iklan iwb
Home Otomotif Pembangunan sirkuit Motogp di Lombok mengemuka. Makin membingungkan….!!

Pembangunan sirkuit Motogp di Lombok mengemuka. Makin membingungkan….!!

Iwanbanaran.com – Pakde…sebagai biker, orang awam serta Blogger…IWB jelas gembira dengan wacana pembangunan sirkuit Motogp. Banyaknya keinginan dari berbagai komponen menjadi bukti bahwa Motogp menjadi nilai luar biasa bagi negeri ini. Namun makin kesini…sebagai orang awam pula IWB makin bingung, sakjane ki sing bener sing endi??. Lha piye pakde….belum tuntas wacana sirkuit Jakabaring, sekarang nongol wacana lain yakni pembangunan sirkuit Motogp di Lombok. Behhh….suwe-suwe malik kaos ki, makin membingungkan euy….

Informasi tersebut sudah menjadi viral diberbagai media. Tidak heran via Fanspage dan email…para pembaca deras nanya ke IWB. Informasi niat?Manajemen Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang berencana membangun sirkuit MotoGP di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok, NTB. Seperti dilansir Kompas…bahkan para pejabat ITDC konon sudah melakukan pertemuan dengan desainer-desainer developer operator Motogp…

Kerja sama saling menguntungkan tersebut bertujuan meningkatkan nilai jual dan nilai tambah pariwisata di NTB sehingga wisatawan semakin banyak pilihan khususnya di kawasan Mandalika,” kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer. Nah….menurut infonya lagi, pembangunan sirkuit internasional dilakukan setelah IDC mandapatkan serifikat hak pengelolaan lahan (HPL)….

Sertifikat sendiri dikabarkan resmi diterima ITDC tanggal 13 Januari kemarin. So….artinya status lahan yang dikelola perseroan wis clear….nggak ada lagi masalah. Tinggal menggodok secara serius?dan kemungkinan dengan pihak ketiga. Hotel dan prasarana lain ITDC juga menggandeng PT WIKA serta PT Elmar. Semua dituangkan secara jelas oleh Kompas. Tidak hanya itu…..

Berita dari media kicknews memuat, Perancis juga sudah siap menggelontorkan dana hingga USD 500 juta atau setara 6 T untuk membangun 7 hotel dan sirkuit intenasional di Lombok. Masukin saham cak judule. Konon presiden Jokowi malah sudah tanda tangani kerjasama perjanjian dengan presiden Perancis Francois Hollande antara?antara BUMN Indonesia (PT Indonesia Tourism Development Corporation) dan BUMN Perancis. Pembangunan direncanakan memakan lahan seluas 120 hektar dengan target 2019 kelar. Pertanyaannya…piye dengan Jakabaring Palembang yang santer juga akan membangun sirkut yang sama ??…

Ini yang membuat kita bingung. Seperti yang kita tahu, Jakabaring terlihat sangat serius ingin membangun sirkuit internasional dengan melibatkan desainer handal Herman Tilkee. Bahkan Gubernur Sumut Selatan Alex Noordin sampai datang ke Sepang melakukan studi banding plus bertemu dengan Ezpelata (Pejabat Dorna Sport). Tapi anehnya…hingga detik ini tidak ada kabar lanjutannya. Simpang siur cak. Ada yang bilang lanjut…ada juga yang mengatakan batal. Opo ora mumet kangbro. Dilalah disaat belum ada kejelasan, sekarang nongol lagi wacana dari daerah dan pejabat berbeda yang ingin membangun sirkuit. Piye ora garuk-garuk alis….

Last…kita sebagai fans Motogp jelas seneng-seneng aja dengan banyaknya keinginan berbagai pihak yang antusias ingin mewujudkan sirkuit Motogp. Namun alangkah baiknya digodok secara matang baru dilempar ke media. Kenapa ?. Sebab rasanya ki sakitnya disini cak…..dihati (haiyahhh). Kebanyakan PHP yang membuat kita sendiri makin muak. Sebenarnya negeri ini kaya raya. Kalau memang berniat dan memiliki tekad besar dari pemerintah, IWB yakin bisa. Mosok kalah sama Malaysia yang memiliki dua sirkuit Johor serta Sepang. Tapi pertanyaannya….niat opo ora ??. Nah…itulah yang masih meragukan. Saran IWB…mari jangan banyak berharap sebelum semua jelas ketimbang kecewa terus. Asli cak….gregetan juga lama-lama. Sirkuit Lombok ?. Semoga bukan PHP kangbro…….(iwb)

117 COMMENTS

  1. Dimana aja bolehlah, Lek. Tapi kalo memang jadinya di Lombok, bakal lebih greget, secara letaknya (Lombok) lebih “ditengah” dari ujung Sabang-Merauke. Tinggal ngesot dari Bali (yang saat ini jadi “kantong” pariwisata kita). Dari Jakarta dan Surabaya juga penerbangan relatif banyak. Plus kawasan wisata di sekitar Mandalika juara, Lek.
    Kualitas infrastruktur saat ini bagus, dijamin (baru minggu lalu keliling Lombok pakai motor). Jalanan mulus lus – semulus pipi Raisa (halah..!).
    Pertanyaan yang nggak kalah penting, diluar event mau dijadikan apa sirkuitnya? Ini PR tersendiri buat pengelola nantinya secara Lombok relatif lebih sepi geliat otomotifnya.

