iklan iwb

460x110

apache 200-iwb (6)Bro dan sis sekalian……akhirnya kelar juga garap video onboard testing new TVS Apache 200. Sorry ki kalau nunggu terlalu lama. Seperti yang kita tahu, TVS sukses meluncurkan Apache 200 4V (valve). Motor dibanderol 23,9 juta dibekali mesin 200cc 4 katup ini memang melompat jauh dari generasi sebelumnya. Baik engine ataupun handling. Nah….IWB sebagai salah satu yang beruntung jajal sang kuda besi akan mengupas feel riding saat motor digeber di Sentul. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?. sudah IWB kumpulkan dalam artikel video test ride berikut ini….
IWB-Banner-Animated

banner-promos

iklan iwb

TVS mengatakan….mesin 200cc yang disandang Apache 200 mengadopsi komponen low friction nanofriks coated piston sehingga gesekan mesin bisa diminimize. Selain itu frame pun dirombak supaya makin rigit. Tidak lupa untuk meningkatkan handling…..pelk diperlebar dengan pencangkokkan ban berkualitas yakni Pirelli Sport Demon yang banderol dipasaran bisa mencapai 2-3 jutaan untuk 2 ban. Opo ora gendeng kuwi. Nah….untuk membuktikan ketangguhan sang kuda besi…..IWB akan kupas satu persatu….

Ergonomi

Posisi duduk motor ini cukup pas dan nyaman. Dengan tinggi badan 170cm, posisi stang tidak membuat kita dlosor atau membungkuk berlebihan. Hal ini dikarenakan stang clip on modelnya tidak pendek sehingga memberikan feel rileks. Selain itu foot peg depan juga pas. Kaki tidak terlalu kebelakang atau maju kedepan. Yah……medium-lah kangbro. Yang menyenangkan adalah shape tanki….

apache 200-iwb (4)

Tanki new Apache ini jauh lebih gambot dibandingkan dengan Apache 180 sekalipun. So…dilihat dari atas tampak padat dan kokoh. Walau pada prakteknya….entah kenapa cover kondom tidak sesolid Yamaha Byson. Jika sikebo kondom diikat solid dengan dudukan plat dalamnya….maka Apache 200 sedikit goyang saat tangan mencoba mendorong atau menarik. Mungkin sengaja dibuat flexible?. Entahlah. Sisi positifnya…..tanki kondom tetap anteng tidak ada bunyi-bunyian walau mesin digeber ekstrim…..

Sisi positif lain, busa jok juga empuk dengan penampang yang cukup lebar menjadikan feel nyaman saat duduk. Speedometer cluster terbaca dengan jelas khususnya angka kecepatan. Hanya bagian RPM yang IMHO terlalu kecil sehingga butuh pandangan ekstra guna membaca tendangan gas tiap angka. Btw…secara umum posisi ergonomi TVS 200 rileks dan nyaman….

Engine

Nahhh….sisi ini selalu menarik untuk kita kupas karena berhubungan dengan jantung sebuah motor. TVS memutuskan menaikkan kubikasi dari 180 ke 200. Tren pabrikan TVS kalau diperhatikan memang demen menaikkan 20cc tiap generasi :mrgreen: . Namun jangan salah…..digenerasi mesin Apache 200 sudah lebih maju. Jika sebelumnya single cam dengan 2 katup…maka pada Apache 200 sudah dijejali single cam 4 katup. Efeknya…tenaganya lumayan cukup kuat. Emang seperti apa sih?….

apache 200-iwb

Akselerasi Apache 200 terasa nendang pada putaran bawah. Mengusung mesin 197,73cm3, SOCH 4 valve oil cooled, 5 speed, EFI system milik Bosch dengan bore 66 mm stroke 57,8 mm kompresi 9,7:1……low RPM termasuk binal. Padahal IWB memiliki bobot 84 kg……kelas beruang mzbro :mrgreen:. Oh ya….untuk berat Apache 200 sendiri belum tergali sebab TVS tidak menyebut secara rinci…

