Iwanbanaran.com – Cakkkk…sumringah jingkrak kegirangan Fabio Quartararo setelah berhasil mengalahkan Marc Marquez pada perebutan pole position di Catalunya. Pembalap satelit Yamaha ini bahkan mengalahkan record Marc yang menyabet pole position termuda dalam sejarah Motogp. Namun enggan pongah siapa menyangka Fabio Quartararo sebut bahwa doi datang bukan untuk mengalahkan Marc namun justru belajar dari sang juara dunia. Weeh rendah hati benerrrr nehhh…
Fabio quartararo secara meyakinkan berhasil mengalahkan Marc Marquez dengan sabet pole position pada kualifikasi MotoGP Catalunya 2019. Artinya rekor ini adalah kedua kalinya setelah pembalap Prancis sukses menggeser record Marc Marquez saat di Jerez sebagai pembalap termuda yang berhasil menggondol pole position dalam sejarah MotoGP. Namun hal itu tidak membuatnya pongah sebab menurutnya dia datang ke Catalunya tidak untuk mengalahkan Marquez namun justru akan belajar banyak darinya….
” Tentu aku memiliki kesempatan untuk menang tapi target ku bukan untuk mengalahkan Marquez namun justru ingin belajar darinya seperti yang sudah-sudah. Sebagai pembalap tentu aku memikirkan untuk meraih podium bahkan mungkin kemenangan. Akan tetapi aku harus berpikir realistis sebelum mematok target ke sana setidaknya aku harus bisa finis 5 besar sesuatu hal yang belum pernah aku lakukan. Oleh karena itu aku harus tenang…” serunya….
“ Kuncinya melakukan start dengan baik kemudian belajar banyak dari para pembalap lain. Aku tak memiliki kecepatan namun seperti yang kalian tahu bukan hanya aku yang kencang. Banyak pembalap yang memiliki kecepatan mirip denganku seperti Alex rins, Vinales, Marc Marquez termasuk Valentino Rossi yang biasanya menjadi sunday Rider. So…balapan hari ini sepertinya akan sangat menyenangkan. Berhasil meraih pole position di trek favoritku hanya 11 hari setelah operasi tentu suatu hal yang spesial. Apalagi tidak seperti di Jerez yang aku raih dengan membuntuti Morbidelli, disini aku lakukan sendiri.…” tuturnya. Terus gimana soal luka operasi?
“ Pada balapan nanti kemungkinan besar aku akan menggunakan painkiller sebab race dengan banyak lap tentu sangat berat. Namun aku yakin jika bisa merangsek ke depan dan termotivasi pada saat race aku yakin bakal lupa dengan sakitku. Secara umum Yamaha M1 memiliki kelebihan dan kekurangan namun secara keseluruhan motor ini cukup kompetitif. PR kita hanya berusaha mengumpulkan seluruh puzzle, tapi aku senang dengan Yamaha…” tutup Quartararo….
Last… performa luar biasa Fabio quartararo tidak lepas dari setingan yang tepat untuk motornya. Namun PR terbesar saat ini buat Fabio adalah bagaimana tampil konsisten ketika race karena masalah utama Yamaha saat ini adalah konsistensi dari awal hingga akhir yang masih belum maksimal. Time attacking jago…tapi pada saat race terseok-seok. Kuncinya adalah manajemen ban agar performa bisa dijaga dari start hingga usai. Kita lihat saja sepak terjang Quartararo…(iwb)
hmmm semoga seru ya lek , hehehhe
Markes juga kalo ditanya jawabannya suka menunjukkan kalo dia sosok yg rendah hati. Terlihat dijaga kata2nya.
Tapi kondisi itu tida’ terlihat di setiap waktunya.
Terkadang dia juga terkesan sosok yg egois.
Contoh kecilnya adalah clashnya markes dengan lorenzo di FP kemarin itu.
Semoga rider itu rendah hatinya konsisten.
Yo
Apakah quartararo juga make ban goib…hehehe
Ayo semangatt quartararo… Jangan kuat pas pole aja, harus bisa kuat di race juga!!!
Pertalite
QT : ? i learn from you, mm?
mM : ? you always behind me? ?
Link motogp nengdi lek?
Daily motion pake keyword motogp catalunya 2019, mudah-mudahan belon dihapus.
Calon idola baru nih
Biarin sepi komen, yg penting nggak maen jaring komen silent reader pake pukat harimau kayak blog kondang sebelah.
secara ga langsung menunjukkan
yahya ha cocok untuk rider dgn tinggi 167 cm ke atas