460x110(1)

michelin-motogp-2Wah….ramai mzbro. Ketika Michelin dianggap kurang sukses pada balap Jerez karena ban belakang yang dituding banyak terjadi selip pada pertengahan race….kini Michelin mengeluarkan data sebaliknya. Yup…..laporan resmi dirilis Michelin setelah melakukan penyelidikan mendalam atas banyaknya rider mengeluhkan ban spinning alias sliding atau selip di balap Jerez 2016. Investigasi mengatakan….biang masalah dituding datang dari winglet motor yang membuat kinerja ban belakang kurang optimal. Welehhh….
Yamaha_MIO-Z_Iwan-Banaran

440x100 yml rosi

iklan iwb

Piero?Taramasso dar Michelin mengatakan…..winglet menjadi biang kenapa banyak rider Motogp mengalami masalah dengan ban belakang. Mayoritas mengeluh “spinnning” termasuk pembalap pemenang Valentino Rossi. Setelah diseliki….winglet yang menambah daya tekan ban depan kebawah membuat kinerja ban belakang tidak optimal. Apalagi suhu panas aspal yang tembus? 40?C membuat traksi sangat rendah….

Penyebab ban belakang selalu selip ada tiga faktor. Pertama…traksi diJerez sangat terbatas karena permukaan sekarang perlu dilapis ulang serta temperatur merangkak 10 derajat dari normal sehingga membuat kondisi ban makin mengkuatirkan. Kedua….kita menemukan motor dengan winglet ternyata lebih merasakan masalah di Jerez Spanyol. Perangkat ini ternyata menambah daya tekan kebawah pada suspensi depan hingga 4 mm membuat tidak adanya keseimbangan di ban belakang….

“Yang ketiga karet itu sendiri. Kita tidak ingin cuci tangan dari tanggung jawab. Kita mengumpulkan data untuk mencari bagaimana membuat produk kami tangguh sebab di Barcelona sekalipun kami menemukan karakter aspal memang kurang traksi.…”seru Taramasso…..

Dari beberapa poin tersebut cukup menarik ketika winglet kembali disinggung secara negatif. Sementara itu Marquez mengatakan…selama tidak ada larangan maka tim mereka akan terus mengembangkan aerodinamika lewat bantuan winglet. Tidak heran eksperimen menggunakan model winglet tumpuk dilakoni Honda. Sedang Yamaha juga intens memperbesar ukuran winglet. Begitu juga Suzuki dan Aprilia. Sesuatu yang baru selalu susah untuk diterima mzbro….mungkin butuh waktu. Winglet??…dibenci namun juga dicinta…..(iwb)

108 COMMENTS

  1. Saling tertuduh yeee
    WKWKWKWK…. Nanti winglet tuduh PABRIKAN yg maksa pasang winglet

  2. Klu winglet di bodi dihapus dan di ubah di atas spakbor depan gimana tuch?

    Karena di bodi menganggu pembalap saat cucuk2an sambil cornering.

  3. Mumpung winglet masih boleh, bikin fitur active levelling aja, macam rear wing supercar masa kini. Jadi downforce menyesuaikan kecepatan motor.
    Kalo ndak ya mungkin bisa pake trik yg dipake Ferrari 458 di front spoilernya, ada semacam wing yg “gantung” tp lentur, semakin cepat angin yg melewati wing tsb, wing akan naik/turun karena sifat lenturnya, jd besaran downforce bisa disesuaikan dgn kebutuhan. Dan karena lentur, sy kira akan lebih aman ketika motor crash.

    • f1 kaki nya 4 pakde, yg ada bisa kyk artikel diatas, dipasang winglet aje neken ban sampe 4 mm.

      setau ane yeh, sayap yg dipake di F1 buat downforce sekaligus ngamanin biar mobilnye gak terbang jungkir balik di udara

  4. lumayan sekarang komennya udah rada bermutu wlo masih sekelas opini debat kusir.wkwkw
    kalo kemaren2 kan bnyak debat antar sales2 yg nyari duit.wkwkkwkw

  5. solusi : tambah winglet/sayap buat di buritan/belakang, deh kyk F1

    Apalagi kalo bisa diatur secara elektronik, pas lurus atau pun masuk tikungan bisa diatur sudut kemiringan winglet.

    ribet-ribet dah pembalapnye sering-sering menced tombol khusus winglet, karena regulasi nya gak boleh auto (khayalan ajah…..).

