Iwanbanaran.com – Kangbro….Kawasaki adalah pabrikan yang sangat konsisten mengikuti ajang Asia Road Racing Championship kelas AP250. Walau mereka mengandalkan Ninja250FI yang notabene tidak muda lagi, akan tetapi eksistensi Kawasaki tetap menjadi warna tersendiri. Sayang keberanian geng ijo turun melawan mesin keluaran lebih baru seperti Yamaha R25 serta Honda CBR250RR memang dibayar cukup mahal. Sangat sulit bagi Kawasaki bisa masuk podium. Hal ini diakui oleh pembalap Manual Tech Kawasaki AM Fadli yang secara khusus IWB interview pasca balap Asia Road Racing Championship seri 4 Sentul yang mengakui bahwa Ninja 250 butuh tambahan top speed. Wihhhh menarik ki cak….
Diajang Asia Road Racing Championship seri 4 Sentul Bogor kemarin kita lihat pertarungan cukup seru yang ditunjukkan oleh para pembalap tanah air. Akan tetapi AM Fadli (Kawasaki Manual Tech) terlihat cukup kesulitan untuk mengikuti kecepatan pasukan Honda serta Yamaha. Bahkan tim genk ijo terlempar dari 10 besar baik pada race pertama ataupun kedua. Sebagai informasi pertama Fadli hanya finis ke 15 dirace Sabtu. Di sana Doi harus bertarung mempertahankan posisi dari serbuan para pembalap Yamaha. Maklum Kangbro doi satu-satunya pembalap Kawasaki yang ikut di ajang balap ARRC kelas AP250….
Begitu juga pada race kedua. Untuk race dihari Minggu tersebut doi berhasil sedikit memperbaiki posisi dengan finish ke-13. Namun tentu masih jauh dari harapan. Pertanyaannya…..apa masalahnya dan seberapa sulit bagi tim Kawasaki menggedor ke depan??. ?Kendala apa yang mereka hadapi sehingga mereka tidak bisa tampil kompetitif di ajang AP250 Asia Road Racing Championship?. Ketimbang banyak berspekulasi IWB langsung samperin PIT Kawasaki dan melakukan interview AM Fadli. Berikut jawabannya…
” Berat mz….kita butuh tambahan top speed. Sangat terasa pada saat melibas Straight kita selalu ketinggalan. Jadi untuk melakukan kompensasi saya harus lakukan late brake setiap masuk tikungan. Kondisi tersebut membuat performa ban cepat turun jadi sulit mempertahankan konsistensi lap time. Untuk handling sudah bagus tidak kalah dengan lainnya….” seru Fadli. Penuturan Fadli lumayan menarik karena seperti yang kita tahu Secara mesin saat ini Ninja 250 memang tidaklah muda. Sementara dua kompetitor mereka rata-rata merupakan pengembangan mesin baru. Pertanyaannya seberapa besar gap top speed yang dibicarakan?….
” Lumayan besar. Tidak usah musuh CBR250RR. Dengan R25 saja saya kesulitan untuk mengejar di straight. Sedang R25 masih bisa mengejar CBR250 di lintasan lurus. Top speed kita rata-rata bermain di 188 km per jam. Sebagai gambaran CBR250RR katanya bisa tembus diatas 200 km/jam. Makanya pada tiap balapan saya harus selalu usaha lebih dibandingkan lainnya. Contohnya Jika pembalap lain menggunakan kemampuan 100%… maka saya harus 110%. Dan jika lainnya mengeluarkan kemampuan 110% maka saya harus 115 %…kira-kira demikian….” tukas Fadli. Wohhh gempor juga ya cak. Emang apa target doi kedepan?. “Do the best aja mz…” tutup Fadli tersenyum….
Last….Kawasaki sejauh ini memang termasuk paling santai dalam menyikapi kelas AP250. Intip saja bagaimana mesin yang mereka gunakan untuk berlaga di Asia Road Racing Championship. Wis berumur cak…namun hayo aja. Sebagai informasi Kawasaki Ninja 250 FI lahir sekitar tahun 2012-2013. Praktis hampir 4 Tahun Lamanya umur engine yang mereka gunakan untuk berlaga dievent ini. Dilalah Kawasaki bukanlah tipe pabrikan yang kebingungan walaupun saat ini mereka pada kondisi dibelakang. Sejauh dari pengamatan IWB, geng ijo tetap berpartisipasi dan tidak banyak mengeluh. Apakah ini artinya ada senjata andalan yang akan mereka keluarkan lewat new Ninja 250 facelift kedepan?. Soal ini IWB sudah mendapatkan info penting disekitar area paddock. Tunggu artikel IWB selanjutnya….hottt ki cakkkk …..(iwb)