Iwanbanaran.com – Kangbrooo….kiprah pembalap merah putih dua di Kancah balap internasional memang cukup membanggakan akhir-akhir ini. Baik di ajang 250 cc hingga 600 cc. Sampeyan intip Bagaimana Galang mampu juara di kelas WSSP300. Sementara itu pembalap Astra Honda Racing Team juga serius menggeluti ajang FIM CEV Resol. Ternyata kiprah mereka di pantengin secara seksama oleh para pembaca dan followers yang mayoritas masih bingung….sebenarnya kemana Galang Hendra dan Dimas ekky nanti akan berkarir? Apakah Motogp atau WSBK atau justru ajang balap lain ? yuk kita coba bahas sama-sama…
Artikel ini IWB racik berdasarkan beberapa pertanyaan perihal masih bingungnya para pembaca dengan kiprah para pembalap merah putih didunia internasional. Saat ini yang menjadi fokus utama IWB adalah Galang dan Dimas Ekky karena merekalah yang cukup menonjol. Sebelumnya…monggo sampeyan intip surel dari cak akbar berikut ini…
” Kang (Skip) boleh dong kapan2 tolong ditelurkan artikel khusus yang membahas tentang seri2?balap?yang sedang diikuti oleh para pebalap2 Indonesia di luar sana, seperti contoh ARRC, WSSP, RBRC, CEV Moto 2, dll (Skip).??(Saya yakin 100%) masih bingung dan belum tahu menahu tentang apa sih sebenarnya seri2 tsb, dan apa perbedaannya pada masing2 seri tsb, dan jalur mana yang paling cepat untuk menuju Moto GP (Termasuk saya pribadi mas, hehe)..” seru cak Akbar…
Nah…tentu hal ini cukup menarik untuk kita simak sebab kita memiliki pembalap yang kebetulan terjun diajang ARRC, WSSP dan CEV Moto2. Jadi pertanyaan cak Akbar ini memang mantap tenan. Oke…Yang pertama kita bahas Asia Road Racing Championship dulu. Ajang ini sebenarnya adalah wadah kompetisi pembalap Asia yang memang dibuat tanpa ada karir khususnya didalamnya. Jadi dalam pandangan IWB lebih kepada pride pabrikan serta rider. Jadi kalau sampeyan bertanya…kemana puncak karir para rider diajang ini ?
Ora ono cak….dari sana sudah tidak ada jenjang khusus untuk naik lagi. Paling hanya dari kelasnya dimana kalau sudah menang di kelas 250cc maka naik di 600cc. Tapi selesai. So…ajang ini IMHO hanya bagus untuk para rider muda untuk mencari pengalaman balap di Asia dengan manajemen yang lebih profesional. Makanya AHRT mengirim Agung Didu dan Mario SA serta Adenanta yang sangat belia dengan tujuan mencari pengalaman dan asah skill di ARRC AP250. PT AHM ogah terlalu lama menempatkan Gerry Salim di ARRC walau jika itu dilakukan pasti Honda akan makin mudah kembali menjadi juara di kelas 250cc…
Namun Gerry Salim dilempar ke balap yang memiliki level lebih tinggi yakni CEV Moto3 Spanyol. Ajang ini dipilih karena dipandang sebagai jembatan menuju ajang Motogp. Bahkan CEV sendiri disebut sebagai ” The Path to Becoming a Motogp World championship”. Banyak mata dari pabrikan Motogp yang mencari pembalap berbakat dari FIM CEV Repsol. Mayoritas (60%) pembalap Motogp tangguh adalah jebolan dari sana. Sebut saja Joan Mir, Dennis Foggia, Casey Stoner, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Alex Marquez, Tito Rabat dan masih banyak lagi lainnya yang nggak bisa IWB sebutkan satu persatu.?So..jangan heran AHM bersikeras tetap menempatkan para pembalapnya di CEV Repsol walau berat sebab target mereka jelas yakni membawa pembalap merah putih diajang Motogp….