Karakter mesin juga halus…..khususnya bagian stang. Lupakan vibrasi khas Apache generasi sebelumnya…..saat digeber getaran tidak banyak IWB rasakan pada bagian stang. Kehalusan new Apache 200 kini setara dengan Vixion, new CB150R ataupun Pulsar 200 lawas (yang NS belum pernah geber habis). Kemajuan pesat to. Kemudian gas? enteng dan kopling juga empuk. Beberapa nilai plus tersebut masih ditambah kemampuan tendangan tenaga pada low RPM yang termasuk beringas….

apache 200 sentul-iwb (2)

Yup….sekali colek, mesin meraung….tiba-tiba sudah masuk 90 km/jam. RPM dari 0-7500 termasuk cepat dan mudah. Power baru terasa lemah ketika melewati putaran 9000 RPM keatas. Hanya saja yang patut menjadi catatan….karakter gear 5 Apache 200 termasuk overdrive. Jadi sampeyan kudu menggeber gear 4 secara optimal jika ingin power final gear tidak ngedrop. Kelemahan kedua….shifting dari gear 4 ke 5 kadang susah. Wis dicolek…jebule gear nyantol ora nambah. Mungkin gigi mataharinya perlu dicek ulang. Soal ini para mekanik TVS sudah mencatat dengan detil. Terus kencang? mana? Apache 200 4V dibanding sport 150cc 4 tak yang ada ditanah air??…

Walah….bedo kangbro. Tentu tetap beda kelas kendati brand TVS adalah milik India. Perbedaan kubikasi 50cc membuat motor ini sedikit unggul tentunya. Judule ora ngapusi pakde. CC gede tendangan ya lebih gede. Yang salah cuma satu…..motor ini bukan brand Jepang. Kalau merk Jepang….waduh, iso laris manis. Maklum brand masih menjadi pertimbangan utama bagi mayoritas biker menentukan pilihan karena berhubungan dengan resale value, jaringan dan 3S. Tapi kalau sampeyan nanya…piye mesine??. Kencang pakde. IWB dengan tubuh tegak (ora iso nunduk karena kamera Gopro nancap ditanki bawah belakang) masih tembus 129km/jam. Itupun hanya jajal sekali running straight (kalibrasi dengan GPS terpaut 8 %). Wak haji masih beruntung karena bisa jajal selama 5 kali putaran sehingga mampu mengoptimalkan testing. Lha antrian banyak pakde. Yang menjadi nilai plus lain….

top speed apache

Overbore membuat potensi top speed terus nambah. Tidak heran makin sore….suhu turun, traksi ban meningkat….beberapa rekan media juga makin berani. Best top speed-pun akhirnya terkoreksi. Pada puncaknya…..teman-teman Otomotif berhasil mencetak top speed 144 km/jam. Jadi kalau ada yang bilang….”alon ah…motore ora iso mlayu”. Mungkin ngetesnya sambil ngantuk :mrgreen: . Jadi ngegas males-malesan kelingan bantal. Mungkin lho ya. So…baca dan pilahlah informasi dari seabreg review yang hadir agar sampeyan mendapatkan sebuah ulasan yang real lapangan alias bukan guyonan semata….

Handling

apache 200-iwb (3)

apache 2004v (1) apache 2004v (2) apache 2004v (3)

Awalnya IWB agak ragu dengan kemampuan Apache 200 melibas tikungan tiap tikungan Sentul besar. Dibekali frame tipe split cradle chassis….dilalah opini langsung berubah total. Walau kadang masih terasa ngambang dibagian depan pada saat high speed diatas 125 km/jam…..handling motor ini termasuk nurut. Mau sampeyan rebah….roda tetap gigit diaspal. Weleh…..traksinya mantep tenan….

