Iwanbanaran.com – Cakkkk….IWB terperangah dengan kreasi anak bangsa yang sukses membuat rem dengan label ABS alias anti Blong Sistem (Guyonan ki cak). Sebuah sistem yang ditemukan oleh cak Fengki mencermati banyaknya kasus rem Blong. Bahkan doi sampai melakukan penelitian motor apa saja yang bakal menemui kasus blong saat mendapatkan rem terus menerus dengan suhu tertentu. Akurat dan cerdas cak. Jelas dengan hasil karyanya tersebut bisa mencegah motor jungkel ke jurang akibat rem blong. Nahhh emang seperti apa sosok kreasi cak Fengki ? intip detil surel doi dibawah ini…
Assalamu?alakum cak iwan
piye kabare ? sehat kabeh toh ?
Ini saya dulu yang share tips ini cak ? https://iwanbanaran.com/2014/09/24/ingin-membuat-tarikan-yamaha-byson-lebih-responsif-intip-tips-and-triks-berikut-ini/ ?.
Kali ini saya mau share hasil penelitian tugas akhir saya pas jaman kuliah cak, mumpung dari kemaren lagi rame soal rem blong dijalur pegunungan. Ok langsung saja cak, penelitian tugas akhir saya berujudul ? Sistem Kontrol Suhu Rem Hidrolik Pada Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy ?. Jadi, cara kerja sistem yang saya buat itu memantau dan mengatur suhu pengereman secara otomatis agar rem tidak mengalami overheat, karena penyebab utama rem blong adalah karena panas berlebih pada sistem rem sehingga minyak rem mendidih dan menyebabkan hilangnya tekanan hidrolis pada rem. jadi bisa dibilang ABS cak, Anti Blong Sistem hehehe
Untuk manajemen kerja sistem dirancangan dengan prinsip logika Fuzzy agar pemetaan suhu dan proses controllingnya lebih efisien dan cepat. Sistem dilengkapi sensor thermocouple sebagai sensor suhu yang diletakkan pada caliper kendaraan. Kemudian sensor thermocouple tersebut terhubung dengan arduino uno yang bertugas untuk mengolah dan mengeksekusi data serta menampilkan pembacaan suhu. Untuk display, sistem dilengkapi indikator LED dan LCD yang akan menampilkan kondisi suhu serta data logika fuzzy yang dilakukan. Jika data suhu menunjukkan gejala panas berlebih (overheat) maka LED akan menunjukkan indikator penuh dan disertai dengan aksi penyemprotan air pada perangkat pengereman sesuai perhitungan fuzzy yang dilakukan hingga suhu perangkat pengereman dibawah suhu overheat. Jika level air dalam tangki kurang dan suhu pengereman overheat, maka sistem akan melakukan peringatan berupa bunyi buzzer dan menampilkan peringatan di layar LCD…
Flowchart sistem yang saya buat kira-kira begini cak…
Pertama sensor thermocouple akan mendeteksi besar suhu pada perangkat pengereman. Kemudian sistem akan mendeteksi kendaraan melakukan pengereman atau tidak, sistem tidak akan bekerja saat proses pengereman berlangsung, hal ini untuk menghindari berkurangnya daya rem karena proses penyemprotan yg dilakukan sistem. Jika tidak melalukan pengereman maka sistem akan melakukan proses scanning suhu. Jika suhu menunjukkan overheat maka proses fuzzifikasi dimulai. Kemudian dari hasil fuzzifikasi sistem akan melakukan aksi berupa penyemprotan sesuai perhitungan fuzzy. Jika suhu overheat dan level air kurang maka sistem akan membunyikan buzzer dan menampilkan peringatan pada layar LCD. Sistem tidak melakukan interupsi berupa pengereman otomatis, sistem hanya menampilkan peringatan saat rem overheat dan media pendingin sudah habis. Jadi semua kembali kepada pengemudinya cak, sistem hanya membantu memantau kondisi suhu rem saja…
Prototype
Mohon maaf cak untuk proses fuzzifikasinya tidak saya sertakan karena melibatkan teori matematika dan coding program yang lumayan banyak, jadi panjang kalau dijelaskan. dan tentunya sistem ini masih seadanya karena keterbatasan dana dan waktu untuk membuat sistem yang benar-benar proper untuk pemakaian jangka panjang, tp tentunya secara fungsi dan reliability sistem ini bisa diandlakan performanya.
Berikut saya sertakan berapa video dan beberapa data pendukung yang mungkin bisa sedikit berguna untuk menambah wawasan.
*note :
Data yang saya peroleh ini data lapangan cak, jadi mungkin kurang relevan dengan data spek yang seharusnya dan dapat berbeda tiap motor tergantung kondisi lingkungan dan perangkat yang digunakan.
*FAQ :
T : kalo rem disemprot dalam kondisi panas apakah akan menyebabkan piringan meleot ?
