Iwanbanaran.com – Indonesia berduka cak.?Sebuah tragedi yang tidak perlu terjadi dinegeri ini. Bagaimana tidak, menghilangkan nyawa seperti membunuh seekor burung. Hanya masalah sepele begitu mudah orang terpancing untuk melakukan pembunuhan. Itulah yang terjadi pada M Hasyim Zaki Adil yang biasa di panggil sebagai M Zaki. Mantan pembalap Asia ini meregang nyawa karena ditusuk orang tak dikenal. Kejadian tragis tersebut dimulai ketika Zaki sedang nyeting motor dan nyaris senggolan di Bondowoso (15/2/2019). Mantan pembalap TJM racing yang sempat berlaga di Asia Road Racing Championship ARRC 2015 tersebut akhirnya tidak tertolong…..
Sejauh ini kronologis detil memang belum tergali secara gamblang. Namun dari beberapa informasi yang IWB kumpulkan asal-muasal pembalap bernomor serta 32 tahun tersebut kehilangan nyawa gara-gara hampir nyerempet seseorang pada saat nyeting motor di kotanya Bondowoso Jawa Timur. Zaki yang masih mencintai dunia balap sedang mencari setingan yang bagus untuk motornya. Sayang proses tersebut tidak berlangsung mulus sebab Doi hampir serempetan dengan orang…
Tidak terima, orang tersebut tersulut emosi langsung mengejar Zaki. Tidak melakukan perlawanan Zaki sepertinya tidak menyangka sosok yang datang sudah membawa pisau. Tanpa babibu orang yang teridentifikasi sebagai Faesal ini langsung menusuk tubuh Zaki beberapa kali. Karena luka parah, Zaki roboh dan tidak tertolong. Sebuah tragedi yang membuat kita miris. Bagaimana orang bisa dengan mudah mencabut nyawa hanya karena emosi sesaat. Miris cak….kenthirr tenan….
Ucapan Bela sungkawa deras mengalir dari para pembalap tanah air termasuk Galang Hendra, Gerry Salim, Dimas ekky Pratama, Yoga Adi, Anggi Permana, Wahyu Aji dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan punggawa Trijaya racing yang pernah dibela M Zaki yakni Rudi Trijaya cukup kaget dan mengaku shock mendengar berita meninggalnya Zaki karena ditusuk orang. ” Saya sangat kaget mendengar berita ini dari anak-anak tim sampai saat ini kita masih belum bisa komunikasi dengan keluarga Zaki….
” Zaki merupakan sosok anak yang baik penurut dan nggak aneh-aneh. Zaki juga termasuk anak yang berbakti kepada keluarga…” seru Rudy. Kejadian Zaki memang cukup sulit untuk bisa diterima. Untunglah pelaku bernama Faesal Karim warga desa Tapen Bondowoso sudah ditangkap. Dari sisi warga mungkin kita sering kesal dengan ulah Bikers yang geber motor di jalanan. Tapi bukan berarti kita boleh membunuh…kuwi wis preman cak judule. Tragedi Zaki tidak lepas dari kurangnya sirkuit sebagai sarana untuk melampiaskan hobi ataupun skill mereka…..
Seluruh komponen berperan penting untuk mencegah hal ini tidak perlu terjadi lagi di masa depan. Baik dari masyarakat ataupun pemerintah yang seharusnya lebih serius untuk memberikan sirkuit memadai bagi para pembalap merah putih. Dari sisi masyarakat alangkah baiknya tidak main hakim sendiri seperti yang dilakukan oleh pelaku. Apalagi M Zaki adalah pembalap berbakat yang sempat membawa harum negeri ini di Kancah balap Asia…..
Last….. M Zaki lahir di Bondowoso 4 Oktober 1995. Praktis almarhum meninggal pada usia yang masih sangat belia yakni 23 tahun. Tragedi luar biasa Untuk dunia balap tanah air. Kejadian M Zaki menjadi warning untuk semuanya bahwa Negeri Ini Membutuhkan sirkuit sehingga penyetingan motor tidak lagi dilakukan di jalan raya. Warning kedua dengan meninggalnya M Zaki juga menjadi pertanda bahwa Negeri Ini Membutuhkan pendidikan agama yang kuat. Kegagalan Sisi spiritual serta edukasi yang membuat akhlak manusia negeri ini menjadi semakin memprihatinkan. Semoga almarhum M Zaki tenang disisinya dan segala amal perbuatannya diterima Allah subhanahu wa ta’ala. Selamat jalan M Zaki, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…..(iwb)
Semoga ditrima oleh Nya
Semoga ditrima oleh Nya
Kalo nyeting di sirkuit pasti masih hidup
TKP di Bondowoso bro, ngerti kan maksud nya. berdoa aja semoga gak terjadi kembali
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
innalillahi wainnailaihi roji’un….
ya Allah… itu korban orang klabang, pelaku orang mrawan
bondowoso kehilangan orang yang berbakat
Mirip aktor adi firansyah
Kenapa harus berhenti & jadi mantan?
Kenapa tidak sedang prepare utk berlaga di arrc 2019 & kok hanya “pernah”?
Dan yang paling mendasar di kasus ini adalah, Nyeting itu apa?
