Iwanbanaran.com – Kangbro….saat ini Suzuki secara konsisten berhasil menjual GSX-R150 dikisaran 3500-4000 unit/bulan. Angka ini seakan tidak mau bergerak walau dari informasi inden masih lumayan banyak untuk GSX-R150 khususnya untuk warna-warna tertentu. PT SIS seakan sulit menggenjot produksi sang fairing. Yang menjadi pertanyaan, kenapa hal itu bisa terjadi?. Dan apa yang membuat kekuatan produksi mereka tidak sekuat Honda ataupun Yamaha ??. Berikut alasannya….

Dalam berbagai kesempatan, IWB seringkali bertanya kepada para pejabat Suzuki kenapa mereka seperti sulit menggenjot produksi GSX-R150. Kendati dibeberapa tempat masih inden khususnya untuk warna tertentu, Suzuki seperti mentok diangka 4000-an perbulan. Setelah mendapatkan keterangan dari mereka, barulah IWB ngeh bahwa memproduksi motor ternyata tidak sesimpel yang kita bayangkan. Lho…..emange piye?. Pertama masalah estimasi produksi…

Untuk memproduksi motor, pabrikan harus melakukan estimasi pemesanan komponen keseluruh vendor. Disini pabrikan biasanya akan melakukan kalkukasi perkiraan part untuk produksi satu tahun kedepan yang dibagi perbulan. Jadi taruhlah pabrikan sudah pesan 4000 unit komponen perbulan, maka akan sulit ditambah secara dadakan. Karena PO dibuka barulah vendor bekerja. Makanya jangan heran pabrikan selalu memiliki proyeksi….produk A untuk 1 tahun kedepan akan diproduksi sekian unit perbulan….

iklan iwb

Yang menjadi masalah….respon pasar terhadap GSX-R150 diluar dugaan sehingga ketika proyeksi tersebut sudah lahir dan official buka PO untuk satu tahun kedepan, tiba-tiba permintaan membludak. So…butuh proses panjang untuk mengkoreksi semuanya karena berhubungan dengan pihak ketiga. Suzuki sendiri tidak menyangka karena proyeksi awal mereka hanya mematok 1500 unit/bulan. Itu kendala pertama. Kesulitan kedua…masalah kekuatan produksi. Setelah sempat tidur panjang, saat ini Suzuki hanya mengandalkan satu line untuk memproduksi GSX-R/S150….

Dengan keterbatasan tenaga kerja, jelas mereka tidak bisa sembarangan menambah jumlah produksi. Kenapa tidak tambah karyawan wae?. Tidak bisa sembrono juga cak. Sebab sekalinya menambah karyawan, PT SIS harus mengikat kontrak selama 1 tahun. Tenaga freelance tidak berlaku untuk “skill people” dibagian produksi. Kudu diperhitungan secara matang, jangan sampai merekrut ratusan atau ribuan orang kedepan malah ada aksi merumahkan akibat ekonomi lesu atau tren GSX turun. Jadi kira-kira demikian….

Praktis dari info yang IWB terima, dengan melejitnya penjualan GSX 150, mereka sekarang hanya mengerahkan line produksi yang ada. Sisi positifnya dengan larisnya GSX150, konon karyawan PT SIS sekarang sering lembur sehingga pendapatan perbulan meningkat. Seneng rek….kerja capek tapi seimbang. Denger-denger sih sekarang karyawan pabrik Suzuki 2 wheels lebih semangat kerja atas kehadiran GSX 150. Lha lemburane gede je…..opo ora seger buger awake rek.?itulah sekelumit alasan kenapa Suzuki sulit nggenjot produksi GSX150 series….

Last…artikel ini IWB buat karena banyaknya komen yang menganggap ngeracik motor kayak menggoreng tahu mendoan didapur. Permintaan banyak tinggal beli tahu sebanyak-banyak dilempar diminyak goreng selesai. Ora ngono cak. So…dengan penjabaran diatas, memang jangan pernah berharap penjualan GSX 150 diatas kertas akan mengungguli Yamaha ataupun Honda. Sebab kendati permintaan banyak, otot mereka cuma segitu saja. Apalagi mengalahkan memang bukan menjadi fokus utama Suzuki. Namun tujuan utama saat ini adalah memperbaiki market, kira-kira demikian cak. Wis paham bin understand??? :mrgreen: …(iwb)

109 COMMENTS

Comments are closed.