460x110_tire

Xeon RC

Iwanbanaran.com – Yamaha sebelumnya menjadi penguasa pasar matic ditanah air. Era Mio sporty adalah masa keemasan tim garputala. Namun pelan-pelan mereka terus tertekan oleh Honda dengan gap yang cukup mencengangkan. Banyak banget yang bertanya…kenapa Yamaha terkesan sulit fight back dengan produk yang sama?. Apakah tim marketingnya yang kurang bagus?. Atau memang produknya yang masih perlu dipoles?. Sebagai Blogger sekaligus biker, berikut analisa IWB…..

iklan iwb

Sebagai biker yang berkecimpung didunia roda dua sejak lawas, IWB pernah merasakan puluhan motor beda merk. Baik produk Amerika, Eropa, Jepang hingga lokal. Mungkin secara teknis mesin kurang piawai karena IWB bukan basicnya tukang otak-atik ataupun mekanik yang sekolahnya memang fokus disana. Ngerti sih ngerti…bisa juga bisa, tapi ora expert sampai membedah mesin hingga tercerai berai. Kalau kayak gitu IWB sih nyerah. Disuruh balikin iso botak sariawan tenan. Hanya saja feeling dalam merasakan motor saat testing, alhamdulillah sudah terasah. Proses alami karena sering pegang motor kemudian coba dituangkan kedalam bentuk tulisan…

Yamaha dulunya menjadi leader market skutik diblantikan roda dua tanah air. Namun pelan dan pasti ketangguhan Mio rontok digerogoti Beat. Berbagai cara digunakan Yamaha untuk membuat posisi bisa kembali. Tapi usaha mereka sepertinya belum membuahkan hasil. Sebagai Blogger…IWB kadang sering merenung, opooo yang salah dengan Yamaha?. Kenapa skutik Yamaha sekarang kurang berhasil merebut perhatian para biker?. Saking ademnya market, bahkan nilai jual bekas?skutik garputala dihargai lebih murah dari pada skutik Honda oleh para makelar. Ini fakta dan sampeyan bisa survei sendiri langsung. Terus dimana masalahnya??. Kalau strategi marketing sih IWB nggak akan ikut-ikut sebab takutnya malah ada yang tersinggung dan dikatakan keminter. Tapi IWB akan coba menyoroti dari produk dan ada tiga yang menjadi konsen pribadi. Berikut opini dan analisa IWB……

1. Skutik Yamaha kurang bervariasi secara dimensi

Vario vs Xeon

Jauhhhh hari sebelum artikel ini IWB rilis, IWB sudah pernah membawakan unek-unek dari para biker atas kurang variatifnya varian skutik Yamaha untuk kelas 20 jutaaan kebawah dek rata pada R & D YIMM.?Ketika Honda secara pintar menyodorkan beberapa pilihan, Yamaha masih termasuk datar. Maksude??…..

Jadi gini kangbro. Dari versi low segmen hingga middle yang diisi oleh Mio M3 serta Xeon RC (NMax lupakan dulu soale masuknya maxi skuter)….dimensinya nyaris identik antara satu dengan lainnya. Dimensi disini nggak ngomongin ukuran ban lho ya. Tapi ukuran body dan feel saat nongkrong diatasnya. Coba saja sampeyan duduk di M3…lalu pindah ke Xeon RC yang notabene adalah kelas paling tinggi diskutik dek rata Yamaha….

Feelnya pasti sama. Impresinya tidak ada perbedaan sama sekali. Umumnya deprok akibat ketinggian jok yang rendah dan body mungil. Jika ingin beda…tidak ada opsi kecuali harus langsung naik kelas ke NMax. Inilah masalahnya. Untuk ukuran badan seperti IWB…..rasanya terlalu maksa jika ngotot nunggang Xeon. Lha piye…wis koyok beruang sirkus pakde. Dan diluar sana pasti banyak banget badan besar seperti IWB yang ternyata juga mengeluhkan kondisi serupa. Ingin skutik dek rata Yamaha semua pada mungil….

Sementara Honda sebaliknya. Untuk body rider yang imut….mereka tawarkan Beat. Sementara kalau sampeyan termasuk bongsor, mereka sudah sediakan?Vario 125/150. Body produk terakhir ini memang jangkung dan besar. Beragamnya varian membuat calon potensial buyer seluruh lapisan terjaring Honda. Jumlahnya tidak kecil lho kangbro. Lawong sekarang banyak biker tambun je….(dilarang baper ki buat badan gede :mrgreen: )….

