Iwanbanaran.com – Cakkkk…Marc Marquez (Repsol Honda Team) Tampil sangat baik di Sirkuit Mugello, Italia. Ia berikan perlawanan serius kepada Duo Mission Ducati sepanjang race walau berakhir di posisi kedua. Namun siapa menyangka doi ogah ngoyo memaksakan diri di Mugello. Menurutnya resiko dlosor malah akan membuat persaingannya dengan Dovi makin berbahaya. Weehh ora ngoyo wae iso juara dua cak, ediann nih bocah…..
Tampil cukup Dominan sejak Free Practice 1 walau tidak terlalu kuat di sirkuit Mugello Marc Marquez akhirnya mampu mencetak Pole dengan cara cerdiknya memanfaatkan Slipstream dari Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati Team).
Saat Race Day berlangsung The Baby Alien langsung tancap gass dan terus mendapatkan perlawanan sengit dari Duo Lucal Hero Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso. Kestabilan RCV dalam segala Sector yang dipadukan dengan Gaya balap agresif Marc Marquez plus kepandaiannya dalam Mengelola ban hingga akhir patut di acungi Jempol. Melalui Crash..Ternyata Ujung Tombak Repsol Honda tersebut memilih bertahan dari pada mengambil Resiko terlalu besar cakkk..
“Ketika aku melihat Petrucci leading, aku kedua dan Dovi yang ketiga [setelah satu lap menjelang akhir race], aku berkata, ‘oke, aku tidak akan mencoba. Aku hanya akan bertahan’. Karena jika aku mencoba maka resikonya kami berdua akan melebar, dan Dovi akan memenangkan race, itu lebih buruk bagi kejuaraan (Klasemen). Jadi karena alasan itulah aku bertahan di belakang Danilo. Aku hanya mencoba pada akhirnya dengan slipstream, tetapi aku tahu itu sangat sulit.” Tukas Marc Marquez…
Juara MotoGP lima tersebut kalah tipis +0,043 Detik dari Danilo Petrucci yang memang unggul telak di Straight Sandonato. Ini merupakan kali kedua Marc Marquez kalah dari Ducati setelah sebelumnya ia juga dikalahkan Andrea Dovizioso pada Seri pembuka Losail, Qatar.
Sebelumnya…Marc Marquez telah mengungkapkan bahwa Mugello cukup sulit baginya mengingat ia selalu tampil kurang maksimal di depan publik Italia semenjak ia bergabung dikelas MotoGP, namun dengan finish kedua ia senang dan mampu mengamankan poin penting dalam Kelasemen.
“Aku senang karena dalam balapan terburukku, kami bisa finis di urutan kedua dan mendapat 20 poin, aku mencoba pada awalnya untuk menggunakan paceku tetapi aku memiliki dua momen kecil dan berkata, ‘hari ini bukan hari [untuk melarikan diri bin ngacirrr]. Aku akan mengikuti dan mencoba di lap terakhir…” serunya..
Kemudian The Baby Alien sedikit menceritakan terkait opsi ban yang telah ia coba selama akhir pekan Race..
“Pada hari sabtu, jika kau memperhatikan, aku melakukan lap tercepat dengan ban depan Medium. Aku merasa jauh lebih baik dengan ban depan Medium, tetapi untuk race ban ini tidak memungkinkan bagiku. Jadi aku memilih ban Hard yang aku tahu akan ku perjuangkan lebih banyak, tapi itu satu-satunya pilihan untuk menyelesaikan race dengan baik….
“Yang paling penting [untuk kejuaraan] adalah ketika kami berjuang dan kami tidak punya feeling, tapi kami bisa finis di tempat kedua, kami ada disana (baris depan) sepanjang akhir pekan dan dalam semua kondisi..” tutup Marc…
Last…Kini The Baby Alien kembali memperlebar Margin Poin dari Andrea Dovizioso yang awalnya 8 Poin kini menjadi 12 Poin. Hhhmm aromanya koq juara dunia lagi nih bocah yak, piye menurut sampeyan cak ? (iwb)
Pertamax mohon maaf lahir bathin..
Lorenzo sama marc aku yakin jika keduanya sama2 nyetel dengan motornya maka lorenzo akan mengalahkan marc,, bukti lorenzo jurdun 2015.
Tapi kenapa di honda kok marc dengan mudah menguasai honda ketimbang lorenzo, padahal secara skill hebat lorenzo.? Karena motor honda saat ini hanya dikembangkan berdasarkan keinginan marc.
Harusnya jorge di suzuki
Ingat tahun 2013,saat marc pertama kali masuk motogp dan langsung juara dunia,?Motor honda adalah pengembangan dani pedrosa.
Parjok@ Karena gaya balap marc dan lorenzo berbeda,, ibarat kata marc bisa menang dengan motor penyakit ok. Marc juga bisa menang dengan motor sehat ok. Tetapi jika keduanya sudah dapat motor yang sama2 diingini oleh keduanya maka jelas marc kalah dari lorenzo dan pernyataan ini juga fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa lorenzo lebih hebat dari marc jika motornya sudah sama2 nyetel.!
Itu sebabnya hrc mau datengin lorenzo karena gaya balap marc dan lorenzo berbeda, gaya balap lorenzo itu bisa membuat semua motor menjadi user friendly, makanya ada sebutan lorenzo adalah sang juara sejati. Coba kalo gaya balap lorenzo dan marc sama, terus lorenzo hanya bisa jurdun di 2015 pasti ogah hrc ngedatengin lorenzo.
Salmanpedrosa@ motor terbaik yamaha m1 ada di musim 2015, jadi kalo situ bandingin di musim2 sebelumnya yamaha m1 belum sesuperior itu.
Dan benar rcv marc memang ada masalah di 2015 yang hanya bisa mengantarkan marc hanya posisi 3 akhir klasemen. Tapi ingat rcv marc sering crash di 2015 karena tak mampu mengimbangi kecepatan motor yamaha m1 (kebanyakan crash marc ketika mengikuti kedua rider m1 bukan pas didepannya), motor rcv pada saat itu di kembangkan dengan salah sasis, power berlebihan, dan elektronik yang sudah mulai dibekukan di pertengahan musim.
Bahkan dengan fakta yang ada seperti ini tahun 2015 itu bukan pertarungan marc vs lorenzo, tapi lorenzo vs rossi. Dan marc cuma sebagai penonton dengan rcv nya.
Itu jl99 ditrbangin ke tokyo.
TEam sultan mah bebas mo ngapain jg
dagelan tenan, kalah ya kalah.
Yang kalah yang gak bisa juara dunia
Percuma menang sekali tapi gak bisa jurdun coy
Dopi petrux pernah jurdun kelas premier ?
Itu aja dulu deh
Ogah ngoyo . Artinya tetep 100% push, kalo ngoyo berarti bisa 120% kali yak.. tp tenang bener yak lg situasi rapet, masih bisa mikir mending dibelakang petruk drpd maksa tp resiko di susul dovi
mental jurdun bro wkwk