Iwanbanaran.com – Kangbro…setelah sekian lama pending, akhirnya video review Honda new RC213V-S kelar. Jika dulu IWB lebih kepada sesi test ride…namun divideo kali ini IWB condong pada sisi detil termasuk tuas disekitar stang yang ternyata juga dibekali lampu dim. Nahhh…baru tahu to…

Honda RC213V-S yang dimiliki PT AHM sebanyak 2 unit yakni warna putih merah biru dan hitam karbon. Motor yang konon harganya bisa tembus kisaran 6 Milyar ini ternyata memberikan fitur-fitur seperti layaknya motor jalanan. Sebut saja lampu sein, spion bahkan tuas lampu dim juga hadir. Kuwi lho cak…lampu jauh judule…

Nah…beda dengan motor-motor Honda yang sudah terintegrasi dengan tombol high & low beam…pada RC213V-S tidak. Posisi tuas dim masih berada didepan seperti motor-motor konvensional. Kemudian untuk kunci kontak wis keyless aka immobilizer kangbro. Jadi nggak ada lubang kunci. Pertanyannya…kenapa RC213V-S bisa begitu mahal padahal power masih kalah dibanding beberapa superbike dipasaran?…

iklan iwb

Material kelas kakap kangbro. Konon 80 persen sama dengan yang digunakan RC213V Motogp. Tidak heran Handling dan sensasi saat ditekuk ora umum. Dengan menggunakan material kelas dewa…sampeyan akan terkejut saat nunggang diatasnya. Bener-bener nurut dan enteng. IWB wae bengong….lha iki motor 1000cc koq kayak 150cc respon kelincahannya. Agility luar biasa dan bukan lawan para?superbike yang pernah IWB cicipin. Makanya keluar dan masuk tikungan gampang banget. Inilah core sesungguhnya motor racing yakni handling !…

Yup….buat apa beringas kalau sulit menaklukkan tikungan, kira-kira demikian. Tidak heran Pirelli sampai menggunakan slogan?power is nothing without control (haiyahh). Pada kondisi standart…RC213V-S hanya memiliki ledakan tenaga 157HP@11,000RPM. HRC sendiri menyediakan racing KIT yang mampu mendongkrak tenaga hingga 212-an HP. Tapi banderol juga ngeri cak. Untuk perangkat racing KIT HRC memasang banderol?USD 12,000 atau sekitar 150 jutaan. Kenthirrr tenan….

Last…..IWB belum pernah menemui superbike?produksi masal dengan handling yang sebegitu presisi RCVS. Sasis serta kontrol RC213V-S seperti masuk pada level yang berbeda. Setiap aspek dihitung secara teliti agar rider menyatu dengan motor. Braking, masuk-keluar tikungan terasa mudah. IWB pribadi cukup penasaran gimana feelnya seandainya letupan tenaga dilepas hingga real limiter secara saat testing kita hanya disodori separuh nafas (8000 RPM). Sebuah kesan mendalam pasca jajal motor seharga 6 Milyar. Sebagai pelengkap…berikut IWB lampirkan video review Honda RC213V-S saat jajal di Sentul. Mung iso ngaplo lan doweh cakkkk….(iwb)

Video review Honda RC213V-S (Full HD)

20 COMMENTS

  1. Ndang tho lek2 kuis BERKAH RAMADHAN ne kpn mulai ne???
    5 dino 5 wengi tk rewang i mburu Pertamax ki lho yo?

  2. Pertanyannya lek?kenapa sandal swallow bisa sebegitu spesial nya padahal masih kalah dibanding beberapa supersandal dipasaran?? ekekekeke

      • Kok kontradiksi untuk yg masal handlingnya katanya oke untuk yg prototipe dg part wahid dan perhitungan yg jauh lebih kompleks kok malah sering dlosor walaupun power berbeda apalagi yg mengendarai juga orang2 top

        • Banyak sebab nya bro, namanya jg balap ya pasti ada yg dlosor ??
          Kemarin pk de Rossi jg dlosor last lap lg, tp semoga di Mugello podium 1 ?

          • Kalo ndosornya kayak pakde rosi mah wajar waktu fight dan lewati limite motor kalo mirip mv tiba2 dlosor ini aneh dan pembalap honda sering gak mm gak dani

  3. Perasaan sebelumnya pinales juga ndlosor tampa sebab.

    Lagian itu G dijual Ko Boss.. Jd g perlu Segitunya nge BeCe..

    Klo dibanding MOGE2 lain ini motor yg terbaik..

    Fix G DIJUAL OK.

  4. 150jt itu mahal lek.. tapi dibanding harga 6M ya duit kecil itu 150jt bisa naek 50HP. Keren2

  5. ono duwek ono rupo cak…. mantep…. hanya bloger kondang yg diundang untuk nyoba kang… mantep… bloger kroco yo mung ngowah kang….. piss

  6. Wah. Berita Yamaha Protes Regulasi ARRC 250 lgsg dihapus. Merugikan Yamaha? Yamaha di bully?

    Kalau memang kenyataan kenapa takut di bully. Apakah Yamaha takut kritik?

Comments are closed.