2. Sensasi riding

Vario vs Xeon

Kalau sampeyan termasuk biker yang demen motor agresif…..dijamin nunggang skutik Yamaha puas puol. Sampeyan mau zig zag….tekuk kiri kanan…manut alias nurut cak. Dengan kelebihan kalkulasi sasis serta suspensi yang cenderung memiliki karakter stiff….skutik Yamaha memang jago soal ini. Namun ternyata pasar tidak butuh itu. Disegmen skutik mayoritas beda dengan sport….

Biker disegmen ini lebih menyukai motor yang nyaman. Ayunan suspensi lembut dengan riding feeling yang minim vibrasi. IMHO Soal ini Yamaha masih harus berbenah. Kenapa?. Mayoritas skutik Yamaha getaran distang masih dominan. Apalagi kalau roda depan lewati jalanan buruk tidak rata….tangan harus berusaha keras menahan gempuran vibrasi stir sehingga pada puncaknya mengurangi kenyamanan saat melibas jalanan nggronjal…….

Sebaliknya diatas skutik Honda, IWB tidak banyak menemui stres pada bagian ini. Ayunan lembut tangan juga anteng. Matic Honda lebih bisa mengontrol seluruh reaksi jalanan tidak rata dengan setingan suspensi yang cenderung empuk plus pemilihan karet bundar berprofile gemuk bagian tengah (intip ukuran ban skutik Honda yang rata-rata memberikan kombinasi ukuran tebal ditengah)….

Jadi dari 1st riding impression kenyamanan….skutik Yamaha?sedikit dibawah?Honda.?Sampeyan jajal wae dan bandingkan kalau ada dua unit antara Beat vs Mio….lalu ajak melahap jalanan “nggronjal”.?Mungkin terkesan sepele….tapi mayoritas mengiyakan opini IWB. Artinya mereka memiliki kesan yang sama terhadap feeling yang IWB rasakan. Dan pasar disegmen ini butuh itu….comfort !!…..

3. Engine

xeon-iwb

Kalau mesin…..ora usah ditanya perkara performa, keduanya sebelas dua belas. Perbedaan hanya dikarakter saja. Jika Yamaha lebih demen fokus pada akselerasi, maka Honda mencoba balance. Terbukti dari pengetesan adu drag yang pernah IWB lakukan terhadap Xeon RC vs Vario 125 (klik disini)…..skutik Honda tidak mampu berbuat banyak saat dibetot berbarengan. Namun jika adu top speed ceritanya sedikit berbeda. Kelebihan skutik Honda lainnya adalah….

Engine yang smooth. Saking alus dan minimnya getaran kadang kita sendiri seperti tidak percaya saat melihat speedometer. Lho…wis 90 km/jam jebule, hanya angin yang memberikan sinyal kecepatan motor sudah masuk kategori alert. Sementara reaksi engine?skutik Yamaha?lebih reaktif dan rada kasar dibawah. Untungnya lengkingan atas sama-sama halus. Hanya saja disegmen ini kembali, kenyamanan lebih utama, bukan yang lain…

Itulah 3 poin utama yang menjadi kelemahan Yamaha dimata IWB. Soal desain sih selera makanya IWB nggak bahas perihal diatas. Seluruh opini berdasarkan mencoba…membandingkan lalu merenung. Kalau sampeyan nggak setuju monggo mawon….setiap orang punya opini masing-masing. Kita masih bahas dek rata yo cak. Soale pasti ada aja yang nyeletuk, Lha…tapi koq NMax bisa laris manis??. Jawabannya simpel…belum ada ukuran seimbang untuk menyimpulkan pada segmen maxi skuter. Karena AHM belum serius bermain kesana kangbro. Lawong adanya cuma PCX yang notabene masuk segmen market berbeda. Lha piye…..39 juta vs 28 juta, jelas market aslinya belum terlihat. Artinya apa??…

iwb-vario-turing-a

Yamaha harus waspada jika Honda sudah terjun disegmen ini. Maxi skuter lokal dengan banderol dibawah 30 jutaan. Sebab Honda biasanya konsen betul pada sisi comfort. IWB sendiri berharap Yamaha sudi secara teliti membandingkan?produknya melawan rival. Beberapa poin tersebut mungkin sepele. Tapi memang itulah yang kita rasakan sebagai biker. Nongkrong diatasnya…betot dan menyimpulkan. Rata-rata mengatakan….”Tumpakane enakan matic Honda…”. Nah…piye jal….

