Iwanbanaran.com – Cakkk….factory team mendapatkan tamparan dari satelit team Petronas yang sukses sodok podium 3 lewat Fabio Quartararo. Vinales yang terseok-seok kemudian terus memperbaiki posisi mengaku gagal melakukan eksperimen setingan. Menurutnya justru motor jadi makin parah karena ban cepat hancur dan membuatnya harus berjuang keras hanya untuk berjuang diposisi lima. Emang apa sih eksperimen yang dimaksud ??

Maverick Vinales harus menjalani balapan yang cukup sulit di Austria Red Bull ring. Pembalap factory Yamaha ini akhirnya finish di posisi lima di belakang Valentino Rossi. Sebuah pencapaian yang menurutnya lumayan mengecewakan karena seharusnya jika eksperimen yang dilakukan berjalan baik posisinya akan terkoreksi. Btw…apa maksud eksperimen yang dimaksud?

Pada saat balap Kami menggunakan setingan berbeda namun hasilnya tidak sesuai. Cukup lumayan memang namun ini adalah race yang seharusnya bisa lebih baik. Tapi kita tetap perlu melakukan eksplorasi supaya motor sesuai dengan gaya balapku. Nah… untuk balap Red Bull ring kami bereksperimen dengan menggunakan geometri setingan hujan. Artinya panjang motor kami sedikit berkurang. Dengan memendekkan motor kami mendapatkan traksi yang luar biasa. Namun ternyata hasil tidak sesuai sebab ban malah cepet habis…

iklan iwb

“? Tentu saja setingan normal lebih baik. Namun Kadangkala kita memang harus melakukan eksplorasi untuk melakukan sesuatu yang ternyata tidak aku sukai sebab hasilnya parah. Kendati demikian jika kita tidak melakukan perubahan aku rasa motor juga sama aja. Mungkin hasil kami lumayan yakni di posisi 3, 4 dan 5 tapi aku rasa ini tidak cukup. Marquez dan Dovi seperti bermain di level berbeda. Sebenarnya motor kami bagus sasis juga sempurna. Masalahnya adalah ketika motor tidak ada traksi kamu tidak bisa berbuat apapun….

” Jadi kami harus berusaha mencari tahu dan mengerti Bagaimana cara mengendalikan motor ketika sudah kehilangan traksi. Selain itu masalah utama kami adalah pilihan setingan yang terlalu sempit. Motor Yamaha Hanya bekerja dalam satu jalan. Semua pembalap diberikan setingan yang sangat mirip. Ketika motor memiliki traksi kamu bisa melakukan lap time dengan luar biasa. Tapi sebaliknya ketika tanpa grip bencana mengintai. Walaupun aku sudah mengubah maping 1 ke 2 dan 3 hasilnya sama… motor tidak berubah. Traksi, oper gigi dan selip. Btw…. Quartararo membalap dengan baik. Dia Mengerti motor dan cara membalap di atas motor. Itulah cara kerjanya. Yamaha ? Kamu harus mengendarai….kendarai…dan kendarai….” tutup Vinales via crash…

Last… di musim ini Yamaha memang pada kondisi yang cukup sulit jika kita melihat posisi dari klasemen sementara. pada 8 seri tersisa Yamaha hanya mampu menempatkan pembalap terbaiknya di posisi lima dengan 103 poin lewat Valentino Rossi. Sementara di belakangnya Maverick Vinales terpaksa harus merelakan posisinya pada The Doctor dan turun di peringkat 6 dengan 102 poin. Di belakang Vinales nongol Fabio quartararo yang saat ini berada di posisi terbaik satelit dengan 92 angka. Berikut klasemen sementara MotoGP 2016 setelah balap Austria…..(iwb)

