Iwanbanaran.com – Cakkk…Dalam rehat paruh musim pertama, banyak sekali yang membicarakan rider Fenomenal yang kini bernaung di Tim Petronas Yamaha SRT, Yupss…Fabio Quartararo. Ia menjalani paruh musim pertama dengan catatan yang bisa dikatakan Juosss cakk..
Datang dari Moto2 dan berstatus sebagai Rookie musim ini, Fabio Quartararo banyak menyita perhatian banyak Orang. Penampilannya ternyata melebihi Ekspektasi banyak Orang, seperti yang kita ketahui Quartararo sukses membantai rekor Marc Marquez (Repsol Honda Team) dengan meraih Pole Position termuda dalam sejarah MotoGP (20 Tahun 14 Hari) saat ia tampil luar biasa saat Qualifiying Jerez, Spanyol. Meskipum akhirnya ia gagal menuntaskan Race karena masalah teknis.
Tidak sampai disitu Pakdee ia melanjutkan Rekornya dengan meraih Pole Position Lagi secara Back To Back (Catalunya & Assen), akan hasil tersebut ia juga mengesahkan dirinya dalam buku sejarah karna ia kembali menggusur Rekor Back To Back Pole Pembalap termuda Milik Marc Marquez dengan (20 Tahun 70 Hari). Cukup Juoss cakk mengingat ia mensabet Rekor tersebut hanya dalam kurun waktu 8 Seri. Nahh setelah mencetak Hasil gemilang pada Qualifiying, Tentu Hasil yang diraihnya disaat Race juga tak kalah Joss. Quartararo mampu bertengger di Podium 2 (Catalunya) dan Podium 3 (Assen). Hasil ini juga masuk dalam Rekor lagi sebagai Rider termuda kedua (20 Tahun 71 Hari) yang bisa melakukan Back To Back Podium setelah Marc Marquez (Losail & Austin 2013). Yang lebih istimewanya lagi Quartararo mencetak semua rekor tersebut bermodal dengan Tim satelit yang baru saja lahir musim ini dan ia hanya mendapat Spec B walaupun secara Mesin Quartararo juga menggunakan M1.19. Edannn tenan neh bocah cakkkk..
Melalui wawancara via GPone Quartararo banyak mendapatkan Pelajaran berharga dalam paruh musim pertama yang hebat ini pakdeee..
“Aku harus mengatakan bahwa paruh musim pertama ini sangat positif bagiku, karena aku mampu tumbuh dan belajar secara cepat. Dimana kupikir aku telah membuat kemajuan yang signifikan yang tidak diragukan lagi dalam kualifikasi. Di Setiap Lap aku merasa kompetitif dan luar biasa diatas mesin Yamaha, mengingat bahwa ini adalah situasi yang berbeda dibandingkan dengan Moto2. Aku mencoba menjadi yang terbaik dan mengetahui bahwa aku harus meningkatkan diberbagai area.” Tukas Quartararo..
-Apa yang akan kau Fokuskan dalam paruh musim kedua nanti?
?Tentu, Aku harus berusaha lebih tenang saat mengendarai motor, menemukan feeling pada saat yang sama dan selalu bersabar dalam mengontrol emosi ketika aku mengendarai Motor. Aku juga perlu lebih memahami soal manajemen ban selama Race, mengingat di Sachsenring aku belum berhasil menjadi kompetitif seperti yang kuinginkan. Dan aku ingin menemukan jati diriku dalam artian berjuang dengan pembalap papan atas, karena diparuh pertama ini aku tidak memiliki kesempatan tersebut.”
-Apa perasaanmu ketika berada dibarisan depan??
“Menurutku ini Sangat positif. Aku percaya bahwa ada banyak keharmonian disana dan aku percaya bahwa ini adalah aspek yang sangat menentukan untuk mencapai hasil – hasil penting.”
-Apa kejutan terbesarmu di paruh musim pertama ini?
“Aku akan mengatakan Assen, ketika aku berhasil memimpin race. Pada saat itu, fakta bahwa tidak ada satu riderpun yang ada didepanku, terutama karena aku tidak terbiasa dengan hal tersebut, jadi itu membuatku istimewa. Sayang sekali kami belum berhasil berduel dengan Rossi dan Marquez, aku berharap kesempatan ini akan datang cepat atau lambat ?.
-Lalu Menurutmu Seri mana yang menjadi Race terbaikmu?
“Aku masih mengatakan Assen. Itu adalah sesuatu yang unik untuk bertarung dengan dua pembalap hebat seperti Marquez dan Vinales, meskipun aku tidak dalam performa terbaik karena lengan (Pasca Operasi Arm Pump). Aku merasakan sakit, tetapi aku mampu membawa pulang podium yang juga sangat penting.”
Dalam kalender Musim ini, menurutmu Seri manakah yang sangat kau nantikan?
