Iwanbanaran.com – Cakkk…Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) saat ini masih termotivasi memburu Gelar ke sepuluhnya di Ajang MotoGP. Pun demikian orang – orang terdekat Rossi juga angkat bicara tentang Gelar ke sepuluh The Doctor, dari Kepala mekanik hingga Ayahnya sendiri. Menurutnya Rossi bisa sabet gelar kesepuluh jika didukung motor yang bagus…

Berkiprah dikancah MotoGP selama 23 Tahun merupakan perjalanan yang fantastis bagi seorang Valentino Rossi, bahkan bisa dibilang Rossi adalah salah satu rider yang masih memiliki Motivasi sangat tinggi diusianya yang kini mencapai kepala 4. Yupss…Mbah Rossi mencatatkan dirinya dalam sejarah sebagai satu satunya rider yang masih aktif membalap diusia 40 tahun pada Era MotoGP ini pakdee..

Musim ini adalah masa masa sulit bagi Rossi, mengingat ia harus melewati pasang surut dalam menjalani sebelas seri hingga Redbull Ring, Austria. Namun ia merasa sedikit lega karena Yamaha Mulai berbedah sejak Test Brno dimana M1.19 Lebih baik di area Akselerasi dan juga Elektronik.

iklan iwb

Kembali ke Topik cakkk, Awal musim 2019 Valentino Rossi berbicara mengenai Gelar kesepuluhnya, menurutnya itu Mimpi dan ia yakin bisa meraihnya..

?Gelar ke-10? Itu adalah mimpi dimana aku percaya bisa meraihnya, disisi lain ada sebuah penyesalan besar, karena aku pantas mendapatkan gelar tersebut. Aku kehilangan dua gelar (2006 dan 2015) pada balapan terakhir, dan aku juga berhasil menjadi runner-up di kelasemen dalam beberapa kesempatan, jika melihat karierku aku pantas mendapatkan gelar kesepuluh dan hingga saat ini aku masih mencoba meraihnya. Pada Valencia 2006, jika aku tetap tenang dan tidak terjatuh, aku yakin bisa menang. Kemudian pada akhir 2015, aku kembali kehilangan gelar. Tahun 2007 Orang-orang beranggapan bahwa aku telah ada di penghujung karier, namun akhirnya aku memenangi dua gelar lagi (2008 & 2009), dan Yang terpenting saat ini adalah Setelah lebih dari 10 tahun aku masih berada disini (MotoGP).” Ujar Rossi…

Kepala Mekanik Rossi, Silvano Galbusera yang sudah menemani dalam 6 Tahun terakhir juga Optimis jika Rossi masih bisa meraih gelar kesepuluhnya..

“Valentino bisa memenangkan gelar ke-10-nya. Pertanyaannya adalah apakah kami mampu memberinya motor yang tepat untuk melakukannya? Untuk saat ini, kekurangannya lebih besar (performa motor), baik untuk kami dan untuknya. Namun aku optimis, dan kupikir kami bisa melakukannya. Hal yang paling penting bukanlah jumlah gelar, tetapi bisa menunjukkan jika ia masih kompetitif diantara semua rider.” Tukas Galbusera.

Graziano Rossi juga mengatakan bahwa anaknya masih kompetitif dan tentunya sang anak juga mendambakan Gelar kesepuluhnya..

“Apa perbedaan antara 9 dan 10 Gelar? Valentino benar-benar menginginkan gelar ke-10 dan merasa cukup kompetitif untuk mendapatkannya, tetapi yang lebih penting adalah tetap kompetitif setiap tahunnya. Valentino memiliki banyak bakat, ia bekerja sangat keras untuk mengembangkannya, dan orang – orang tidak bisa membayangkan berapa banyak yang diperlukannya untuk mempertahankan level ini, imajinasi yang sangat tinggi dalam MotoGP juga membantunya saat ini.” Kata Graziano…

Pengamat MotoGP Asal Italia, Carlo Pernat bahwan menyebut Rossi sudah mencapai gelar kesepuluhnya pada 2015 Silam. “Valentino merasa ditipu akan gelar yang ke-10nya setelah apa yang terjadi di Malaysia tahun 2015, dan aku setuju dengannya. Ia sudah memenangkan gelar tersebut. Untuk Sekarang sangatlah sulit. Dalam usia tertentu, tanpa sadar ia mungkin mengambil risiko lebih sedikit.” Ujar Pernat. Flavio Fratesi, selaku Presiden Official Fans Club Valentino Rossi juga menyebutkan Kegagalan Valentino Rossi 2015 adalah kemenangan. “Kegagalan Valentino pada tahun 2015 adalah kemenangan untuknya. Hal Itu membuat Valentino menjadi lebih dicintai banyak orang.” Tutup Fratesi..