Hanya Tuhan dan yang melakukan saja yang tahu.
Balap Kejurda maupun nasional terkadang tidak memberikan ruang dan waktu untuk “nyeting” yang cukup, tidak seperti MotoGP yg ada sesi Free practice di hari Jumat guna menyiapkan tunggangan yg prima. Jd mau gk mau Team menyiapkan motor seprima mungkin dan siap bertarung di hari Sabtu-Minggu. Bahkan ada Kejurda yg balapan di hari Minggu doang. Sekarang yg jd pertanyaan bagaimana bisa mekanik tau motor siap tarung tanpa di “seting” geber dijalanan terlebih dahulu. Dengan fakta hampir semua Team balap tidak punya alat semacam dyno test ataupun sirkuit yg tersedia disetiap kota di Indonesia. Nyeting dijalanan memang salah, tp apa ada solusi lain yg lebih logis?
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
Semoga tidak terjadi antar fb fb di blog ini
Tumben ???
metu klamben…(keluar pake baju)??
Manteb lah kang untuk beberapa moment bisa begini, berkah berkah berkah
Innalillahi wa innaa ilaihi rooji’uun
Apa korban kenal dengan pelaku?
Korban salah sasaran kah?
Separah itukah permusuhan di kolom komen antar fansboy pabrikan, berlanjut di dunia nyata hingga terjadi kasus yang merenggut nyawa pembela salah satu pabrikan?
Yok opo se cakkk……?
Kalau baca di berita acara kejadian si pelaku warga setempat, sedangkan Zaki beda kecamatan dan masih sama2 Bondowoso.
Kalo srempetan di jalan yang berakhir tragis gak cuma karena setting motor tok.
Ini sebagai “penyebap sia2” bagi yang meninggal dan bagi yang masuk penjara, yang sebetulnya sangat2 mudah untuk tidak terjadi hal itu dan akhirnya semua cuma bisa menyesali
Memang menyebalin sekali mereka para bikers alay. Ga ada apa-apa saja ngebut. Pamer knalpot. Manasin mesin apa manasin kuping orang/tetangga sih? Palagi hampir nyerempet. Orang mana yg ga naik pitam? Mungkin bersabar sudah diamalkan. Klo level Nabi sih, sabar ga ada batasnya lah….
Innalilahi wainnailaihi rojiun, sesungguhnya dari ALLAH lah kita diciptakan, dan kepadaNyalah juga kita kembali, tpi gimana ya, disini saya lihatnya sama” salah, jalan raya kan aturannya emang wajibnya menjaga antar pengendara, kalau nyetting motor terus ngebut dan hampir nyerempet orang itu juga salah sih sebenernya, apalagi yg ngebunuh, andaikan beliau niatnya ingin bekerja & menebar kebaikan didunia sih sudah jaminan masuk surga tuh, karena tergolong mati Syahid(berjuang di jalan ALLAH). Saya hanya bisa mendoakan semoga amal baiknya diterima aminn, dan yg membunuh juga segera mendapat hidayah, karena selama nyawa belum di kerongkongan masih diterima itu tobatnya si pembunuh.
Aamiin
faktor ekonomi jaman now.. banyak org esmosi… turut berduka cita buat M.Zaki..
Haiyyaaa owe gagal puaham waaa
Pusing pala barbie waaa
cobak selidiki sebelumnya, zaki nyeting motor dijalan raya ngak? trus. nyelakain orang ngak, jiwa pembalap kalo di pakek dijalan raya itu sama aja pembunuhan berencana, cibak lihat aturan lantas jepang
pelaku dah kepalang kesal sama yg pake knalpot brong, shrusny aparat masif lgi razia bikers knalpot brong biar org over emosi kayak gini gak banyak populasiny, ya kali nyetting motor dijalan umum, psti ga ada asap kalau ga ada api
Jaman sekarang mudah banget kehilangan orang berbakat :”
Memang ngeri kalo nyeting motor dijalan umum..dulu waktu plg kerja jm 9mlm di anggaswangi sidoarjo..jln yg ke perum gelap gulita dr jauh aq denger suara motor bebek 2tax kenceng banget udh psti g pke lampu dr arah berlawanan..aq jln pelaaaan pas dia lewat depan aq..wuidiiiih kagetnya mnt ampun…ga kebayang kalo dia meleng dikit trus oleng…tak taunya bnyk temennya org2 tua persis dket gerbang perum…saran aza buat anda2 yg kerjanya ngilik motor mbok ya kalo nyeting motor cari lokasi yg aman..kalo celaka sendiri sih bodo amat..kalo melibatkan org lain..jgn egois lah
dilema, disatu sisi jalan umum adalah milik bersama, saling menghargai sesama pengguna…..disisi lain membawa emosi di jalan raya mendekatkan kepada petaka.
Yang jelas adat budaya indonesia secara umum sudah bergeser tidak ada tepo seliro saling menghargai
dilema, disatu sisi jalan umum adalah milik bersama, saling menghargai sesama pengguna…..disisi lain membawa emosi di jalan raya mendekatkan kepada petaka.
Yang jelas adat budaya indonesia secara umum sudah bergeser tidak ada tepo seliro saling menghargai
sepertinya dia lagi setting motor buat even roadrace minggu depan di bondowoso bro