Beratnya kompetisi di FIM CEV Repsol bisa terlihat dari kiprah Gerry Salim yang lumayan terseok-seok di FIM CEV Moto3. “?Spek NSF250 nya beda dibandingkan dengan Asia Talent Cup, motornya jauh lebih kencang dan level rival juga berat..” tukas Gerry saat IWB interview. Tingginya level skill rider di FIM CEV juga bisa kita bisa lihat dari Marc Garcia.? Meraih titel di kelas WSSP300 musim 2017 yang sekarang dicemplungin Galang, Marc juga sulit untuk tembus 5 besar dikelas Moto2 CEV 2018. Dalam klasemen sementara bahkan Garcia berada diperingkat 9….
Sejauh ini Gerry masih terus mengembangkan skill dengan target masuk 10 besar di CEV Moto3, itupun nggak mudah tanda skill rival memang juozz tenan. Mungkin yang lumayan bagus adalah Dimas Ekky. Nggak heran rider AHRT yang berlaga diajang FIM CEV Moto2 ini mendapatkan wild card di Catalunya Motogp pekan nanti untuk mengukur level skill yang terus ditempa. Dari sini jelas, kenapa AHM kekeuh menempatkan pembalapnya di CEV Repsol….yakni Motogp !! Terus piye dengan Galang ?
Beda dengan AHM, Yamaha sepertinya mengambil jalur lain. Mereka fokus pada balap motor versi masal dengan memasukkan Galang Hendra diajang balap WSSP300 menggunakan YZF R3. Hal ini beda dengan CEV yang sudah ditempa menggunakan Motor prototype (Honda NSF250) seperti halnya Motogp bike. Balap motor yang baru nongol sekitar 2 tahun lalu ini lahir untuk mancari bibit unggul para pembalap muda diajang World Superbike. Back ground mereka jelas, para pembalap WSSP300 adalah talenta muda yang diharapkan bisa naik kelas dan mengisi kelas-kelas diatasnya seperti Supersport 600 serta Superbike (1000). Galang kebetulan memang menunjukkan talenta luar biasa ketika mendapatkan wild card dikelas ini….
Kiprah Galang mencapai puncaknya ketika doi berhasil menjadi juara dan mengalahkan para rival dibalap Brno Ceko. Didukung tim bagus dan skill mumpuni….rider merah putih ini menunjukkan kelasnya. So…jika performa ini terus dijaga, bukan tidak mungkin pada puncak karirnya nanti Galang akan mewakili tim WSBK Yamaha menggantikan Michael Van Der Mark atau Alex Lowes. Tentu harapan kita semua demikian supaya merah putih makin dikenal. Jadi kalau sampeyan tarik garis normal, YIMM dan AHM mengambil jalur berbeda dibalap internasional. Satunya balap produksi masal WSBK…dan satunya balap prototype Motogp. Jadi tidak ada persaingan disana namun justru saling mengisi dengan tujuan sama yakni…merah putih makin berkibar. Ngono cak…
Pembalap top WBSK cukup jarang dilirik pabrikan Motogp walau dalam sejarahnya tetap ada seperti Collin Edward, Ben Spies, Cal Crutchlow dan James Toseland. Tapi itu dulu sebab di era Motogp modern yang sangat rumit khususnya elektronik, pabrikan Motogp lebih suka mengambil rider yang terbiasa dengan mesin prototype yakni dari Moto3 ataupun Moto2. Menurut mereka jebolan dari sana lebih cepat beradaptasi dibandingkan harus mengambil dari lingkaran luar Motogp. Mungkin hanya Cal yang tersisa namun persentase rider WSBK ke Motogp memang sangat kecil. Itupun pengecualian dengan syarat harus menjadi juara WSBK, dukungan tim Motogp plus kesempatan kosongnya slot. Tanpa itu, nasibnya seperti Jonathan Rea yang akhirnya kembali kepangkuan Kawasaki mengingat kecilnya potensi ke Motogp….