  2. Sbg orang Indonesia saya jg berani bilang, gak kan pernah ada sirkuit kelas internasional di Indonesia apalagi gelaran motogp, formula one, ajegile bangun banguuun jgn mimpi lah, ini indonesia lho. PHP dianggap biasa kok di negeri ini. Sirkuit internasional? Gile lu ndrooo, duit dr mana? Birokrasi berbelit2, semua pihak mau kecipratan rejeki, mental yg “klo bs dipersulit kenapa harus di permudah?”, sarana dan prasarana minim, kepercayaan investor yg rendah, regulasi yg gak jelas penuh jebakan betmen… Udah lah jgn mimpi

  3. Mungkin di masa depan ada Indonesian motogp, sirkuitnya jakabaring, sentul, surabaya, lombok, sidrap.. wuih banyak bener. Motornya cukup 150cc ?

  4. niate yo’opo carane korupsi sing akeh kang, tekan proyek2 iku…misale korupsine angel yo ga dilolosne ijine…wes ta lah isine mung php…bener sampean..wes muak iki..

  5. kalau iya jadi dua tempat, yang lombok mestinya cuma buat event internasional.

    eman2 alamnya kalau dirusuhin polusi 🙁

    yang palembang jadiin sirkuit nasional berkelas internasional.

    • Klo pun jadi sirkuit jakabaring wong palembang kyknya kurang terima klo hanya buat event nasional. Memang selama ini daerah mana yg mandiri bisa bangun sarana olahraga seperi palembang

  6. Udah biasa, udah ga kaget kalo ujung2nya PHP lagi..
    Yg namanya proyek raksasa pemerintah (kecuali DKI ya). Coba diinget2 lagi.. berapa % yg dikerjain sampe tuntas dan cepat?
    Jangankan ngomongin international circuit.. inget wisma atlet hambalang?
    Mangkrak sampe jadi candi

    Proyek pembangkit listrik 30rb KVA, apa kabar? Jadi tumpukan besi karatan doang..

    Ini ga ngomong asal.. google aja beritanya, udah rame dari tahun kemaren2

    Jadi ya gitu deh.. berharap boleh, jangan ketinggian.. siap mental aja klo kena PHP lagi.
    Biasanya tau2 ilang ga jelas kabar beritanya

  7. Bagus… mudah-mudahan di Lombok yg jadi…di sana memang lagi giat promo pariwisata…bravo Lombok…sy asli Lombok kang..

  8. Gara-gara NTB dg kawasan terpadu MANDALIKA yg di suport dana dari pemerintah pusat, salah satu tokoh NTT berencana mencalonkan diri sebagai gubernur NTT dg program pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu spt halnya NTB dg MANDALIKA

    Nah kalau tokoh tsb bisa terpilih jadi gubernur NTT, makin banyak dah sirkuit yg bisa di pakai buat balapan MotoGP, tapi asalkan dana bisa terpakai sepenuhnya buat bangun kawasan terpadu, jangan akhirnya jadi bancakan…

    Btw NTT di rengking berapa ya kira-kira untuk masalah korupsi?
    Ada yg tau beroh?
    ^_^

  9. Ah dulu juga gitu..inget dl bali mau bangun..jkt mau bgn lagi sampe skrg ga jelas..biasa ina itu kl liat luar punya lebih selalu gembar gembor gosip tp ga ada yg terwujud…pray for ina

  10. siapa tau jadinya back to back ke indonesia. kan seru tuh jakabaring dulu baru ke lombok atau sebaliknya

  11. Dibagi bagi saja :
    -jakabaring : world superbike dan F1
    -Lombok : motogp
    -sentul : ARRC dan IRS
    -kemayoran : road race lokal

  12. Apa gak kepengen mengulang memori manis Sentul 1996 dan 1997,saat Max Biaggi menang terus helm dilempar ke penonton

    Motogp hanya 1 seri bisa mampir satu negara kecuali Spain dan Italy, Jepang saja sekarang cuma 1 seri padahal dulu ada 2 seri.

    indonesia satu seri saja sudah cukup heboh, syukur bisa 2 seri, awal musim dan akhir musim

  13. Soal jakabaring, sirkuit yang dibangun bukan buat motoGP tpi buat asian games, itu kata desainer herman tilke, sdgkan peruntukan buat motoGP memang sangat realistis. Tpi entah karna isu politik atau apa di giring ke motoGP dan gagal. Klo soal dana yakin dah palembang mau $ 1milyar dollar pun sanggup, palembang ini kaya raya, cuma palembang provinsi yg mengelola SDA nya secara mandiri (semua tambangnya milik perusahaan lokal. yang pasti jakabaring pakai dana dri sumsel dan milik sumsel bukan dana pihak asing. Masalahnya mau ga negara kasih kesempatan dan menghormati keringat orang daerah tanpa melihat warna politik. you know lah.

Comments are closed.

Exit mobile version