  6. Mungkinkah ini efek hadiah dari iwb…???akhirnya sekarang banyak yg komentar sesuai tema,dan jauh lebih cerdas dari biasanya. Ga apa apa kalo mau debat seputar teknis sih daripada debat merek motor,iya ga bro? Tapi semoga bukan karena pengen dapet hadiah dari mas iwb lho ya…

  7. semoga ke depan michelin lebih bagus lagi , kalau ban kurang kompetitif juga ajang moto gp kurang seru , semua pembalap tidak bisa menunjukkan potensi maksimalnya .jika ada stoner mungkin cocok karakter ban ini

  8. Kalo F1 mah roda empat beda dgn Moto Gp yg roda dua,jadi resiko slip/kehilangan traksi ban gara2 winglet sgt kecil.IMHO lo ki,ojo di paido 😀

  9. memang bnar sistem.y beda dengan F1.. tpi untuk coernering winglets menmbah tekanan kesamping untuk memberikan gaya centrifugal yg sesuai dengan sudut kmiringan motor itu sendri..
    untuk race yg kmren bberapa kli waktu masuk tkungan d slow motion.. ban belakang para rider ngangkat bbrapa mili dri aspal.. yg bisa jdi itu efek winglets.. tekanan dpan terllu besar.. sementara belakang ga ad.. jgan sampai lama2 ntar d bagian belakang d beri winglets..

  10. Mungin memang seharusnya winglet di larang. ..
    Seperti kata Om VR46 .. Winglet menguraingi kecantikan motor..

    #coment baik no BC

  11. tumben kang komemtatornya bermutu semua, gak ada yg sampah

    saran saya kalo ada komen sampah :
    HAPUS SAJA

    dan materi artikel blog jg jangan yg mengundang kompor komporan

    saran aja sih bang iwan

    terimakasih,
    with love, pak bambang

  12. Iya bener sih, kalo dengan winglet traksi ban depan naik maka titik beban seperti “dibuang ke depan”, maka traksi dibelakang akan sedikit berkurang. Masalahnya, buat di kelas motoGP harusnya itu bukan masalah lagi dong. Secara geometry sasis dan suspensi, masalah kayak gini udah bukan alasan lagi buat ban belakang gampang sliding.. Lagian bs kita liat, motor2 yg pake winglet ternyata gak lebih sering jatoh dibanding yg gak pake.. Dan kemaren yg kejadian ban pecah itu gimana? Ga pake winglet tuh

  13. Gimana bisa sesuai ama analisamu, Michelin. beberapa penyebab nih menurut analisaku:
    Saat mendesain ban, pasti dianalisa motornya seperti apa bentuknya, aerodinamikanya. Analisa ban pake motor non winlet dan winlet pasti berbeda JAUH. tipe winlet menyebabkan gaya dorong ke bawah motor yang berbeda juga dengan motor tanpa winlet. kalo diseragamkan winletnya untuk semua motor dan michelin menganalisa lagi, pasti akurasi analisa dapat mendekati aktual.

  14. Tambahan, Winlet itu ditempatkan antara ban depan dan belakang. pastinya pengaruh winlet pasti berefek pada ban belakang, karena daya dorong kebawah mulai berefek mulai dari winlet sampai ban belakang. makanya efek ke ban belakang sangat besar dan analisa si michelin salah saat desain ban (asumsi michelin analisa dengan motor tanpa winlet).