Last…Terlepas dari Kontroversi apapun Valentino Rossi dan juga Orang orang terdekatnya tentu mengharapkan The Doctor bisa meraih gelar kesepuluh sebelum ia pensiun. Namun hal tersebut sepertinya akan sulit pakdeee mengingat level persaingan setiap tahunnya selalu meningkat. Apalagi Yamaha saat ini masuk belum sekompetitif Honda dan Ducati. So….juara dunia kesepuluh ? Menurut sampeyan piyee cakkk??

76 COMMENTS

  1. Dulu yamaha juga kalah telak sama ducati waktu 2007 mesin yamaha kalah cepat tp rossi dengan skillnya bisa ngimbangin stoner tp hal yang tidak ikut pudar dengan bertambahnya usia itu cuma passion ajah, lainnya pasti menurun,refleks,insting,kendali motorik tangan,keberanian mengambil resiko pun pasti menurun drastis diatas usia 37 tahun sehebat apapun manusia,maka saat ini rossi memang benar benar butuh motor kompetitif atau setidaknya seimbang,dengan honda dan ducati,jangankan rossi,pembalap muda motor sama pun kaya 25 dan 20 keteteran nempel 04 sama 93 apalagi mburu juara dunia????filosofi inline4 sepertinya harus berubah karena bisa juara seri sekali dua kali dalam setahun tidak akan cukup untuk gelar juara dunia.

  2. Jadi timbul pertanyaan apakah ecu dan imu MM hanya cocok untuk V4 ajah???secara semua ecu sudah standar dn sama???

  3. Yamaha mending segera tendang rossi, kalo terus dipertahankan yg ada citra yamaha yg tambah buruk, performa rossi yg buruk yg disalahkan pasti yamaha, tapi ketika dulu jaya yg disanjung hebat cuma rossi bukan yamaha

  4. gelar ke 10?
    LUPAKAN aja kalo masih di YAMAHA lah mbah….
    Yamaha mnurut ane terlihat kurang serius d motoGP blkg an ini… progress RnD tampak nya minim, ga kayak kompetitor2 bahkan Suzuki sekalipun…
    sedih lah liat naseb pak de Rossi skrg… padahal skill masih mumpuni di usia nya.. di tambah lg skrg Yamaha malah sudah menyatakan klo “Yamaha udh ga berharap pada Rossi dan Rossi bukan masa depan tim”, pernyataan yg mnurut ane sangat tidak perlu di publikasi dan bener2 kacang lupa kulit kesannya.. klo bukan karna Rossi, Yamaha mgkn ga akan sprti skrg (pernah mengoleksi BANYAK gelar) sperti nya…
    ane ngomg gini bukan hanya karna fanboy Rossi, tapi memang kenyataannya sperti itu…

  5. Heran ama orang” yg berpendapat sprti anda @khairul???
    Sbnrnya dalam era digital sprti skrng ini apa yg sudah anda baca? Informasi data darimana bahwa honda khususnya trmasuk orang “dalam” dr pnyeragaman elektronik?… LOL

    Tau nggak kenyataannya (bukan dlm dunia khayalan atau andaian atau fansboy trtentu) stelah ada penyeragaman itu motor honda malah jd gk superior banget, dlm kasus ini yg mngalami peningkatan besar ducati.

    Please dah ah, mohon di era informasi digital digunakan yg semaksimal mngkin, biar informasi yg diterima lebih komprehensif.