J : untuk bisa membuat logam deformasi (berubah bentuk) maka logam harus mencapai suhu dimana logam akan kehilangan kekuatan elastisitasnya sehingga jika didinginkan mendadak akan membuat logam berubah bentuk bahkan retak dan suhu yang dapat membuat logam sejenis piringan cakram berada pada posisi tersebut diatas 700 derajat bahkan bisa diatas 1000 derajat celcius untuk tipe tertentu. sedangkan sistem yg dibuat itu mencegah rem mencapai suhu jauh dubawah suhu tersebut, sehingga sistem akan selalu menjaga agar perangkat pengereman berada pada suhu ideal. jika pun rem mencapai suhu tersebut pasti karena pengemudi mengabaikan peringatan dari sistem dan sistem sudah selesai menjalankan tugasnya.
Untuk proses penentuan data suhu blong saya mengambil data dari 5 motor dan 3 mobil cak. Untuk proses pengujian saya menggunakan 2 motor dan 2 mobil karena fokus utama penlitian saya di penerapan teori jurusan yang saya ambil terhadap sistem jadi maklum kalau secara dimensi, tampilan dan instalasi sistem masih kocar-kacir cak. berikut beberapa suhu blong kendaraan (yang saya ukur dari suhu kaliper) yang berhasil saya himpun cak,
- Scoopy : 167 OC
- Beat : 155 OC
- Byson : 172 OC
- Satria Fu : 185 OC (depan) dan 152 OC (belakang), untuk rem cakram belakang keluaran nissin hampir sama cak berkisar 150-160an OC. (satria fu ini cukup special cak, rem depannya lebih susah dibikin blong ketimbang motor lainnya)
- Agya : 207 OC
- Civic : 215 OC
- Terios : 182 OC belum blong tapi sudah menunjukan gejala rem mau blong dengan kampas berasap dan rem mulai bagel. Sengaja saya hentikan karena proses pengujiannya real dilapangan cak, beda dengan 2 mobil sebelumnya yang pengujian blongnya dengan saya dongkrak roda depannya sehingga aman sampai kondisi blong sekali pun.
Fakta lain adalah kondisi minyak rem juga pengaruh cak, dimotor saya byson yang sudah modif cakram belakang pake nissin oem shogun SP sebelum minyak diganti rem blong pada suhu 120an OC dan setelah diganti 150an OC masih belum blong. Disisi lain diameter cakram juga pengaruh terhadap cepatnya rem mencapai suhu rem blong. Semakin besar diameter cakram maka semakin lama juga rem mencapai suhu blong.
Sekedar gambaran waktu lamanya rem blong pada kondisi real dilapangan, saya pakai scoopy dijalur bromo untuk blong pemakaian normal sekitar 20 menit cak kalo ngeremya terus menerus dengan kecepatan 40an km/j. Sekedar tips untuk yang pakai metik usahakan jangan ngebut dijalur menurun, jaga kecepatan dibawah 20km/j kalo bisa, biar rem gak kepanasan dan proses pengereman usahakan dari jauh, minimalisir rem mendadak (hard braking). ciri rem mau blong ialah tuas rem agak bagel (agak keras dan tiba-tiba kadang agak lembek), sebaiknya hentikan kendaraan jika rem sudah menunjukkan gejala tersebut. Untuk transmisi manual ya lebih sering pake engine brake, intinya asah skill dan insting berkendara cak.
Sekian cak dari saya, semoga bermanfaat. Dan juga titip salam motivasi buat adek-adek mahasiswa yg merasa jurusan yang diambil tidak sejalan dengan hobi yang diminati cobalah menjembatani keduanya. Saya sarjana informatika tapi sangat hobi didunia otomotif, dan ditengah jalan penentuan tugas akhir cukup males karena kebanyakan topik tugas akhir rekom dari dosen dan teman kurang sreg dihati. Hingga akhirnya dapat wejangan dari temen yang kata-katanya tetap teringat sampai saat ini cak. ? Let Your Hobby Lead Your Degree ? kata temen saya sehingga saya memilih judul penelitian diatas. eh malah curhat. Yo wes cak, semoga sehat selalu dan rezekine lancar.
Yo wes cak, wassalam
Waalaikumsalam wr.wb. Jiannn juozzz gandozz tenan cak Fengki, hasil karya yang luar biasa. IWB berharap akan ada pabrikan besar melirik hasil karya anak bangsa ini. Sebab dengan teori tersebut jika diterjemahkan dengan alat yang lebih canggih dan kompak pasti akan banyak nyawa yang terselematkan khususnya kendaraan yang sering digunakan didaerah pegunungan…
Last….kunci mencegah rem blong adalah menjaga suhu piringan cakram pada kondisi ideal sehingga kampas bisa menggigit sempurna pada permukaan metal. Selama ini kendaraan memang lebih banyak mengandalkan dari kekuatan cooling sistem alami seperti angin. Masalahnya ketika gigitan rem dilakukan terus menerus, angin tidak cukup waktu untuk mendinginkan lempengan metal cakram sehingga solusinya dibutuhkan cooling sistem tambahan seperti penjabaran cak Fengki. ABS ? Anti Blong Sistem mencegah motor jungkel ke jurang, menarik juga neh pakdeee. Tapi disclaimer dari alat ini adalah ada remnya ya cak. Kalau tanpa rem kayak CBR150R kemarin yo percuma wae tetap jungkel, iyo oraaa ….. (iwb)
Joss
Ko repot karo sandal soalow lohh.. klo rem tiba2 blong?
dan inti dari keselamatan adalah pikiran yang sehat dan jiwa yang kuat. Tidak seperti pemilik-pemilik sepeda motor yang dilepas remnya. Sudah pemikirannya tidak sehat, jiwa pun mereka gadaikan….
