Iwanbanaran.com – Kangbro….inilah market roda dua. Semua bergerak dinamis dan tidak bisa ditebak. Ketika dimasa lalu menjadi idola, seiring waktu berjalan maka pelan-pelan menjadi lesu. Itulah yang terjadi pada pasar sport 250cc ditanah air. Kondisi yang tidak juga membaik akhirnya membuat Honda menyerah.?Pasar fairing 250cc lesu, Honda terpaksa rem produksi CBR250RR !!

Makin lesunya sport fairing 250cc memang diakui oleh seluruh pabrikan. Sebelumnya IWB sempat ngobrol dengan pejabat tinggi Kawasaki yakni pak Michael C. Tanadhi yang juga mengatakan kondisi serupa. Fakta bahwa sport fairing 250cc lumayan terseok-seok ditahun 2018. Walau mungkin mereka masih cukup tertolong dengan hadirnya new Ninja 250 FI, tapi tetap tidak bisa menghindari kejamnya pasar seperempat liter…

Sama dengan Kawasaki, Honda juga demikian. Tren sport fairing 250cc yang turun cukup signifikan membuat Honda melakukan langkah-langkah strategis. Salah satu yang dilakukan grup Astra adalah memangkas produksi. Yup…mereka mengerem kapasitas produksi sejak awal 2018 hingga 50 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Konfirmasi ini dilayangkan?David Budiono, Production, Engineering, and Procurement Director AHM….

iklan iwb

?Kami mengeset (kapasitas produksi) di sekitar 80-an unit per harinya, setting kami segitu, tapi kapasitasnya tersebut separuhnya (dibanding tahun sebelumnya), awal tahun ini (mulainya)..” serunya via Kompas. Langkah tersebut tidak bisa dihindari karena dibandingkan dengan tahun 2017, penurunan penjualan tembus hingga 72,93 persen. Intip saja jumlah distribusi yang hanya terserap 1.121 unit selama Januari – April (4 bulan)…

Padahal tahun lalu CBR250RR masih tembus 4.141 unit. So…keputusan mengerem produksi hingga 50 % menjadi jalan ideal ketika pasar tidak mampu menyerap dengan baik. Kondisi CBR250RR ini juga selaras dengan Yamaha R25. Sport fairing Yamaha ini dalam rentang 4 bulan di 2018 hanya mampu terjual 494 unit. Yang bisa tersenyum hanya Kawasaki cak….

Kendati juga mengeluh dan dibulan April 2018 mereka hanya mampu mendistribusikan 49 unit Ninja 250, akan tetapi wholesales mereka meningkat dibandingkan 2017. Jika Januari-April 2017 Ninja 250 terjual 4.159 unit maka ditahun 2018 dengan rentang waktu yang sama bisa terjual 5,814 unit. Apakah angka ini akan bertahan hingga akhir tahun? kita lihat saja…

Last…lesunya pasar seperempat liter diprediksi karena adanya pergeseran tren dari sport fairing ke maxi skuter. Namun kembali lagi jika melihat penjualan X-Max 250, seharusnya memang tidak banyak berpengaruh mengingat X-Max 250 rata-rata terjual hanya sekitar 900-1200 unit. Ini artinya pasar sport fairing 250 turun tidak sepenuhnya tergerus oleh Maxi skuter mengingat porsi yang ditunjukkan X-Max 250 juga tidak masif. So…mungkin karena ekonomi juga lesu, mungkin lho cak. Nah…kalau menurut sampeyan, piye cak…punya opini lain soal ini ? (iwb)

264 COMMENTS

  1. ekekekek nunggu buka puasa, nahan komen dulu

    setelah buka puasa, lempar tabung gas 3kg ekekek

  2. Kondisi sekarang banyak konsumen yg menahan beli kendaraan tidak sepenuhnya benar….
    sepinya penjualan CBR250RR sepanjang tahun 2018 krn FBH mendadak smart, coz harga 70jt dapetnya sport fairing rasa sport naked & Gimmick Riding mode ngak praktis.
    Mereka nunggu update CBR250RR 16rb rpm, Auto mapping, Real Sport Fairing.

    • Kalo loe bilang bosen salah besar pak, banyak rider MOCIL yg pasti pingin naik kelas.
      Cuman karena budget yg mepet akhirnya mereka terpaksa naik cb atau vixion dll.

