Iwanbanaran.com – Banyakkk cak….akeh tenan pertanyaan yang rata-rata mirip perkara knalpot racing. Pertanyaan yang ditujukan ke IWB ini mayoritas konsultasi ke IWB, apakah dengan knalpot racing dengan DB killer akan aman dari tilang?. Ada yang memiliki pengalaman…kenapa knalpot racing bersuara lembutpun tetap disikat pak polisi? Apa dasarnya ketika tidak ada alat pengukur desibel suara petugas melakukan penindakan? Nah…..karena tema dan pertanyaan cukup masif, IWB akan coba jawab via artikel ini.?Kenapa knalpot racing dengan DB killer masih kena tilang juga ? cekidot cak…

Polemik perihal knalpot racing hingga saat sekarang memang terus terjadi. Hal ini karena sosialisasi tentang berapa ambang batas kebisingan memang cukup minim baik dari? petugas sendiri ataupun kita sebagai biker yang belum paham dengan undang-undang yang digunakan untuk menjerat knalpot racing. Bahkan walau kita tahu angka desibel yang dipatokpun tidak menjadi jaminan aman. Tidak heran rata-rata biker protes karena berpikiran dengan menggunakan DB Killer maka tingkat kebisingan seharusnya tidak menjadi soal. Diperparah petugas di lapangan kadangkala enggan mensosialisasikan kesalahan yang kita perbuat Kenapa walaupun menggunakan suara yang sudah sangat adem tetap kena tilang…

Akeh cak…banyak pembaca yang bertanya ke IWB perihal status knalpot racing ketika terjadi operasi. Seperti surel yang dikirimkan oleh Muhammad Hidayat yang tertarik untuk memasang knalpot racing pada tunggangan. Knalpot ini menurut produsen sudah dibekali dengan DB Killer sehingga aman ketika digunakan di jalanan. Jadi judulnya tidak berisik cak. Berikut surel lengkap dari Jak Muhammad Hidayat….

iklan iwb

Assalamualaikum lek iwan, perkenalkan saya Hidayat silent reader blog?e lek iwan, lekk mau tanya utk pemasangan knalpot racing dengan db killer apakah bisa lolos dari tilang lek? Soalnya aku rencana mau pasang racing lek tapi yg pake db killer biar aman tilang, bener gak lek bisa lolos tilang? Mohon pencerahannya lek, salam sampluk swallow hahahha” serunya. Jebule seneng nyampluk juga :mrgreen: ….

Nah pertanyaannya, Apakah dengan knalpot racing berbekal DB Killer bakal aman dari operasi polisi? Jawabannya jelas tidak. Ambang batas suara bukan satu-satunya undang-undang yang akan digunakan polisi untuk menjerat knalpot racing. Namun yang paling mudah adalah menggunakan pasal 285?Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (?UU Lalu Lintas?). Isi undang-undang tersebut adalah…

” Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)”

Pasal tersebut menjelaskan bahwa pengendara motor yang membawa kendaraan bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan (di antaranya knalpot) akan ditindak. Jadi kata kuncinya adalah ” Tidak memenuhi persyaratan teknis”. Nahhh…kuwi sing sulit cak. Sebab pasal ini akan menganggap knalpot yang sampeyan pakai tidak laik jalan. Lawong tidak standart pabrikan. Part standart disebut sudah laik jalan karena memang sebelum rilis kepasar pabrikan selalu melalui uji tipe produk. Kira-kira ngono cak….

