Iwanbanaran.com – Cakkkk….situasi yang cukup membingungkan saat ini terjadi di Garasi Yamaha baik Maverick Vinales maupun Valentino Rossi. Karena Pasca test Jerez yang digelar 27-28 Nobember kemarin kedua rider ini memberikan impressi berbeda. Secara keseluruhan Rider yang telah resmi beralih nomer dari 25 menjadi 12 ini sangat puas akan kinerja mesin baru yang telah ia coba selama dua hari di Jerez. Maverick Vinales mencatatkan waktu terbaik 1 Menit 38.066 Detik dan hanya berjarak 0.121 detik dari Takaaki Nakagami yang memuncaki Test dihari Akhir rabu lalu. Namun tidak dengan Rossi. Walahhh….

Maverick Vinales menyebutkan Mesin Spec 2019 mampu membuat Ritme balap lebih baik. Begini cuap cuapnya cak “Aku bisa katakan Yamaha tengah berusaha mengatasi masalah-masalah yang ada, terutama soal ritme balap. Usai uji coba ini, aku merasa sangat puas. Aku bisa mempertahankan ritme yang baik, dengan ban lama dan tangki bahan bakar yang penuh,” serunya. Vinales sendiri yakin Yamaha sudah memecahkan masalah mereka musim ini….

Namun bukannya sudah sempurna….mesin Spec baru ini masih ada yang kurang menurut Vinales. Bisa dikatakan soal Top Speed Yamaha masih kalah dengan Ducati dan Honda dan mungkin Suzuki yang belakangan ini sudah mulai bersaing di barisan depan. Juga pada Traksi nampaknya butuh waktu lagi untuk Yamaha agar mampu bersaing merebutkan Gelar tahun depan. “Aku hanya fokus pada mesin dan keputusan kami sudah jelas….

iklan iwb

” Setelahnya, pasti ada celah untuk lebih baik lagi. Yang penting kami telah menemukan pondasi yang baik. Langkah selanjutnya adalah memperbaiki top speed dan traksi, tapi secara umum M1 merupakan motor yang kompetitif, Traksi masih menjadi titik lemah kami. Tapi aku tetap cepat meski ada masalah ini, begitu juga di lintasan di mana biasanya kesulitan. Ini berarti motor kami bekerja dengan baik. Bukan kebetulan bahwa saya hanya tertinggal 0,1 detik dari rider tercepat (Takaaki Nakagami) di lintasan yang tak bersahabat dengan Yamaha (Jerez)….” tutup Vinales…

Namun pernyataan Vinales ini beda dengan Rossi. Rider andalan Yamaha yang saat ini punya pengalaman sangat banyak di dunia MotoGP tersebut sedikit Ragu dengan Mesin baru ini. Lohhh kok isooo?

Memang kedua pembalap ini memiliki Karakter yang berbeda cak Baik Rossi maupun Vinales. Kurang lebihnya Rossi juga ‘sedikit’ puas namun tidak sampai disitu, sedikit beda dengan Vinales yang yakin masalah selesai, Rossi mengutarakan Yamaha masih perlu memperbaiki diri jika ingin motor mereka kompetitif tahun depan.?Rossi Mencatatkan Waktu terbaiknya 1 Menit 38.596 Detik alias lebih lambat +0.651 detik dari Takaaki Nakagami.?Bisa disimpulkan Rossi tidak Fokus soal Lap time. Namun doi lebih menganalisa semua yang akan dipakai musim depan…..

Maverick sangat kuat, bahkan sebagai langkah, dan ini penting. Aku membandingkan dengan test hari pertama, aku melakukan beberapa pengujian yang baik dan aku cukup cepat, kami bekerja dan memilih beberapa hal. Kami berakhir dengan hari yang agak positif, tetapi aku pikir jalan di depan masih panjang. Aku berharap Yamaha akan terus bekerja karena lawan kami tetap lebih cepat. Mesin baru lebih banyak membantu dalam pengereman itu tentu yang terbaik, tetapi kami mengatakan bahwa kami harus meningkatkan sedikit ‘secara umum’….

” Tetapi jika kau memeriksa secara mendalam, setelah empat atau lima lap, untuk beberapa alasan kami lebih menderita. Jadi kurang lebih bagiku masih sama, [mesin 2019] tidak cukup (Untuk bersaing). Aku suka optimismenya (Vinales) tapi ku pikir kami harus menunggu untuk menyelesaikan masalah sebelum mengatakannya. Tapi tidak masalah, Maverick memiliki kecepatan yang bagus. Setelah hari ini. Itu tidak buruk, itu adalah hari yang positif, bahkan kecepatan ku tidak buruk…..

Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan, yang lain sedikit lebih cepat, kami masih harus meningkatkan terutama dalam akselerasi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, jika akan ada mesin lain atau sesuatu di bidang elektronik. Dalam dua tahun terakhir situasi teknis di MotoGP telah banyak berubah. Ducati adalah yang pertama mengambil langkah, seperti jumlah orang, jumlah insinyur, jumlah orang yang bekerja di paddock dan bekerja di kompetisi, dll. Mereka semakin dekat dengan F1, Honda mengikutinya….

Sekarang untuk memenangkan (Kejuaraan) kau harus melakukan upaya itu di sana..” seru Rossi. Menjawab pernyataan Vinales bahwa masalah Yamaha sudah kelar, Rossi menjawab…..” Aku harap Vinales benar..” seru Rossi tersenyum. Nahhh…siapa diantara keduanya yang terbukti akurat ? biarlah waktu yang akan menjawab kelak. Namun yang jelas Yamaha mumet ndase cak. Lha piye, satunya puasss…satu belummm. Piyeeee rekkkkk (iwb)

136 COMMENTS

  1. wajarlah beda,

    mv msh muda, mv bisa kenceng dgn motor yg cukup kencang

    vr dah tua, ngak bisa kenceng dgn motor yg cukup kenceng, butuh motor yg plg kenceng utk ngimbangi umur dan talenta muda.

    ngak aneh itu mah

    • duh ribet cakk,
      siji ra mudeng, tp lumayan kalo masalah catatan waktu preseason, sijine feeling udah luntur, adanya kurang mulu

    • Sepertinya omongannya rossi lebih masuk akal daripada vinales,mungkin yamaha lebih baik denger masukannya rossi ketimbang vinales. ini baru awal jadi masih banyak yg harus diperbaiki,kalo vinales sepertinya terlalu cepat memberikan kata “puas”,yg ada yamaha kalah lagi dari honda kalo ngikutin “puas”nya vinales. marquez aja belum fokus ke laptime,jadi hati hati dalam mengambil keputusan.

    • Bicara topspeed pasti di situ ada torsi. Lahh kok Vinales ngomong topspeed dan traksi. Guoblogg sekali kan?

    • Ini marwoto owner crypton rival abadi bebuyutan matius cs1 bukan?
      Ditunggu digaris start tuh sama r25 bore up 320 cc milik owner blog dear kanjeng pembaca sekalian saza

  2. Kalah top speed sama sijuki yg baru masuk? Wkakaka beneran lemot, yamaha puyrng mending minta dorna kompensasi 5 cc jadi 1005 cc plus vva. Sapa tau bisa juara

    • Kompak lah..
      Kan slama musim 2018 ngeluhnya barengan mulu 12 46..
      -12 : M1 gw pngen gw buang ke tempat sampah
      -46 : bukan motor kami yg kurang cepat.. traksi kami saja yg kurang, hanya dovi dan markuntet saja yg tidak mau menunggu dan membiarkan kami menyalip mereka
      Ditambah fans kami jg terlalu banyak bacot

  3. kalau dari hasil sebelumnya, saya kira yamaha tidak perlu bingung. lihat saja hasil tes pertama termasuk race awal ketika vinales gabung yamaha. dibandingkan hasil race lengkapnya.

  4. Awal 2017 motor udah kompetitif, MV sangat dominan diawal musim sempat memuncaki klasemen, sebaliknya dengan VR. Akhirnya pengembangan motor diarahkan untuk bisa mengakomodir masukan VR juga. Yang terjadi MV jadi tidak kompetitif, VR jg gitu2 aja. Akhirnya 2017 Yamaha bisa dibilang gagal.
    2019 sepertinya bakal terulang lagi, Yamaha sudah kompetitif, tidak usah jauh-jauh ngomongin MV, Morbidelli yang baru naik Yamaha saja bisa masuk 10 besar, didepan VR. Pembalap yang seharusnya adaptasi sm motor tidak dibalik.
    Yamaha harus jeli siapa yang seharusnya dijadikan rujukan.
    VR punya pengalaman tapi jaman juga terus berkembang, tidak harus menjadikan kondisi masa lampau sebagai patokan.

Comments are closed.