Iwanbanaran.com – Cakkk…Marc Marquez (Repsol Honda Team) kukuhkan diri sebagai Juara Dunia MotoGP 2019 setelah bersaing ketat Melawan Rookie Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT). Marquez menyebutkan jika Penampilan heriok bocah Perancis tersebut mengingatkannya terhadap sosok Jorge Lorenzo (Repsol Honda Team) ketika masih berada di Yamaha….
Terlepas dari Tragedi high side yang terjadi pada Free Practice 1 yang sempat memaksa Marc Marquez harus dilarikan kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut meskipun akhirnya ia dinyatakan tidak mengalami cedera apapaun, Kiprah Marc Marquez pada putaran kelima belas MotoGP Chang, Thailand benar benar luar biasa pakdee.
Memulai start dari posisi tiga dan jalani race selama 26 Laps, ia menghambiskan waktunya dibelakang Fabio Quartararo sepanjang race hingga berakhir dengan kemenangan dramatisnya ketika mengkudeta Quartararo tepat pada Last Corner dimana pada bagian tersebut selalu menjadi titik kelemahan Marc Marquez disetiap sirkuit musim ini. Tentu ini menjadi poin plus terseJuosss Gbaginya dan terasa istimewa karena ia bisa mengesahkan gelar lebih awal ketika MotoGP masih menyisakan 4 seri lagi.
Marc Marquez mengakui jika Quartararo lebih unggul darinya, namun ia memiliki beberapa poin kuat untuk melawan Quartararo yang tampil mendominasi selama race berlangsung, Marquez juga membeberkan strateginya setelah berhasil mengasapi Quartararo..
“Ia (Quartararo) berhasil menjalani race dengan baik dan ia sangat cepat sepanjang race, tetapi tentu saja kami memiliki beberapa poin kuat dengan mesin kami saat ini, tetapi ia memiliki poin kuat lainnya yaitu grip ban belakang yang lebih baik, di Sektor 3 dan 4 rasanya tidak mungkin untuk mengikutinya, ada momen tersendiri dalam race ketika aku berjarak 0,7 – 0,8 atau mendekati 1 detik di belakangnya kemudian ketika aku mencetak fastest Lap aku hanya bisa memilih antara menyerah atau mencoba (mengambil resiko).”
” Dan aku putuskan untuk mencoba memaksimalkan dua laps tersebut, Itulah yang kulakukan dengan mempush pada dua lap terakhir dan memcetak Fastest Lap. Hari ini kami telah memanfaatkan keuntungan dari mesin kami di dua Straight (Sektor 1 dan 2) kemudian di Sektor 3 dan 4 ia jauh lebih cepat karena ketika kami memiliki torsi lebih maka akan kehilangan grip dan ketika kami memiliki grip maka akan kehilangan banyak torsi. Jadi ini adalah suatu kompromi dan kami berhasil melakukannya dengan cara yang terbaik.” Tukas Marc Marquez..
Disisi lain, Musim ini Marc Marquez tak menduga jika Quartararolah yang akan menyulitkannya dalam beberapa seri terakhir, bahkan The Baby Alien mengutarakan Quartararo mirip dengan Rival terdahulunya Jorge Lorenzo ketika berada dibawah bendera Yamaha.
” Tentang musim ini, jujur ??aku mengharapkan segalanya, tetapi aku tidak mengharapkan Fabio pada level ini, ia berada di level yang sangat bagus. Justru aku berharapkan Dovi, Vinales dan Rins untuk bisa konsisten dan juga cepat di beberapa race, tetapi Fabio diluar dugaan sebelumnya ia tidak diunggulkan siapa pun diawal musim. Fabio mengendarai Yamaha dengan sangat baik. Aku memiliki beberapa kenangan dimasa lalu dan ia memiliki gaya berkendara yang mirip dengan Jorge ketika berada di level terbaik dengan Yamaha, Fabio telah banyak berkembang dan ia akan menjadi salah satu rival utama kami tahun depan.? Ujar Marc yang mewaspadai sepak terjang Quartararo musim depan..
Last…Dengan Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2019 resmi menjadi miliknya, menandai gelar kedelapannya diajang MotoGP sekaligus pecahkan rekor baru sebagai rider termuda yang berhasil mengemas 8 Gelar diusia 26 Tahun 231 Hari menggeser rekor sebelumnya milik Mike Hailwood yang juga mencetak 8 gelar diumur 27 Tahun 112 Hari. Juosss….(Cc for iwb)
Ora kurr juozzzz maningg likk mbledozzzz , malahh
Ora kur juozzzz mbledozzz malah likk
Pada akhirnya orang hanya akan mengingat siapa yang menjuarai MotoGP dan dengan motor apa dia menjadi juara dunia
iya,yg lainya cuma kayak acar di nasi goreng…
Klw motor manusiawi gimana broo, tertulis dalam sejarah kahhh???
Laa komen biasa ke jaring baen kepriwe kiee
Bedo…lek.. lorenso kakinya nggak turun.. itu kog turun kakinya..
mgkn dr segi racing line nya mirip n speed cornernya
Lha lek kakine munggah , jenenge atraksi, wkwkwk
Bagnaia, Oliveira di moto 2 lebih superior tp sekarang kebolak
Ngutip teko crash yo lek??
Record rossi sebentar lg putus sama markues
Tumben sales sepi..
ya kali jam segini sales nongkrong di mari
Saya setuju yg dikatakan MM,Fabio gaya balapnya seperti lorenzo. Kemarin klo tikungan itu gak stop n go mgkn fabio pemenangnya. Tahun depan fabio lah lawan MM.
kurang seru juga kalau f1/4 masih menggunakan gaya balap jl99 nanti tidak di setiap sirkuit bisa cucuk2an sama mm93. dengan rcv213 bisa di bawa mm93 di barisan depan saat race di sirkuit tipe flowing sedangkan m1 belum ada yg klik kalau dibawa di sirkuit tipe stop n go bahkan saat jl99 saat diyamaha sekalipun.
26 tahun 8 gelar juara dunia
Bandingin IWB , saat 26 tahun pengalaman terdahsyat naik RGR-nya Tomi saja hahahajooorrr…
Guyon Lek..
Mau ketawa takut dosa
Pembalap yang 25 1/2 lap berada paling depan……….
bukanlah juara jika 1/2 lap terakhir sampai bendera
finish berkibar diakhir lap 26 dia belakang pembalap lain.
ekspektasi :
Marquez duel lawan Dovi, Vinales dan Rins.
realita :
Marquez duel lawan Fabio
Dan kakeq oci gak disebut
Tidur nyenyak. Tapi banyakan yang tidurnya gak nyenyak. kacian
Kasian banyak yang tidak bisa tidur nyenyak
Saat ini mungkin memang eranya MM…..nah sampai kapan era nya berakhir,… tergantung dari motor….pembalap….dan tim lawan dapat menghadirkan paket yang komplit/pas buat pembalap andalannya untuk head to head dgn MM….kecepatan dan kelincahan motor sptnya jadi PR buat tim lain