Last….AHM sepertinya berusaha keras menggembleng ridernya melalui jalur yang benar dengan CEV….dari bawah dengan jalur “steping” supaya mereka tidak matang karbitan. Prosesnya panjang, tapi jika konsisten bukan tidak mungkin hasilnya bakal manis. Dan untuk menuju ke ajang Motogp, pasti tidak mudah karena ada penilaian khusus dari HRC apakah rider tersebut sudah layak atau belum. Jangan sampai dipaksa bergabung demi alasan komersil namun hasilnya malah buncit menjadi penggembira saja. Sobek lek ngono pakde. Pengalaman masa lalu lewat Doni Tata tentu masih jelas dibenak kita. So….WSBK ada Galang, Motogp ada Dimas Ekky….opo ora indah jal. Makane ridernya didoain rek…bukannya dimaki-maki hanya gara-gara merk. Ngakune nasionalis, tapi pekok kabeh senengane malah kabruk-kabrukan. Dari sini wis mudeng to. Salam merah putih juozzzzzz !!! (iwb)
Jooosssssss….jangan mau kalah sama Habis Sahrin sampah negri jiran
Nulise berapi-api cak
Gerry motornya overkill mangakanya juara. Begitu motor setara ya gitu d
Mantap……. Sip Lek Iwan
mm
Stuju lek
Mantab…Demi merah Putih..
Mantap…Lek Iwan
dimas dan galang lbh nasionalis drpd yg ngaku pancasilais,tp ngemis bayaran 100 jeti
Nyinyir itu indah….. wkwkwk…..
Apapun blognya, nyinyir jalan teruuuusss…..
Berita otomotif jgn dicampur politik, dasar pekok!!
Setuju, Pancasila koq ada harganya
Sip… Dah jelas… Ni
Kang iwb punya andil dosa ngebatilin pahala puasa saya gara2 pajang poto cewe ga senonoh gitu…
Ngapunten kang iwb
beda level antara wsbk dg motogp
@rip ente langganan buka web bokep ya? Jadi di halaman iwb muncul gambar cewe..wkwkwkwk..
Ketahuan
Buat teamm privater apa gak butuh duit pak, balapan kelas dunia biaya gak kayak pasar senggol pak. Sponsor lokal mana pak yg berani keluarin duit selangit buat team kelas dunia.
Kita bicara realita keadaan ekonomi lokal yg memang belum mampu bersaing di kancah international.
So, sementara ikut team2 yg sudah ada juga ndak masalah asal kelangsungan karir jelas. Syukur bisa naikin bendera juga sudah bangga pak buat Indonesia
Papua dijual buat bikin sirkuit dan pembinaan dini. Demi kemonceran otomotif Indonesia. Kita harus berani lepas bumi Papua. Kita Kaya, Kita pasti bisa!
Galang udah selangkah di depan,juara 1 WSS 300,,,ekekekekekekekek
susah jg kalo yamama mau diplot ke motogp, kan mbah oci mau balap selamanya. ekekekek
BIKIN TIM PRIVETER AJA LAGI,PASTI BISA BALAPAN,MAU DI MOTO3,MOTO2,MOTGP & WSBK. KALO NUNGGU DIMINATI ATAU DIKONTRAK SAMA TIM YG SUDAH MAPAN SAMPAI JOMPO JUGA GA AKAN KESAMPAIAN EKEKEKEK. COTOHNYA DONI TATA WALAUPUN SKILLNYA JELEK BISA BALAPAN DI GP250 & MOTO2 BERKAT BANTUAN PERTAMINA & FEDERAL OIL MUEHEHEHE
Koment cuma mm doang bisa di Post, giliran koment lain yang ada isi opini pembaca ga bisa di Post…
piye ki sing nduwe bloger
rr
kk
zz
hasem
Akhirnya dibahas juga setelah galang juara..sebelumnya sepi aja..good job..publikasi pembalap kita sendiri..
Yg penting jangan ngulas pembalap negara sebelah, mual rasanya wakkaka
Joss tenan artikel nya, Indonesia hebat 👏👏
tul
komen bener angel di post, koment angger angger iso di post
komene angel ya?
podo….
Heh wan, kok Cal Crutchlow ora mbok sebut? Doi contoh pembalap top motogp era modern jebolan WSS600 lho. Jd gak cuma CE05 & JT52 aja.