Last…..IMHO filosofi peracikan skutik seharusnya beda dengan sport. Pendekatan disegmen ini akan lebih baik melihat sisi kenyamanan. Performa jelas sangat penting tapi pada skutik….nyaman akan menjadi opsi utama sebelum biker menjatuhkan pilihan diluar desain dan mesin. Jangan sampai setelah kita jajal merk A….maka setelah nyetir merk B terasa kurang nyaman…lebih kurangnya demikian. Semoga masukan positif ini bisa diterima dengan baik tanpa buruk sangka seperti yang sudah-sudah demi kemajuan produk itu sendiri. Nah…kalau menurut sampeyan sendiri piye cak?. Merasakan seperti yang IWB rasakan atau nggak ki?.? (iwb)

Xeon RC vs Vario125

 

312 COMMENTS

  1. Saya setuju lek, pertanyaannya klo matic Yamaha bsa lbh powerfull dri honda, kenapa itu r15 yg bergaya supersport malah cuman dikasih mesin pompa air???? gak heran RX King yg jadi Legenda

  2. Pada intinya Yamaha itu mentingin filosofinya ketimbang keinginan konsumennya lek IWB. harusnya Yamaha belajar dari iphone, dimana filosopi nya mereke mau rubah sedikit dengan menghadirkan iphone berukuran 4.7 icnh. Di sana iphone kembali mampu menarik konsumen. Lha, kalo Yamaha tetep kukuh dengan shocbeker kerasnya akan terus begitu (Marketshare tertinggal). Saya bukan fansboy salah satu merk, tapi kalo pasar itu rame saya suka (rame persaingan). Konsumen jelas bersuka cita. Saya harap Suzuki juga kembali ikut bersaing.

  3. apapun yang kalian semua katakan. semua hanya opini diri anda pribadi. maka yang paling tidak terbantahkan adalah “FAKTA”.
    ketika fakta membuktikan mana yang lebih laris, maka itu sudah jelas adanya, bahwa mayoritas lebih memilih matic HONDA dibanding YAMAHA. kalo masih ada yang ngeyel. berarti anda kaum MINORITAS

  4. Saya kok kurang setuju klo segi desain tdk dimasukkan kang..yamaha itu pinter memainkan desain motor yg eye catching lho.. Beda dengan honda yg terkesan “motor bapak”.. Tp itu dulu, sekarang honda dah mikir faktor itu..coba yamaha pake strategi honda, kuasai RRI dan sekitarny, eh kuasai semua varian skutik..itupun nilai masih sama..pie jal?

  5. saya adalah pengguna XEON yang PUAS dengan akselerasi nya dan KECEWA dengan kenyamanannya, Jok tipis, Shockberaker Keras, ban kecil, velg gampang bengkok. dan khusus utk xeon bagian CVT lebih cepet bunyi tikus kejepit. dan Harga Jual terjun bebas, kalah jauh di banding matic honda

  6. menurut sy ya karna beda plant ajalah
    honda kan punya lima
    yamaha punya 2
    gimana caranya plant 2 ini bisa ngalahin plant 5 dengan kekuatan financial macam astra…??!!!
    untuk kenyaman sma mesin mah sama.,, feel ridingnya aja yng bda
    opini saya sih..

  7. Yamaha emank produk ngibul contoh Mio z, iklannya gembor2 bagasi terluas ternyata kalah jauh ma Vario bahkan Address. Gimana kualitas material body n mesinnya tuh. Bisa2 konsumen ditipu yg penting barang laku

  8. Dari dulu Yamaha keras kepala, Om. Sejak awal matic Honda sudah ngasih iming-iming fitur kayak kunci rem belakang, standar samping yang pakai sekring, suspensi empuk de el el. Eh Yamaha masih ngotot aja maen cc besar. Sekarang Yamaha mulai berbenah dan kaya fitur, tapi gap penjualannya udah ketinggalan jauh.

    Kadang sebagian orang yang fanatik Yamaha bahkan sampai menganggap biker Honda low end = orang bodoh. Tapi apa pedulinya? Kalau pun iya, ya biarkan saja. Turuti saja kemauan orang-orang bodoh itu kalau mau menang penjualan. Ini konteksnya bisnis, jadi nggak perlu bersikap idealis.

    Saya sendiri lebih suka di anggap bodoh karena nunggang matic Honda, dari pada keminter pakai matic Yamaha yang bikin steress karena getarnya. Soal jok keras itu perkara kecil. Masih lebih baik dari pada jok empuk tapi suspensi keras dan getaran yang mengguncang dunia.

Comments are closed.