengan motor Yamaha. Kali ini aku crash, mungkin lain kali aku bisa berhasil dengan cara menyerang semacam itu. tapi Hari ini penting untuk dipelajari dan aku cukup senang karena bisa menjaga ritme race dengan baik.” Tutup Vinales..

Last…Terlepas dari permainan Marc Marquez yang sempat IWB bahas sebelumnya, penampilan Vinales patut kita apresiasi pakdee mengingat ia telah melakukan segalanya untuk meraih kemenangan di Phillip Island….(Cc for iwb)

75 COMMENTS

    • 25 or 0

      Vina terbutakan oleh emosi dan ambisinya untuk menyerang balik mm93.. Tanpa memperhitungkan dmn dan kapan waktu yg tepat.
      Kita tahu di swktor 4 ini marc93 sangat cepat.. Malah vina mengepusnya di sektor ini.. Dan akibatnya.. Dia slide dan tebuntang…

      Dari sini nampak.. Vina tidak punya perhitungan yg baik dlm perencanaanya..
      Seharunya dia push di sektor dimana dia cepat dan mm93 lambat.. Dan itu ada di sektor 2 dan 3.. Nah di sektor 4 ini vina tinggal memaikan blok passnya..

      Tapi ya itulah race.

      Nampak jika vina belum matang dalam berstrategi saat race..

  1. Dia seperti membalap bukan untuk yama, dia membalap untuk demdam masa lalunya. Entah kenapa melihat vinale seperti melihat biaggi ketika kalah dari vale.

  2. Itu sih komentar emosional aja krna udh gagal finish jauh dalam hati pasti nyesel bgt, mana ada bertarung di kejuaraan masa lebih milih jatoh drpd finish gk bs finish pertama…aneh.

    • yg mau di tegaskan vinales itu adalah pengorbanan hingga tetes darah terakhir meski pada akhirnya harus dlosor dan kalah, tapi sudah mencoba semaksimal mungkin hingga tidak ada penyesalan. klo ga di coba pasti kepikiran sampai susah tidur kenapa tadi ga coba ini itu.. karena sudah di coba vinales makin optimis “Kali ini aku crash, mungkin lain kali aku bisa berhasil dengan cara menyerang semacam itu” dan artinya secara mental dia sudah memiliki mental juara

  3. Lah… Seri2 sebelumnya ikhlas aja tuh diluar podium malah ?. Kok kagak dlosor diseri yg kaga juara. Mentalitas cemen berarti, maunya ngotot di sirkuit yg sesuai karakter M1 doang. Memang MM lebih dewasa disituasi sperti itu, “Aku tidak tidur jika tidak mencobanya”, bukannya ngomong juara atau tidak sama sekali ?

  4. setiap pembalap di motogp perlu di apresiasi meski memang belum ada yg sanggup mengimbangi mm93, kita ga perlu merendahkan atau meremehkan orang lain.. tidak perlu menyombongkan orang lain atau diri sendiri, toh setiap orang itu baiknya saling menghargai dan menghormati toh..

  5. Omongannya vinales sudah kepalang tanggung dlosor ya cuma cari pembenaran aja. Tapi knp kemarin2 ga dapat podium 1 kok ga dlosor?

    • G punya rencana yg matang om..
      Seharusnya dia push di sektor yg dia cepat.. Yaitu di sek 2 dan 3.. Sedangkan sek 4 ini mm93 sangat cepat.. Dan besar resikonya..

  6. Gengsimu viin vin..
    Pos 1 champ genah
    Pos 2 champ genah
    Pos 3 champ ki lho sing rung genah. Tnan kowe rak gelem vin?

    Critane kowe neng phil island ki nge porr mang engkez..
    Kowe ki ibarat nguyahi segoro kidul nek ngunu critane.

    • Kalau ngempoz wajib jago ngelezz , paling tidak berasa paling kenceng , sambil ngelirix yang nyalip d samping ?

  7. Itu namanya gak tahu diri dan gak bisa mengukur diri, pebalap semenjana coba coba niru mentalitas do or die nya marquez, motor lemot maksain, ya dlosor. Belagu amat jadi orang?

  8. Harusnya exsperimentnya di freepractice aja kaya si marq biar tahu batas kemampuan motor kaya gmn klw dlozor juga ga pengaruh thdp poin….!!!

  9. Lha kok milih ndlosor…py to kowe kie, ha kok podo karo mbak oci, dari pada finish dibawah 10 besar mending ndlosor….waduh…gak sehat ini mah

  10. Ndlosor ya pilihan mreka yg naik m1

    Ya suka suka nya lah

    Kasihan fans nya bilang ga seru .. stress berat

    Kmarin2 mm93 ngesot2 seru2 aja tuh .. dan slalu jurdun kok

  11. Podium 1 atau jatuh ,,, itu prinsip marques di tahun 2015,
    Dan terbukti itu membawanya ke dalam ke gagalan, hingga tahta nya jatuh ke lord jorge 99.
    Tapi prinsip nya sekarang podium 1, podium 1, or podium 2,
    Dan terbukti jadi juara dgn menyisakan seri lebih banyak
    Dari biasanya…

    • orang lain bilang … tepatnya di berikan ke jl … dari pada di kasih ke 46

      karena ketika jurdun 2015 di tentukan oleh p3 … ya artinya yg menentukan jurdun itulah yg sbenarnya pegang kartu

      katanya … p2 itu looser .. makanya vinales lebih baik jatoh dari pada p2

  12. bedanya se”kemampuan” dan se”kemauan”…Vin telah memberikan seluruh kemampuannya dalam race ini, bukan kemauannya…

  13. Sombong amad!!!!

    Dah kek mbah oci aja, mulai nyanyi di mik naikin harga diri, mulai pura pura dlosor di belakang eh dia mah dlosor beneran gak pura pura kek mbah ????

Comments are closed.