IWB langsung tersenyum saat ingat Apache 200 dibekali ban Pirelli Sport Demon. Nggak boong kangbro….memang beda. Ban racikan Italia ini mampu mengangkat ability handling Apache 200. Kendati ban belakang kadang masih suka sedikit geser karena suspensi standart yang tentunya tidak semumpuni suspensi racing (stiff)…secara umum handling Apache 200 nurut. Nyuwun sewu jangan disamakan generasi 180cc mzbro sebab versi 200cc dua tingkat diatasnya khususnya urusan rebah-rebahan…..

Suspensi

apache 200 sentul-iwb (3)

apache 200 sentul-iwb (1)

Apache 200 dibekali suspensi monotube floating piston (bagian belakang) dan depan teleskopik berukuran 37mm racikan Kayaba. Tidak heran karakter suspensi Apache 200 mirip dengan Yamaha. Sedikit keras namun terukur. Mereka menyebutnya “precision tuned to get stability and comfort”. Dan kembali IWB nggak ada keluhan soal handling. Hhmm…iki opo goro-goro ban Pirellinya yak :mrgreen: . Enak lho soale buat melibas tikungan…..

Pengereman

Tidak seperti Bajaj yang menggunakan Bybre……IWB nggak ngeh brand apa kaliper rem yang digunakan TVS pada Apache 200. Herannya…..rem empuk dan pakem khususnya rem depan. Sekali colek tuas…..deselerasi terkontrol dan kecepatan bisa berkurang sesuai keinginan. Btw…untuk versi awal, Apache 200 ini belum dibekali rem ABS. Kedepan mungkin akan dilakukan mzbro…

Material dan finishing

TVS Apache 200 (13)TVS Apache 200 (6)TVS Apache 200 (3)

Apache 200 4V -iwb (7) Apache 200 4V -iwb (3)

Nahhhh…ini yang menarik lagi. Secara umum…finishing TVS memang diatas Bajaj. So..walau sama-sama pabrikan India, finishing material Apache lebih baik dibanding Pulsar. Levelnya bisa IWB katakan nempel pabrikan Jepang. So…kalau Jepang 8 maka TVS 7-7,5…tergantung pabrikan Jepang mana yang dijadikan patokan. Beberapa poin yang perlu diperbaiki TVS paling hanya welding bagian swing arm serta painting bagian silinder head dan sasis yang sedikit terkesan kasar….

Kesimpulan

Dengan banderol 23,9 juta….Apache 200 bisa dibilang paket komplit. Mesin powerfull…handling mumpuni dan material juga tidak mengecewakan. Apalagi pabrikan begitu royal memberikan satu paket ban Pirelli Sport Demon yang dipasaran bisa sekitar 3jutaan sepasang. Jujur dari sisi IWB….tidak ada kritikan mendasar. Hanya satu salahnya Apache 200 yakni….bukan brand Jepang. Itu saja. Karena dinegeri ini brand minded masih kental terasa. Simpel…orang beli motor memang ogah direpotin dengan tetek bengek sparepart atau terbatasnya jaringan. Walau tentu masih ada aja kelompok tersebut…tapi biker dinegeri ini mayoritas demikian. So…tantangan tersendiri bagi TVS untuk terus melebarkan sayapnya soal 3S. Nah…untuk melengkapi review, IWB sudah racik video onboard saat testing sang kuda besi supaya sampeyan mendapatkan gambaran umum seperti apa tendangan tenaga sang Apache 200. Cekidot dibawah ini kangbro. New Apache 200??. Welldone TVS !! (iwb)

Video onboard testing Apache 200 Sentul

HP Klik disini

Spesifikasi new Apache 200 versi karbu (India) dan Injeksi (INA)