      Kalo harga motor 250cc itu seharga 50an jt tetep pasti mereka milih 250cc.
      Daripada beli motor 150cc yg harganya naik kagak jelas tapi kualitas gitu2 aja.haha
      Paling update cuman bentuk dikit dan striping warna doank

  3. yang pasti ini terdistribusi yaa. bukan terjual. yang tau terjual berapa itu hanya tuhan semata
    jadi dengan angka produksi segitu ane yakin banyak juga yang numpuk di gudang sampe bedebu

  4. Pangkas harga nya 50% siapa tau bisa rame lg
    Skrg serba mahal lek, listrik, air, bbm, bhn pkok naik nya ga ngomong2 lg

  5. miris memang pangsa motor fairing 250cc sekarang, dan paling apes CBR ini datang belakangan disaat tren mulai berubah ke matic premium.
    kalau pabrikan lain mungkin ga terlalu rugi juga karena yg satu dengan status CKD nya dan yg satu memiliki pasar internasional yg ibarat kata sisa jualan ekspor buat pasar lokal.

  6. Berani jajagin market luar. Pengembangan pasar. Itu juga usaha yg normal. Bahkan rekomendit sekali jamanow saat ini.

    • Musimnya piciex sekarang brosobbb… Crossing profit bisa mensusidi. Tunggu saza gelegar piciex lokal. Sdh mulai berseliweran.

  7. Ninja mklum wholesales nya tinggi di awal thun mklum produk baru…n masuk bln ini bru ketahuan..cuma pengirimnan dikit,krn stok didelaer masih bnyk n krg laku..
    Kl mau real kriman dealer ke konsumen ya tny samsat..

  8. Mungkin orang lebih seneng beli second soalnya cuma buat nyicip doang trus jual lagi ganti yang lain. Kalo beli baru, depresiasi harganya walaupun beberapa bulan tetap aja dahsyat. Ditambah pula kalau second, unit langsung ada dan sudah ready STNK nya tinggal pakai. Coba mas Iwan lihat dari sisi ini. Ada peningkatan dari penjualan second apa nggak

  9. Orang awam akan bilang overprice, konsumen bosen, blablablabla….
    Tapi kalo sampeyan jeli, faktor ekonomi makro, persepsi konsumen, penurunan daya beli dan kekhawatiran ketidakmampuan memenuhi kebutuhan di masa depan menjadi hal yg paling melatarbelakangi lek….

    250cc ini motor hobby, orang beli buat seneng2 dan aktualisasi. Jarang lo orang beli motor 250cc kredit. Sekarang orang mikirnya Dari pada beli motor 250cc, orang memilih saving lek. Karena dari kebijakan2 pemerintah gak ada tanda2 keadaan akan membaik secara signifikan untuk waktu2 kedepan. Forecast saya jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tak mungkin mrembet ke kelas 150 fairing lek.

    Dan jangan jadikan Beat sbg pembanding, beat cs itu motor pekerja, orang beli buat kepraktisan dan cari duit. Gak ada ceritanya orang beli Beat Vario buat aktualisasi diri. Salam

  10. Ekonomi lesu.. pnyebabnya adalah seseorang yg klw Mengutip Rocky Gerung..
    Anu adalah jeda antara -plo- dan -ngo-

  11. Buat harga 50 jtan, pasti laku n masih realistis.60-70 jt sudah overprice n mendekati harga mobil second yg lumayan bagus.klo cuma membidik kelas menengah atas ya siap2 jualan sedikit.semoga didengarkan.n suzuki ditunggu gsx 250 yg gk overprice…n klo perlu lucurkan suzuki van van 200.nanti gua beli dah…hehehe…

    • ya karna gk laku itu boss..produksinya di rem.klo gk laku tp ngeyel tetep produksi mau buat apa tu barang.rumpon kerang di teluk jakarta??

  12. Pada ngomongin export, mmg yg d export line produksinya sama ya? Brp persen common partnya? Yg pake 250 itu cmn Indonesia dan Jepang atau atau ada negara lain? R25 yg d ekspor banyak itu khan R3?

    • mengubah R25 ke R3 cukup ganti block cylinder dan piston, banyak tuh paketannya. partsnya dibuat di Indonesia trus diekspor lalu diimpor lagi ke Indonesia

    • Cuman itu doank bedanya? Bukanya velg beda, trus ketambahan mata kucing, warna. Trus d samain ama r25? Trus forecastnya gmana? R25 yg berkurang produksinya bisa d alihkan begitu aja jadi r3? Nomor mesin gak d ganti?

    • Mau R3 atau R25 hitungannya tetap R25 karena model , bentuk , mesin sama yang membedakan kubikasi. Karena Negara Amerika dan Eropa ngak mengenal kelas 250 cc disana perjenjangannya mulai 125cc naik ke 300cc ke atas. kalau disana perjenjangannya ada 250cc pasti yang diekspor r25.
      Kesimpulan mau r25 dan r3 disesuaikan peraturan perjenjangan atau regulasi di negara tersebut contoh seperti Turki, malaysia, Singapura yang diekspor r25. Untuk Thailand dan Australia perjenjangannya pake R3. N MAX dieropa saja 125cc dan X MAX 300 cc

Comments are closed.