Iwanbanaran.com – Cakkk…..Zarco mengaku sangat sedih dengan performanya yang tidak kunjung membaik. Aroma frustasi mulai terlihat dari sosok best rookie ketika bergabung bersama Yamaha saat di Tech 3 tahun lalu. Zarco yang sekarang nunggang KTM RC16 mengaku harus berjuang keras bukan untuk mendapatkan lap time bagus. Namun masalah terbesar adalah doi harus bertarung melawan motor sendiri. Itulah yang diungkapkan doi pasca mencicipi sirkuit Austin diatas mesin KTM RC16….
Rasa frustasi dilemparkan Johann zarco setelah performa Doi tidak juga mengalami kemajuan pada sesi persesi di Austin Amerika. Baik pada sesi free practice, kualifikasi hingga race, pembalap Prancis tersebut terseok-seok dan bahkan mengalami kemunduran. Tanda-tanda kecil kemajuan yang hadir pada saat sesi tes pra musim ternyata tidak terbukti. Berjuang mendapatkan cengkraman ban depan membuat penampilan Johan terpuruk dan hanya bisa start dari posisi 19 dengan finish ke 13 besar alias lebih buruk dari Pol Espargaro yang finish ke 8…
” Aku merasa sangat sedih. Sedih karena menjadi pembalap yang sangat lambat dan harus berjuang di atas motor bahkan ketika melaju pelan sekalipun. Jujur ini adalah masa yang sangat sulit. Kamu tahu masalahnya tapi kita tidak bisa melakukan apapun dan harus menunggu sedikit lebih lama. Aku berharap di masa depan bisa Melakukan lompatan besar dan bekerja sesuai dengan yang aku harapkan. Aku hanya bisa start dari posisi 19. Padahal Aku paling benci Start dari posisi 19. Aku benci bertarung di atas motor dan melambat. Cukup rumit untuk memahami masalah ini bagaimana agar motor lebih baik….” serunya. Sebenarnya apa yang terjadi ?
” Setiap saat aku merasakan kemunduran karena ketika kita merasa hampir mendapatkan hasil bagus namun kondisinya selalu sudah mentok di batas limit. Jadi aku harus bisa menerima kondisi saat ini. Timku tahu masalah yang kita hadapi. Mereka mengatakan kita tahu Namun kita harus sedikit menunggu karena mereka belum bisa memberikan solusi sekarang…
” Maksudku mereka sudah mengerti apa yang aku butuhkan namun belum bisa memberikannya saat ini. Jadi serius Aku berusaha keras untuk beradaptasi akan tetapi tidak mampu merubah semuanya jadi ini adalah kondisi yang sangat sulit. Aku bahkan tidak tahu apa yang aku miliki di jerez tapi dari pengetesan Seharusnya Kita akan memulai pekerjaan pengembangan dari sana. Target kami saat ini adalah memperbaiki kecepatan saat masuk tikungan. Yang aku rasakan saat ingin masuk ke tikungan motor seperti lurus tidak mau belok. Itulah masalah terbesar yang aku alami...” tutup Zarco putus asa…
Last…. Johann Zarco memulai balapan dari posisi 19 pada balap MotoGP Austin. Posisi yang jelas tidak akan memberikan rasa percaya diri mengingat hingga sekarang mayoritas pembalap KTM mengeluhkan perkara grip ban depan yang sangat minim. Untunglah doi lebih baik karena cukup banyak rider yang crash. Dan saat memasuki garis finish doi berada diposisi 13 alias jauh lebih baik dibandingkan posisi startnya yang berada diposisi 19. Semangat Zarcoooo (iwb)
Klo KTM ga ada yg ngomentari .?
Ban belakang musti sliding kek MM Sama Dovi baru ente bisa belok
Makanya yo cak, pengalaman jangan suka sombong diawal2 yang hasilnya malah tangung malu dipertengahan jalan seperti ktm ini yang awal2 ikut sudah koar2 sana sini mau mengalahkan tim ini tim itu dan dengan nada2 ejekan eh malah hasilnya ngezonk dan bikin malu diri sendiri…..heheheeheh
Ya jelas pastilah motor tinggi ktm, rcv, gsx rr, emang gak maksimal klo diajak gaya balap knee down ala rossi, zarco, dan dovi.
Motor tinggi itu hanya bisa dimaksimalkan kalo gaya balapnya pake elbow down layaknya marquez, rins, pol espargaro.
Klo ktm menturuti zarco menurut saya ktm harus membuat motor dengan shock depan lebih pendek ala yamaha, aprilia, atau ducati. Tapi apakah ktm mau merubah filosofi engineernya dengan membuat motor yang lebih nungging untuk menturuti satu pembalap.? Layak kita tunggu.
Salah pilih jalan, ibarat kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan, wkwkwk,
Zarco terlalu berani ambil resiko dengan pindah ke KTM.
Di moto2 saja sasis ktm di goreng sasis deltabox yang hanya buatannya kalex waa..di moto3 motor ktm teralis juga disikat nsf250rw.
Apalagi di motogp..
Apakah ini menandakan sasis teralis memang ditakdirkan dibawah deltabox.? Kalo gitu siap2 seluruh departemen racing teralis ktm di ganti.
Intinya, ganti ke sasis perimeter
Mirip ducati dulu..susah belok
.
Apes nih orang, udah tes sama suzuki eh malah diganti rins, di yamaha tech3 ngambek krn minta factory gak di kasih2, masuk ktm malah nyungsep dan yamaha satelit pakai spek pabrikan?
Dimas Ekky dari 30 finish 22
Ga cuma 6 grid
dapat poin berapa dengan finish 22 ???
Yak tul finish 22 setelah 7 pembalap ndlosor
Nyesel tolak lamaran honda.
Zarco cocoke jajal mesin carry cak
Pabrikan malah lebih lambat satelit merk lain.. Piye jal
Selamat menikmati co zarco
Zarco cocoke ndjajal mesin carry cak
Masalah utama: sasis minta ganti
Sebetulnya ini komplikasi. Bisa jadi salahsatunya adlh habit di inline yg butuh waktu adaptasi ke mesin v, apalagi hubungan dgn sasis. Yamaha lebih memudahkan rider dlm urusan sasis dan lembutnya mesin online di tikungan. KTM lebih ganas mesin v dgn perhitungan sasisnya sendiri. Jadi gak beda kayak Rossi di Ducati dan hohe di ducati
Kalo ktm motornya masih lemot om, lihat aja pol yg pakai gaya balap keras posisinya juga masih sulit tembus 10 besar, oliveira yang runner up moto2 2018 pakai ktm yang cuma selisih 9 poin dari Bagnaia juga belum cepat pakai rc16