Type SI, 4-stroke, Oil-cooled
Engine Capacity 197.75 cm3
Cylinder Arrangement Single
Maximum Power 20.05 PS @ 8500 rpm / 15.09 KW @ 8500 rpm – CARB
21.0 PS @ 8500 rpm / 15.46 kw @ 8500 rpm – EFI
Maximum Torque 18.1 NM @ 7000 rpm
Bore 66 mm
Stroke 57.8 mm
Carburettor Keihin CV
Fuel Injection Bosch-Closed Loop
Bore to Stroke Ratio 1.14
Valve Per Cylinder 4 valves
Starting Electric Start
Idle Speed 1400 ? 200rpm
Ignition IDI – Dual Mode Digital Ignition – CARB
Mapped Ignition System – EFI
Power to Weight Ratio 101.9 KW/ton – CARB
104.1 KW/ton – EFI
Compression Ratio 9.7 :1
Air Filter Paper Filter
Cooling System Oil Cooler with Ram Air Assist
Muffler Twin Pipe and Twin Barrel Design
Clutch Wet Multi Plate – 6 Plate Design
Gear box 5 Speed Gear Box
Max Speed 127 km/km – CARB
129 km/jam – EFI
Peak Power 20.5 PS @ 8500 rpm – CARB
21.0 PS @ 8500 rpm – EFI
Peak Torque 18.1 Nm @ 7000 rpm
Acceleration
0-2sec (speed in kmph) 38 kmph
0-60kmph (time in sec) 3.95 s – CARB
3.9 s – EFI
0-100kmph (time in sec) 12 s

103 COMMENTS

      • bakal jadi bulan-bulang mesin gen cebong, bebeknya saja si soice bisa tembus bhuss 178km/cr??tt cukup dgn ganti 3 item
        cr??tt

        • Motor pabrikan sebelah yg baru dilaunching diem2 di Bali kemarin kok gak berani di sentul besar aja ya?

          Padahal katanya itu motor dewa, pake USD, harganya pun paling mahal utk 150cc.

          Tapi…kenapa gak berani di sentul besar?

          Takut ketahuan kalo topspeed nya mentok 107 km/jam?

          Malu donk sama pabrikan negara Nehi-nehi.

  1. Mahmud ga berani nyelipin noken As Double di head mesin 150cc takut tambah ngebul ya lek wekekekeke

    • Kyok e krg greng iku… Krg gigi, bro.
      Cba tambahin biar 7 Speed lak juossss… Tembok trasipn jebollll! Hehe….

      • Es jebol mau tk tambahke bro untune nyilih untune ondah jazz tiptronic 7speed.
        Sesama SOHC megalitikum

  2. Butuh motor cepet jadul? Didiler honda buanyak.

    Dari harga 10juta sampai 3miliar semua cepet jadul dan bosok..

  3. Motor keren…..

    Saingannya cuma 1, P200ns.. Liat nanti gimana nasib si Apache 200 ini
    Apa lebih beruntung atau mungkin senasib dengan si ” P200NS ”
    biar waktu yg menjawab

  4. jika pabrikan jepang nilai nya 8 maka tvs 7-7,5 tergantung brand nya
    Sebenarnya IWB mau bilang Kalau Finishing nya Di atas AHM tapi ga enak sama embkha

    ekekekekekek

  5. Ban.pirelli nya Di ulang ulang terus nyebut nya
    Awas lek Di sawat Sego aking Sama embekha
    pirelli itu merk Ecu lek

    Ngah ngah ngah

    • Fbh laris manis bro….
      70% gk bakal nasi aking……
      Yg jualan gk laku tuh yg doyan aking…..
      Yg msnya kurang dari30% pasti doyan nasi aking….

      MAKANYA MOTORNYA DINAMAI MMEXKING……

      • cr??tt ahh, ms 70% masak danai balap ratusan juta gak sanggup, kalah sama pabrik suling yg mau bangkrut
        cr??tt

      • MS pabrikan besar sampai 70% keuntungan untuk Konsumen apa ya?

        Apakah Konsumen mendapat-kan Fee dari Hasil penjualan tersebut?