“Sepang! Karna Ini akan menjadi Home Race bagi tim kami, jadi aku tidak sabar untuk berada di Malaysia dan berjuang dalam akhir pekan yang baik, jelas aku akan berusaha untuk menjadi kuat disana.” Tutup Quartararo…
Last…Kiprah Quartararo memang Joss musim ini cakk, beberapa kali ia mampu berada didepan Duo Yamaha Factory. Nahh bisa disimpulkan bahwa Quartararo sangat pantas berada Di tim Pabrikan disuatu saat nanti, bayangin wae cak dapet Tim satelit yang minim dalam Update saja bocah asal Perancis ini mampu mengacak acak barisan depan. Gimana kalo pake Pabrikan? Menurute sempeyan piye??…(Cc for iwb)
banyak omong zonk,
tunjukan aja prestasi.
gini kalo penyembah jurdun doang,, hargai proses orang itu lebih baik,, daripada asal ngomong
prestasimu apa ,, kok sok
Emang keren si fq , gak salah datanya disalome ?
Rossi aku bosan denganmu, marquez aku jengah eneg denganmu tanpa pertunjukan tanpa bumbu-bumbu balap tanpa keberanian pindah tim balap bukan juara sejati yang bisa mengatasi semua jenis motor lintas pabrikan
mantap
Taro taro emang jos
Justru yamaha skrg lagi terbalik kang, motor pabrikan ga lbh baik dr motor satelite,dan sprtinya taro punya tim mekanik yg mayan lbh baik di banding tim mkanik rossi dan vina…
Lebih baik gimana itu kru2 di SRT justru buangan dari kubu vinales. Emang ini bocah yg kelewat edan dan si mbah yg ga kuat ikut evolusi pembalap muda.
@bangkotan: kayake emang rosi udah gak sanggup ikuti ritme balapan, buktinya dia sendiri aja jauh lbh lemot 20 detik ketimbang tahun lalu dan itu membuat resah. Tp bukan itu yg jd point utama, kemampuan fisiknya udah jauh menurun dlm menghandle motor dilintasan. Apalagi pebalap muda udah jago semua.. krn semua sudah ada waktunya
Selama msh pake yamaha psti aman tp jgn coba2 pindah pabrikan motor lain klo nasibnya gk pgn sm kyk rossi, lorenzo dan zarco
Dr beberapa tahun terahkir emang pembalap satelit yamaha lebih baik dr pada pembalap pabrikannya… liat saja zarco…hasil lebih baik dr pada pabrikan…ya semua talenta terganjal oleh ROSSI yang sudah tua dan tidak kencang…tapi menolak pensiun.
Tim satelite ngga punya beban buat pembalapnya,kalah ngga masalah.beda kalo tim pabrikan,kalah otomatis bermasalah karena bayarannya gede plus tekanan dari bos
Asbun juga ah.. lebih baik gimana.. peringkat berapa si zarco selama di satelit yamaha akhir kompetisi?
Skill dan nyali mumpuni ,dg data yang salome ,tetap fq paling menonjol dari Y ?
point nya sih dia merupakan salah satu rookie yg lucky krna naik ke motogp dapat motor yg memang sdh “proper” tdk seperti bagnaia dan oliviera.. jadi bukan cuma masalah tim pabrikan atau tim satelit tapi motor apa yg dipakai itu yg penting, selain tentunya jga memang skillnya dia yg malah lebih baik dri anak didik rossi yg digadang gadang… udh lah podo wae morbidelli sama rossi?..
yg penting dia bisa tetap konsistem kompetitif, saya rasa dia layak jga naik ke tim pabrikan yamaha kecuali yamaha cukup dalam dan gilanya memuja muja dewa rossi sampai sampai memaksakan morbidelli yg naik ke factory..
saya jga yakin dlm hati kecilnya marq mulai ketar ketir dgn anak ini
Judul tak sesuai konten.
Yup, betul sekali kakang prabu
Rahasia kencangnya dimana leeeekkkk?????
Fabio; perpaduan motor terbaik dan bakat alami sedikit dibawah marq sekarang jadi rocky terbaik di atas grid motogp
Cln pnggti rosi kynya ni
Kalau qutaro pakai mesin m1 versi A saya yakin hanya qutaro yg mampu kalahkan dominasi marc…
Nah loh bingungkan…. rosy pensiun yg naik siapa ? Morbi ? Tapi…. oh fabio aja… tapi…. masa iya ngelangkahi morbi hehehhehe
Zarco di factory..
Quatararo di satelite level factory..
Alex marquez di satelite…
VR Morbi dibuang…
@akbar ? Asli om ?
Morbi dibuang trs balik k moto2 lg ?
Luthi : tenang bos… *sambil nepuk pundak?
Quatararo sama Zarco tim Factory
Vina sama alex di SRT
VR sama Morbi di tim VRmotoGp
Judul tak sesuai konten. Gmana sih bang.
Mm yg jos..lgsung jurdun lek..
Mana rahasia kencangnya.??
Kualitas blog mu smakin menurun wan.
Judulnya gak sinkron sama isi.. Terlalu..