Last….Dari penjabaran IWB diatas bisa disimpulkan, mau sampeyan ngeyel sampai berbusa pasti akan tetap kalah. Mau knalpot sampeyan suara seadem suara gadis desa juga mental cak kalau yang digunakan adalah pasal?285?Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Jadi buat cak Hidayat, knalpot sampeyan akan lolos kalau ketemu petugas yang baik hati. Namun sekalinya ketemu petugas yang saklek…pasti ditilang. UU ini memang bakal mematikan perangkat aksesories jika masif diterapkan sebab spion model tomok pun bisa kena berangus karena dianggap tidak laik jalan. Jadi ngono cak. Intine mending standart kalau mau aman dari razia….(iwb)

140 COMMENTS

  1. wak, tolong mediasikan ke bapak presiden RI, perihal modifikasi vs aturan uu yg berlaku.. intinya minta supaya ada uu yg melindungi modifiaksi wak.
    kalo ga ada modifikasi dunia permotoran terasa hambar wak, suwun

  2. Peraturannya masih ambigu

    bikermendowan.id/2018/02/04/curhat-seorang-lelaki-kenapa-ga-jadi-milih-honda-vario-125/

  3. sebenernya semua udah ada peraturan perundangannya klo mau baca (UU no.22 th 2009, PP no.55 th 2012, PP no.80 th 2012, Permen LH no.7 th 2009), soal modifikasi, layak jalan aturan udah jelas tertulis, polisi nilang mah by visual dan kewenangan dia buat nilang (moody), klo ngikutin prosedur tes db knalpot gak bakalan kelar terutama soal alat ukurnya yg gak ada, soal pencahayaan jg jelas aturan teknis ada semua soal warna, sudut, jarak dll tinggal baca cmn pak polisi gak mau ribet acuannya y keluaran pabrik ATPM namanya aj tilang (tipiring)

    • HD standar keluaran baru Euro 3 ke atas suara knalpot sesuai standar road legal. masuk Indonesia harus ada uji tipe dan sesuai aturan sini. kalau suaranya menggelegar itu sama saja beli motor 150 lokal terus dibelikan knalpot racing yang dijual pabrikan.
      HD yang suaranya menggelegar pasti gk lolos euro 3 apalagi 4, kalo soal ditilang ato enggak tergantung aparat, kalo mau adil, jadilah penegak aturan, kita dan anak2 kit ataat aturan, kelak ketika jadi aparat semuanya taat aturan, jangan ikut2an edan,

  4. setuju sama polisi…

    namanya juga kenalpot ‘resing’.. tuing tuing tuing… itu buat di SIRKUIT.. eh malah dipake sehari hari di gang lagi helm dibuka, biar gaya katanya…

    kalo buat jalan umum setuju razia semua knalpot ‘resing’ … harus knalpot STANDAR…

    jangan sesuatu itu dibikin heran, lah emang salah peruntukannya…

  5. tiap kali ndelok ono high visibility jacket’e polisi neng dalan mending puter balik pak.. lha wong montorku jan gak standart pabrik blass..

  6. Yah begitulah mereka klo buat peraturan, bias. “tidak memenuhi persyaratan teknis” Teknis siapa & bgmn? Ini pengertiannya luas lho. Dan tdk semua personel di lapangan benar” menerapkan juknis (klo ada) dari UU tsb. Masak mau tau mereka utk motor yg sdh tdk dpt dukungan spare part original. Kecuali mungkin yg Chopper kmrn itu kali ya..??

  7. masyarakat selalu mencari celah..
    padahal dah jelas.
    knalpot racing itu ngeganggu banget.
    kalau yang pakai db killer dibolehkan, nanti malah semakin banyak penggunanya, dan pasti banyak juga yg akan lepas db killer.

    saya mungkin kadang2 pengen pakai, tapi sadar betul kalau ini bisa jadi melanggar, makanya harus terima konsekuensi, gak akan cengeng cari pembelaan di internet dan nyalah2in undang2 serta aparat berwajib.

  8. Mungkin para produsen kanlpot sperti R9 dan yoshimura, leovince harus mengajukan test uji kelayakan pada kepolisian, agar dapat jelas terukur ambang batas desible yg ditentukan UU, agar mendapat setifikasi lolos uji kelayakan, dan ini jg dapat sekaligus mengikis knalpot tiruan yg aspal dan yg asli,

Comments are closed.