Iwanbanaran.com – Cakkk…Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) Musim ini mendapatkan Jatah Mesin Yamaha YZR-M1 dengan basic 2019. Yupss cakk ia memiliki Spec yang hampir mirip dengan Pabrikan maupun Rekannya, Franco Morbidelli yang ditugaskan Yamaha sebagai Laboratorium Berjalan. Namun M1.19 Quartararo sedikit berbeda dengan pemotongan 500 RPM.Yup…RPM Lebih rendah, Fabio Quartararo sukses tampar tim Yamaha factory !!
Kejutan demi kejutan terus diperlihatkan Rookie berusia 20 tahun, Fabio Quartararo. Performa awalnya mulai terlihat sejak Winter Test Sepang awal tahun ini dimana ia mampu konsisten berada diposisi teratas dan yang mengejutkan lagi adalah ia berhasil menetapkan Posisi start kelima saat seri pembuka Losail, Qatar. Namun petaka terjadinya ketika Race Day, mesin motornya tiba tiba mati ketika Warm Up akan dimulai. Yang membuatnya harus memulai start dari Pit Lane, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat guna meraih poin perdananya cakk hingga perjuangannya berakhir dengan finish diposisi 16.
Setelah itu performa Fabio Quartararo semakin menjanjikan dengan meraih 3 Pole position dan Pole Position pertamanya dikelas MotoGP diraih disirkuit Jerez, Spanyol. Dimana ia berhasil mematahkan Rekor Marc Marquez (Repsol Honda Team) sebagai Peraih Pole termuda di Era MotoGP. Pole Yant ia raih berlanjut disirkuit Catalunya, Spanyol dan Assen, Belanda. Hasil gemilang lainnya adalah meraih 3 Podium disirkuit Catalunya, Assen dan juga Redbull Ring, Austria. Bahkan di Redbull Ring Fabio Quartararo sukses adapi Duo Pabrikan untuk pertama kalinya pakdeee.
Sebelumnya Franco Morbidelli.lah yang diharapkan tampil gemilang cakk, karena dengan bekal Gelar juara dunia Moto2 2017 serta Rookie of the Year Motogp 2018 semakin memperkuat keyakinan Pihak Petronas Yamaha bahwa ia akan berikan hasil yang lebih dibandingkan Fabio Quartararo. Namun dengan beban yang Morbidelli dapatkan lantaran ikut terjun langsung dalam pengembangan M1.19 memberi tekanan tersendiri baginya.
Performa yang terus meningkat hingga putaran kesebelas membuat Quartararo mendapatkan Up-date-an baru berupa Fork Carbon depan yang tiba saat Test Brno bulan pekan lalu dimana Fork tersebut sudah lebih dulu dipakai Duo Yamaha Factory dan Juga Franco Morbidelli. Tercatat pada paruh musim awal Ia hanya menggunakan Fork lama dengan material alumunium meski hal itu tidak mempengaruhi performanya. Tapi Fork versi Carbon 800 gram lebih ringan sedikit membantu Quartararo saat melakukan perubahan arah ketika melahap tikungan.
Sementara itu kendala lain yang membuat Quartararo harus was-was dalam menggeber Yamaha ialah Pemotongan 500 RPM guna memperpanjang umur mesin. Yupss…Quartararo mendapatkan jatah mesin sebanyak 5 saja karena sesuai perjanjian musim lalu jika ia akan menjalani musim 2019 dengan 5 mesin, artinya lebih sedikit dibanding Maverick Vinales, Valentino Rossi dan Franco Morbidelli dimana mereka mendapatkan jatah 7 mesin musim ini. Alasan lainnya adalah biaya karena tambahan tiap satu mesin bisa menghabiskan dana hingga 250.000 Euro atau setara 3,9 Milyar seperti yang sudah terjadi pada Honda musim ini. Dilalah dengan mesin yang lebih rendah 500RPM, Fabio masih sukses tampar tim Yamaha factory berkali-kali. Edian ki bocah…
Disisi lain Tim Petronas Yamaha SRT Saat ini Masih mengincar kemenangan pertamanya baik untuk Tim, Rider bahkan untuk Satelit Yamaha sendiri pakdee, karena dalam sejarah Yamaha sejak terciptanya Era MotoGP 2002 Silam belum pernah memenangi Satu Seripun. Manager Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali mengungkapkan jika di Sirkuit Silverstone dan Misano yang notabenya cukup bersahabat dengan Yamaha, mereka akan memperjuangkan segalanya untuk meraih kemenangan. Sayang apes menimpa di Silverstone….
“Di jalur cepat seperti di Redbull Ring, dan kami berhasil meraih posisi ketiga adalah hasil yang maksimum untuk Fabio, kemudian kami akan mencoba melawan Tim Pabrikan di track yang berliku seperti Misano. Kami bisa berjuang untuk kemenangan.” Tutup Datuk Razlan melalui Speedweek..
Last…Torehan Fantastis Fabio Quartararo musim ini menjadikan ia masuk dalam incaran beberapa tim untuk musim 2021 nanti, mengingat hampir seluruh kontrak Rider berakhir pada akhir tahun 2020. Dan tentunya Yamaha tidak akan tinggal diam karna ia sudah dipersiapkan untuk mengisi slot Yamaha Factory untuk menggantikan Posisi Valentino Rossi jika ia pensiun ditahun 2021. Menarik pakdeee..(Cc for iwb)
Joss Ultraman taro
Pindah honda pasti juara…
Jelas cocok ke yamaha factory atau suzuki, sama2 inline
Kasihan ya ……
Bocah punya talenta bagus harus narik ANGKOT
MuuuuUUUUUuuuuuuehehehe……..
Tes…
Di karungin gk ya……
Jika sampai Fabio kehabisan mesin, apakah dia bisa memanfaatkan mesin rekannya yg masih layak?
Kalau gak di sunat 500rpm saat di redbull ring mungkin bisa nempel ketat ini bocah ke p2&p1
Ngawur ?
Jangan jangan penyunatan rpm ini yg bikin masalah di motor factory ma morbideli hilang, toh penyunatan rpm bikin motor lebih kecil tenaga nya, otomatis spin nya juga berkurang
Jg pindah ke pabrikan mesin vline/Lline, ntar jdi ampas, diawal udah biasa pake 4inline bakal stuck situ doang skillny, beda yg udh pake vline/Lline pake 4inline jdi berasa pake metik wkekwkeakek, liat aki” legend serta jolor saja blm bisa full kuasain vline, mski aki” legend dri h wkekwkekwk
Di sinilah budaya balap nyaman. Bukan mendidik pembalap menjadi penakluk
yup ,mesin angkot yg bisa kentutin Marques di silverstone
Di Yamaha factory yg KW motornya atau ridernya sih ???
Mungkin maksudmu itu V twin dan L twin yak? Vline/Lline.
syatat masuk yamaha : pembalap yang sebelumnya dari beda kelas atau ex penunggang inline juga.
selain ini ga jamin bagus.