Itu yg dilepas rem nya mungkin dia mumet karna rem panas terus dan blong… akhire dia mikir mending buka aja biar gak ada panas… tapi blong selamanya wakkaka
secara prinsip bagus, tetapi secara ilmu metalurgi harus dikaji ulang.
Permasalahan yg timbul metal ( disc) yg panas, jika kena air tiba tiba akan merubah suhu drastis permukaa , ini bisa deformasi mekanik ( melengkung). Secara metal fisis ada yg namanya fatique akibat perubahan suhu yang mendadak dan berulang ulang.
itu yg harus diminimalisir potensi kegagalan material disc
Sudah dijelasin di disclaimer penelitiannya mas Bro
Deformasi pada material tidak sesimple yang dibayangkan
Tapi memang untuk penerapan dalam skala produksi memang harus diperhitungkan dengan lebih detail lagi
Kreatif tenan kang, khusus cbr blong yg disiram ridernya aja kang wkwkwkwkwk
Salut luar biasa buat Cak Fengki ,,, ???
itu biker cbrnya dah terbiasa nge rem pake sandal
core of the core ne ….. ngerem pd kecepatan pelan max 10km/jam dan penggunaan disk pad dan piringan cakram gigantis lbh lama utk.blong jgn lupa penggunaan seal master kaliper n selang rem yg berkwalitas dot4 lbh baek
Cuma unek2.. mungkin jika fuzzifikasinya menggunakan angin dingin akan lebih baik karena bisa difungsikan saat sedang melakukan pengereman sehingga rem lebih aman dari ngeblog. Bisa menggunakan peltier yg dibantu dengan kipas pendingin elektronik untuk meniupkan angin dinginnya..
Menarik, mungkin bisa pakai peltier tapi aktuator untuk mengalirkan udara ke piringan cakram agak susah.
Atau bisa metode tersebut ditambah penampung airnya diberi peltier agar lebih dingin ?
Matic belakang dulu yg di rem karena putaran mesin di roda belakang
ada yang bikin airscoop buat rem ngga ya? kayak GP Sepang, kalo ada yg bikin, kira kira bisa kepake ga ya
Saya hargai usaha riset nya…
Saran aja penelitiannya dikasih effek positif negatif dan kesimpulan
Kekurangannya memakan ruang yg terlalu besar.
Wah joss iki Tugas Akhir e. Karena terbatas biaya hasilnya belom maksimal. Tapi kalau diterapkan untuk harian masih bisa berfungsi dengan baik. Selain pakai alat ini bisa memakai air scoop yg di gunakan pada motor balap prototype dengan corong masuknya agak lebih sempit. Semakin sempit lubang maka aliran angin akan semakin deras dan suhunya akan semakin mengecil. Intinya bikin AC alami tanpa freon. ????
Oo iya lik Juli pertengahan Yamaha test MT25 untuk sobat pembaca warung lik Iwan Banaran khususnya lokasi Pantura siapkan kamera shootnya. Terima kasih ??
Honda CBS VARIO AMA BEAT yang sering nyungsepppppp …di tanjakan
Ngerinya pas suhu segitu tiba tiba retak dic brakenya gegara suhunya turun drastis, soalnya pernah temen ane abis pulang kampung tuh motor langsung di cuci steam tiba tiba blok mesinnya retak dan sedikit keluar oli motornya, dan ane juga belajar metalurgi kalo kalo di dingin kan secara cepat bisa menimbulkan deformasi yang bisa merubah struktur dari besi tsb. Tapi bagus untuk usaha Tugas Akhirnya saya sangat hargai itu dan mudah mudahan jadi sukses ya kang ?
CMIIW
Nah mengenai mesin ini, sebenarnya kalo gk mau langsung turun drastis bisa disemprot pas kondisi mesin nyala, itu menghindari deformasi struktur almu ato bahasa gampangnya gk gampang mulet ke mesin. Tapi memang paling aman disemprot angin dingin sih.. atau gampangnya diganti kaliper lebih gedean yg terbukti lebih lama overheatnya (sesuai hasil penelitian diatas)
jangan air dung, minyak goreng.. biar lebih plong..
Sama ini om, diameter roda jg ngaruh. Makin kecil mestine makin cepet panas
setuju banget dgn sensor panas nya … jika sudah mendekati suhu panas tertentu (bbrp derajat sbelum blong) ada warning dan lebih baik berhenti – dinginkan dr pada lanjut dan tak terkendali …
Mungkin nanti ada pabrikan buat matic cvt pake gear reduction kalau pas di turunan supaya gak bablas….jadi kaya mobil gitu ada descent control-nya 😀
cakep juga mbah…
Mending modar jungkel po disc memuai??? Simple