        Dan sepengetahuan saya Banyak dari FBH yang bukan (Sales Dealer/ Orang pabrikan) dan jelas di antaranya mereka itu tidak mendapatkan Fee atau keuntungan apapun dari hasil MS 70%. Bahkan banyak di antara mereka juga yang tidak tahu perihal MS.

      • 70% ?? Ekekeke tahun 2016 MS Honda turun 7.65% ekekeke Yamhamud Naik 5.5%, Suzuki naik 1.1% Kawasaki naik 1,05%

        • Setidaknya sedikit nutup mulutnya fby yang sok laris motornya kang,,

          Biar gk ngebul2 amat,,

          Giyagiyagiyagiya

  6. Modiarrr kowe Honbul…
    Motor bosok n katrok..
    Motor zaman jahiliyah..

    Ekekekeke..
    Zleb

    • Modyar kowe honda….
      Jualanmu laris manis….
      Sampe 70%…..
      Hebat tuh yamahmud gk laky trus diexport…

      • ms 70% cuma dapat ampas cr??tt, modalin balap yg ratusan jeti aja gak sanggup, kalah sama pabrikan suling yg mau bangkrut
        cr??tt

        • Modal balap bukan hanya duit dari ms 70% vroh…
          Yang penting cocote fkutang..iku wis dahsyat kanggo modal turun balap………………Di alun2.
          Ekekekeke..

  7. Mengusung mesin 197,73cm3,
    SOCH 4 valve oil cooled, 5 speed, EFI system
    milik Bosch dengan bore 66 mm stroke 57,8 mm
    kompresi 9,7:1??low RPM termasuk binal.

    ————

    SOHC kli kang

  8. Saya sebenarnya ad niat ambil r25 untuk jaln jalan weekend, cuma ketika saya tahu ne motor slalu dikamplengi sama rr mono (kebetulan temen punya rr mono dan saya test drive r25 dari dealer, dipinjamin krna timbang jadi pajangan).

    Saya begitu tercengang melihat hasilnya, r25 baru hampir nyusul rr mono jikalau trek nya 1km lbh.

    Semenjak itu saya mengembalikan motor pinjaman dealer, dan tidak jadi membeli r25 nya. Saya putuskan membeli sepeda saja krna bahan bakarnya hnya modal nasi bungkus dan air putih saya bisa menempuh jarak yg panjang dan badan pun jadi sehat.

  9. sayang palanye masih rada kurang ni motor, yg lain sudah cukuplah termasuk feformanya, beda sama dohc gimcr??tt marketing
    cr??tt

  10. Klo ganti ban budget yg dikeluarkan sama kyk mtr 250cc kali ya?! Tpi salut,ada perubahan. Bosen liat ban IRC khususnya RX-01 series nempel di sport baru. Ada yg pake ban radial,cman di versi SE..

  11. ngoahahaha

    sentul adalah SAKSI
    KETIKA DOHC OPERCURUT AHM MELEDUK ngos ngosan ngejar SOHC YAMAHA

    ngoahahahahaha

  12. ngoahahahaha

    TREK LURUS SENTUL ADALAH SAKSI
    KETIKA DOHC OPERCURUT MEGAP MEGAP DIKEJAR SOHC YAMAHA

    ngoahahahaha

  13. ngoahahaha

    ketika FAKTA BERBICARA
    DOHC OPERSTRUK ahm HONDA bermaterial TIPIS setipis TISU
    MELEDUK DNF disirkuit ini

    ngoahahahahaha

  14. ngoahahahaha

    SOHC 5 SPEED cukup
    cukup ngebuat dohc 6 speed AHM HONDA MELEDUK
    ampe ke bool bool

    ngoahahahaha

  15. jadi harga ne motor cuma 20 t ya lex minus ban? sama hal nya dengan sabre, minus usd hrga motornya cuma 15 jt. lagian yakin ne ban nya ori? krna bnyak produk palsu, contoh usd yamoho ud palsu gd merk lagi, mgkin takud kena tuntut kalo ad merknya, ekekekekeke

  16. ‘Terus kencang mana Apache 200 4V dibanding sport 150cc 4 tak yang ada ditanah air???