  15. Pengembangan teknologi kadang ada + dan – nya..
    Mungkin perlu ada koordinasi antara tim dengan penyuplai ban..
    Jadi nggak jalan sendiri” yg malah timbul masalah baru..
    #opini

  16. Kalau menurut saya winglet tdk bgtu ngaruh tpi sasis yg utama nyatanya Rossi bisa juara di jeres dg lap time tercepat di susul lorenso .. Dan untuk kestabilan sasis blm ada kompetitor yg bisa menyaingi Yamaha

  17. Semua ada plus minusnya. Pengembangan harga mati untuk semua tim agar keompeten disetiap pertandingan. Dari 2tak berganti era 4 tak, semua komponen untuk kompetisi pasti selalu dan selalu mengalami perubahan entah itu hanya sedikit maupun secara signifikan. Setiap regulasi yg dibuat pihak penyelenggara even pastinya tidak mau memihak. Sebut saja sekarang era 1 merk ECU dan era winglet. wajar setiap perubahan pasti ada pro kontra apalagi itu menyangkut event akbar. Ingat dengan bisa merubah atau menambah kan ataupun mengurangi komponen selama itu masih dalam regulasi yang sah semua sah sah saja dilakukan. Tetapi jika memang itu merugikan pasti dorna tidak akan diam saja. Untuk saat ini masih tingkat wajar yg bisa dimaklumi. Mungkin itu opini saya saat ini.

  18. Mungkin ini adalah masukan dari Michelin ke pabrikan supaya lebih variatif dalam mengaplikasikan winglet. Dalam aerodinamika sayap pesawat ada drag and lifting forces yang selalu bekerja dan selalu dikontrol. Pesawat pun punya turbin yang bisa mengontrol kekuatan angin. Sehingga jika prinsip aerodinamis pada sayap pesawat ingin diimplementasikan ke motor berupa penggunaan winglet, maka harus dipikirkan pula control winglet tsb. Karena pada prakteknya, hanya elemen itu yang bisa dikontrol.
    Pesawat pun bisa melakukan maneuver miring, tetapi wing mereka bisa mengontrol kapan harus lift dan kapan harus drag.

    Winglet untuk motor, kenapa kacang (why not)

  19. nama nya juga kejuaraan Prototype
    pasti ada aja yg aneh2..
    michellin ban terlalu soft compound
    mending klo kontrak michellin sudah habis pake ban IRC aja

  20. Setelah saya analisa,berdasarkan faktor penyebab yang kedua,saya mengutip “..perangkat ini ternyata menambah daya tekan ke bawah pada suspensi depan hingga 4 mm membuat tidak adanya keseimbangan di ban belakang..”. Saya melihat bahwa winglet ini dapat menyebabkan efek “drift” pada motor,walaupun pembalap yang mengendarainya tidak sedang melakukan trik “sliding” tersebut pada saat melewati sebuah tikungan. Jadi efek “drift” (spinning/sliding/selip) ini disebabkan oleh winglet yang menambah daya tekan ban depan ke bawah membuat kinerja ban belakang tidak optimal ditambah suhu panas aspal yang tembus 40?C membuat traksi sangat rendah mulai terjadi pada pertengahan balapan. Kenapa mulai terjadi pada pertengahan balapan karena ternyata winglet juga dapat menyebabkan ban belakang cepat aus. Dari ketiga faktor di atas,faktor kedualah yang menjadi faktor utama menyebabkan ban belakang spinning/sliding/selip. Walaupun faktor pertama dan ketiga menjadi faktor pendukung faktor kedua. Solusinya? Apakah harus membuat winglet pada bagian belakang motor juga untuk mengimbangi daya tekan ban depan? Atau malah menghilangkan winglet pada motor? Walaupun winglet dibuat pada bagian belakang motor,mungkin dapat menyelesaikan masalah spinning atau malah menimbulkan masalah baru lagi (mengakibatkan turbulen pada motor yang di belakang seperti kasus pada tim di moto2). Jadi,mari kita ikuti perkembangan bagaimana tim-tim di MotoGP menghilangkan masalah spinning ini di iwanbanaran.com . Sukses terus ya,Kang Iwan.

Comments are closed.