  6. setuju bero, pembalap dengan skill paling mumpuni dan konsisten saat ini memang cuma mereka berdua..
    motor2 jaman skrg udh sangat banyak terbantu elektronic, beda jauh ketimbang jaman dulu pas masih 500 cc dan pas jaman2 beberapa tahun stlh motoGP beralih jadi 4 tak 800/1000cc.. motor bener2 dikendalikan manual tanpa bantuan banyak sensor ini itu, gag ada komputerisasi canggih di motor, IMU, software ini itu, traction control, torque control ga ada, motor benar2 liar, jadi sekenceng apapun motor, klo pembalap ga mumpuni ya jumpalitan…

    tapi Rossi bisa survive dan juara dunia berkali2, walau dulu jg mgkn blm ada pesaing sehebat Marquez..
    coba klo rider2 jaman skrg di suruh balap pake motor2 jaman dulu thn 2000an, ane jamin mungkin hanya Marquez yang masih bisa ngimbangin..

    skrg di era baru motoGP dan dalam usia yg terus bertambah Rossi tetap bisa survive dan bersaing, itu sudah sangat membuktikan klo Rossi memang bener2 kualitas legenda, ga bisa di sangkal dan di bohongi..

    ngomongin soal elektronik, memang ada regulasi penyamarataan part tertentu kayak ECU, tapi dibalik itu tetep settingan dan teknologi masing2 pabrikan ga akan persis sama rata.. belum lagi penggunaan teknologi/part2 yang mengandalkan celah kerancuan regulasi, pasti byk juga.. jadi ga bisa di pungkiri, motor Honda+Marquez secara keseluruhan saat ini memang yang terbaik, ingat, Honda+Marquez lho.. Honda pasti mengembangkan motor ke arah Marquez, jadi belum tentu bisa dgn mudah juga di kendarai pembalap lain yg mana style nya beda2.. jadi saat pembalap mengeluhkan tentang motor, mereka ga akan salah jg menyalahkan motor yg lemah, karena memang pasti ada motor2 yg lemah di banding yg lain.. contoh aja KTM, klo KTM ga lemah Zarco ga akan se frustasi itu di KTM sampe2 memutus kontrak lbh awal..
    Ducati terbaik kedua setelah mereka lbh open minded dengan filosofi nya, dan di blkg Ducati adalah Suzuki/Yamaha.. sayang nya Suzuki saat ini blm di tunggangi rider yang bener2 mumpuni dan konsisten..

  7. JL itu ga gagal total di Ducati lho.. beberapa balapan terakhr sblm pindah JL sangat membaik di banding awal2 join kog, karena baru nemu feel riding yg tepat.. sayang sudah terlanjur deal untuk pindah, klo ngga pasti JL saat ini bersaing di barisan depan dgn Ducati lho..

  8. Dulu rossi pindah dr honda karna alasan pihak honda terlalu memuji motornya dr pda ridernya, sekarang dia pindah ke yamaha dan mengeluh motornya kurang bagus meskipun dirinya telah di bangga2kan yamaha wkwk.. Dunia memang kejam

  9. Ini gimana sih Yamaha. Kok risetnya lamban sekali masa kalah sama sayap satu hati sebelah. Hati2 ntar disalip Suzuki…

  10. Hampir gak mungkin caak, udah tua mending fokus bantu develop motor aja sambil ngumpulin duit buat VR46 Academy

  11. Orang ducati dah terlanjur sakit hati ama rossi yg kebanyakan ngeluh curhat ke media saat dia masih di tim ducati

    Pake alasan motor…, emang jaminan jurdun klo rossi pake motor honda jaman now yg liar?

  12. Rossi dikasih motor ducati yg supe kenceng malah ngeluh, curhat mewek ke media….,

    padahal dulu rossi sering bilang stoner menang karna ducatinya kenceng

    Klo pake honda?? Emang yakin rossi bisa handle motor honda jaman now yg liar??

    Trus maunya apaaa kak ross??

  13. Dulu pake ducati ngeluhh melulu…., sekarang pake yamaha ngeluh jugaaa….,
    Maunya apaaaaa sih kak ross ni ??

  14. Podium satu aja kagak pernah…., masih aja nguber nguber jurdun
    Apa perlu rossi pindah ke aprilia? ?

  15. apa? saat ini? emang rossi ross ini hebat yah? hahahahaha! ente mimpi lucinta luna yah?
    kalau masa lalu ok…tapi kalau saat ini….zonk masuk goa!

Comments are closed.