AUSTRIA: MOTOGP CHAMPIONSHIP STANDINGS

1 = Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V) 230
2 = Andrea Dovizioso ITA Mission Winnow Ducati (GP19) 172 (-58)
3 = Danilo Petrucci ITA Mission Winnow Ducati (GP19) 136 (-94)
4 = Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 124 (-106)
5 ^1 Valentino Rossi ITA Monster Yamaha (YZR-M1) 103 (-127)
6 ?1 Maverick Vi?ales SPA Monster Yamaha (YZR-M1) 102 (-128)
7 ^2 Fabio Quartararo FRA Petronas Yamaha (YZR-M1)* 92 (-138)
8 ?1 Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP19) 86 (-144)
9 ?1 Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 78 (-152)
10 ^1 Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) 62 (-168)
11 ?1 Pol Espargaro SPA Red Bull KTM Factory (RC16) 61 (-169)
12 = Franco Morbidelli ITA Petronas Yamaha (YZR-M1) 58 (-172)
13 = Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 39 (-191)
14 = Aleix Espargaro SPA Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 33 (-197)
15 ^3 Miguel Oliveira POR Red Bull KTM Tech3 (RC16)* 26 (-204)
16 ^3 Francesco Bagnaia ITA Pramac Ducati (GP18)* 24 (-206)
17 = Johann Zarco FRA Red Bull KTM Factory (RC16) 22 (-208)
18 ?3 Andrea Iannone ITA Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 21 (-209)
19 ?3 Jorge Lorenzo SPA Repsol Honda (RC213V) 19 (-211)
20 ^1 Stefan Bradl GER Repsol Honda (RC213V) 16 (-214)
21 ?1 Tito Rabat SPA Reale Avintia Ducati (GP18) 14 (-216)
22 = Michele Pirro ITA Mission Winnow Ducati (GP19) 9 (-221)
23 ^1 Karel Abraham CZE Reale Avintia Ducati (GP18) 4 (-226)
24 ?1 Sylvain Guintoli FRA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 3 (-227)
25 = Hafizh Syahrin MAL Red Bull KTM Tech3 (RC16) 3 (-227)

23 COMMENTS

    • Yg penting lebih motornya lebih manusiawi.
      Ga perlu buat motor juara.
      posisi 5,6,7 udah cukup
      xixixixiii

    • Yg penting motornya lebih manusiawi (kata Jarvis)
      Ga perlu buat motor juara.
      posisi 5,6,7 udah cukup.
      Nyang penting nyaman….
      xixixixiii

    • @Tapi: ah dasar Jin jarvis suka kepriben motor prototype bukanya dibikin kenceng malah dibikin sopan sesopan-sopannya (lemot)…!!! Dan mungkin juga kedepannya m1 bakalan di riset dan di setting senyaman andong…, ga apa” gak pernah juara juga yang penting ridernya nyaman dan klw bisa ketiduran diatas motor….!!!
      Wkwkwkkkk…..

    • “Sebenarnya motor kami bagus sasis juga sempurna. Masalahnya adalah ketika motor yang lain lebih bagus dan lebih kencang kamu tidak bisa berbuat apapun?.” (Vin12)

      #jujur
      ???

    • Kan kata FBY klo motor sport itu yg penting nyaman, ga perlu kenceng.
      Pengen kenceng pakai matik + 5 cc + VVA + 4 klep

  1. Asli dah lihat fabio tanpa dosa disalip dengan mudah oleh markes dan dovi terlihat banget kualitas motor yamaha

  2. Yamaha cocoknya bikin motor yg manusiawi ajaa…, motor metik, motor trike ato apalahh.

    Jangan bikin motor balap yg gak manusiawi, motor kok ridernya dipaksa bungkuk, knalpot brisik
    Bener bener gak manusiawi ???

  3. Lorenso gimana yamaha 4 pembalapnya masih masuk 10 besar lah honda cm 93 yg didepan yg lain ndlosor dibelakang

    • itu berarti yamaha mendesain semua motor untuk menjadi pecundang. otak udah sampek mentok mikirnya tetep semuanya makin di belakang. kalo honda paling enggak ada satu di depan, yang lain kapan2 bisa naik.

  4. Lah, emang selama FP ngapain aja tuh? Bukannya fungsinya juga buat nyari settingan ya? Di paddock boleh bawa timbangan gak si? Kan lumayan bisa buat analisis. Sekian lap berkurang bobot ban sekian %, terus gradasi performa ban ketika sisa grip sekian %, kalau 1 race berapa lap mampu gak. Jadi bisa maksimal. (Analisa ngawur gw gak berfaedah ya)

  5. ?Sebenarnya motor kami bagus sasis juga sempurna. Masalahnya adalah ketika motor yang lain lebih bagus dan lebih kencang kamu tidak bisa berbuat apapun?.? (Vin12)

    #jujur
    ???

  6. Pingin menang atau cuma pingin jd penggembira ? Kl pingin menang knp menghamburkan byk investasi hasilnya ala kadarnya.. Gak niat menang jgn byk cingcong…bikinlah motor yg superkencang di straight dan gampang belok… Motor lemot nggo nopo.. Gelem po koe dikasih motor super letoy !!!! … Sampai nungging nungging kepeseng ora bakal menang Sri !!! Haha

Comments are closed.