Komen doang
Udah gak usah protes! Pokoknya baca, lalu senyum (you know what i mean 😏)
Ben Spies dan Petrucci juga, malah petrucci jebolan superstock 600/1000
Jos
Ra sido komen ah…
mantap lek Iwan artikel nya
yamaha indonesia sip, honda indonesia jozzzzz. kawasasi indonesia masak cuma sampai arrc doank, sijuki indonesia parah gak mau kirim rider ke ajang balap dunia.
apapun pabrikannya yg penting indonesia rider yg utama.
yang penting Indonesia raya berkumandang dimana mana
mungkin tahun ini yamaha sponsorin moto gp T7
tahun berikutnya galang di wsbk mungkin ganti balapan yg sponsorin nih
yg jelas HARUS punya sponsor pribadi,yg punya duit banyak. pasti dapt motor bagus buat balapan
Juoss gandozz artikel e lek, salam dari Tanah-Bumbu
Intinya GALANG HENDRA saat ini adl pmbalap trbaik Indonesia….
Makkk jluuuuuuueeeebbbb jeru tenan lekk
intinya jebolan Yamaha Karbitan. 🙂
artikel jenius
bener kan gan? gw sih baca baik2 sampai selesai, yg gw tankep ya itu. 🙂
faktanya petrux, crutchlow, ben spies, dll jebolan WSBK, WSS, dsb. oh iya, mereka enggak naik motor Honda 🙂
Hush!!! Jangan terlalu tajam, nanti semangka terbelah
waoww
Nice article, Mas Bro.
Artikel jos lek iwan,sampek mekok mekokne haruse y ngono lek ben ra ngaprukan ben kapok
wekekeke yamaho mesin rompal mana berani inves bibit ke motogp
ridernya berguguran dikasih mesin angkot, ewkekekekeke
Nah kalo rossi dari jebolan ajang mana cak.?
mammamaammm tuhh..yamencret
Cak, kalo streaming sbk, ss600 sm wssp 300 dimana ya? Pingin nonton wsbk juga nih.
AARC live di page facebook gan,like aja pagenya.klo wss300,600,wsbk,bbrp jam stlh race cari di youtube. berharap ada yg nyiarin kyk motogp ya kedepan.
Comment:install aplikasi mobdro bro terus cari channel Eurosport 2
tinggal para blogger yang mewartakan dengan adil kedua ajang tersebut (motogp-wsbk).
ehm…race 2 wsbk brno kok gak ada artikelnya babar blass yow..
ehm…padahal race 1 ada artikelnya lho…
Yang belain merk mah cuman sales doank kang. Tujuannya jelas buat ekonomi pribadi haha.
Naikin jualan
Untung saya bukan sales motor,hehe.
Moga aja yg MERASA sales motor segera bertobat, naikin jualan itu gak harus jatuhin & jelek2 produk kompetitor.
Masih banyak strategi lain.
Untuk dimas & galang Good Job bro, Naikan Merah Putih diatas podium terus.
MERDEKA !!!
hahaha maklumin aja, kalo tingkat sdm rendah ya gitu, mental + kelakuan kacung abis.
memang jadi sales motor memang ga pake interview yah, kok bisa di acc sales kelakuan binatang kaya gitu
Gerry motornya overkill mangakanya juara. Begitu motor setara ya gitu d
Jooosssssss….jangan mau kalah sama Habis Sahrin sampah negri jiran
Nulise berapi-api cak
ancen do pekok kabeh cak iwan, lek ra ngono ora rame 🤣🤣🤣
Sepertinya Galang sudah dijalur yang benar dan semoga terus berkembang.
walau puncak karir pembalap WSSP nantinya ke WSBK, tetapi tidak menutup kemungkinan buat masuk MotoGp, kita tahu jika Yamaha selalu bisa memberikan nilai lebih kepada pembalap Indonesia, jika ada yang berbakat mereka tidak pernah sungkan untuk mengeluarkan dana untuk mendukung.
dulu aja waktu Doni Tata masih mentah, Yamaha berani menerjunkan di kelas 125cc, setahun kemudian dikelas 250cc. walau projek road to motogp bisa dikatakan gagal karena wakil dari Indonesia bisa dikatakan masih mentah pengalaman.