    Walah?.bedo kangbro. Tentu tetap beda kelas kendati brand TVS adalah milik India. Perbedaan kubikasi 50cc membuat motor ini sedikit unggul tentunya. Judule ora ngapusi pakde.’
    ______________________________________________________________

    di blog sebelah, bikin artikel klo motor sport jepang 150cc lebih kenceng dari si apache 200 ini

    ahhh,,,mbuh lah

  17. Wih SOHC Josh ghandos Overbore macem CS1 broo.. napas panjang.

    jangan kayak SOHC BuoSOHC nya yMAho.. Operstruk jaminan Mesin Ngebul napas pendek pendek wajar ngebul

  18. Mesine SOHC nya Kemebul gk kang..???? macem mesine yaMaho SOHC BuoSOHC Kabeh pada kemebul asep putih..

    kayaknya ini mesin gk kembul ya kang. maklum udah Overbore macem CS1.. beda sama yaMaho SOHC Operstruk jadul bin kuno…

  19. saya salut sma tvs soalnya dia serius dg psar indonesia smpe bngun pabrik jga, jdi biar wrga indonesia dpt lpangan pkrjaan.. smoga sukses tvs

  20. The real Motor SOHC 150cc emang gigi standard 5 biji aka ganjil Broo… beda lagi kl 200cc

    Jangan kayak yaMaho Latah latah mesin SOHC Operstruk 150cc giginya ganjil di tambahin gigi pasangan biar kliatan kayak motor sport 6speed apalagi pake Pairing Nungging nunging… ndilalah gigi tambahane cuman buat Gigi Mundur..

    Lirik yaMaho Rhoembeng15 RRRRRijekan India SOHC Operstruk…. motor ngeden bin lelet khas yaMaho napase pendek pendek…

    Wwkkwwkwkwkwkwkwkwkwk

  21. Tak usah bertele tele ingat kenyamanan ingatlah honda
    Mesin bandel irit serta kencang ingatlah honda
    Kalo ingat mesin ngeden serta ngebul ingat itulah yahmehek

  22. Asal jangan kayak motor CBU nya yaMaho… Masak Motor CBU ko dari India… kenapa ko motor CBU nya yaMaho gk Di ekspose aka koar koar khas yaMaho.. ????

    Karena CBU nya yaMaho adalah Motor y disana gk laku aka Hora Phayu makae di buang ke Indonesia. sebut saja yaMaho Rhoembeng15 RRRRRijekan India di buang ke Indonesia, sama YIMM di Cat Ulang djual ke FBY… Therlhalu..

    Maaf Ini Fakta Lo Mbing BY…

  23. KasihanSales sales FBY motornya dapet saingan kuat dari india.. maklum motor india emang identik 11-12 sama motor yaMaho.. secara 80% Part motor yaMaho emang Asli Inport dari India…

    Semua mirip mirip seperti mesin masih sama SOHC Operstru
    Sock Import dari India gk ad merknya
    Deltaseng juga Import dari India berbagi kuota dengan minerpah
    pelk Import dari India gheal gheol
    Spido Ngembun import juga dari India
    CVT Berdecit kendor juga import dari India..

    Kasihan Sales yaMaho tambah Susah Dagangnya…

  24. Setelah jajaran motor yaMaho Muke Njebeber dengan mudah dikepretin metik honhon di jalanan. maklum mesin sama SOHC.. skrng yaMaho bertambah lagi motor selevel tanguh lagi dari India…

    Sama sama SOHC bro…
    bedanya cuman Motor yaMAho RRRRRijekan India..
    nah TVS ini motor Baru…

    Awas Seeeeeeeeeeeeemakin Maho di depan…

Comments are closed.