Bro dan sis sekalian…..seperti yang kita tahu, Yamaha telah berhasil meracik sebuah skutik dengan desain out of the box yang merupakan perkawinan beberapa motor (Vixion, Xeon dan X-Ride). Berlabel Aerox125….sang skutik dipandang keren dan mewakili keinginan biker yang doyan desain sporty dan stylish. Namun….dari sekian pujian….ternyata hampir mayoritas mengkritik satu hal. Dianggap tidak juga move on….berikut kesalahan terbesar Yamaha yang membuat desain ganteng Aerox seperti mentah. Emang opo??….
Dari beberapa surel ataupun komentar pada pembaca….ternyata banyak yang mengapresiasi desain fresh Aerox. Tampang gabungan beberapa varian (headlamp R25, exhaust Xeon, stang dan speedometer X-Ride serta stoplamp Vixion) sukses membuat biker berkata W O W. Monggo intip wae komentar dari teman-teman via IWB FB Fanspage dibawah ini…
Nah….cukup menjanjikan mzbro walau tentu dalam setiap desain pasti ada pro dan kontra. Hanya saja dari sekian kritikan…..satu hal yang lumayan banyak dan disayangkan semua pihak adalah bagian cast wheel atau pelk. Yamaha dianggap belum move on soal ini. Mungkin terkesan sederhana. Tapi jika sampeyan lihat sekilas….bentuk palang yang merupakan buatan desain era 2000-an membuat rupa paket Aerox yang keren tercederai. Simpel…..dengan sodoran didepan mata imajinasi kita seperti ditarik pada Mio Sporty gen awal. Lak yo sayang tenan to. Berikut salah satu kritikan pedas tentang casthwheel….
Entah…apakah tim R & D Yamaha menganggap pelk sebagai pelengkap sehingga mereka enggan melakukan sentuhan?. Padahal dari pandangan IWB, satu komponen memiliki korelasi atau hubungan kuat antara satu dengan lainnya termasuk pelk. Dan yang patut diingat…..banyak biker yang sampai rela merogoh kocek dalam untuk meminang pelk baru hanya karena bentuknya yang keren. Bukti sisi kaki-kaki menjadi konsen biker dalam sebuah kesatuan desain..
Last…..tidak mudah meracik pelk baru karena hal itu berhubungan dan cost produksi. Cetakan dan molding anyar akan membuat produk terbebani. So…dengan pelk sama atau common part, jelas ongkos produk lebih bisa ditekan. Namun jika tujuannya ingin meraih target maksimal….kenapa nggak?. Toh bukan hanya digunakan untuk “short time business”. Ban kecil bisa diakali dengan mengganti produk after market. Sedang castwheel??. Tidak semua biker sudi menggantinya karena alasan safety dan lebih memilih part OEM pabrikan. Nah…menurut sampeyan sendiri gimana?. Setuju nggak soal ini kangbro??….(iwb)
ibu2 sdng ramai nih diskusi ttng tunggangannya..
mungkin yg bilang ni mtor ganteng belum liat honda remix,sekedar opini aja
Emang pekok bin budeg R&D Yamaha ini , pantesan ms nya makin mengecil, karena selalu menganggap enteng masukan2 dari para biker..
37. Jarwo – January 16, 2016
Namanya juga cuma produk refurbish, XEON REFURBISH.
Jadi jangan dianggap sebagai produk totally new.
*********************
Refurbish opo Recycle??
ekekekekekek darmo frustasi, podo kyo Yamaho bebel uteke lan kupinge. zluuub
Setuju kang….pelk & dimensi motor yg masih belum move on. Ukuran ban sudah ganti, klo pelk & dimensi motor masih 11-12 ma xeon ya gimana mau nguber penjualan vario. Secara banyak biker pengguna MS yg pensiun karena faktor u akan mencari motor nyaman (matic) yg ukuran motornya ga terlalu jauh sama MS.
Pertimbangan cost utk ganti model pelk jg terlalu klise, toh yg bikin pelk jg vendor. Vendor butuh order dari pabrikan, mrk akan terima model pelk baru dgn harga sama atau kurang lebih sama agar tetap dapat order. Pembeli (YIMM) kan berkuasa utk milih, klo vendor A ga bisa ya ganti vendor lain. Gimana caranya YIMM hrs ksh perubahan yg total tanpa penyesuaian harga yg terlalu tinggi klo mau goyang sang penguasa. Mrk sudah export ya subsidi silang lah bwt motor maticnya.
setuju.. silakan aja jualan,, yang beli juga paham,, mana yg pke fitur geol dan bntet..
Sy sering bilang (menyesalkan), entah kenapa di setiap hebatnya desain yamaha SELALU saja ada kekurangan, yg mana kekurangan itu cukup mencolok, gampang diketahui org & membuat greget, sehingga 1 cacat ini menciderai BANYAK hal positif lainnya.
Semoga YIMM sembuh tulinya
GWS
???? ????
..!!!!!
RnD budek dipeliharaaa…!!!!
Makin parah yamaha
Coba desain velg kyk NMax,18jt dapet velg warisan nenek moyang
tampilane istimewa bgt
mgkn biar velg variasi ttp laku… 😀
welehh welehh,, motor apaan inihhh,, !? ngga karuan….. gkgggkkgkgk,, hadoohhh,, calon penghuni gudang neeh kayanya,, gkkgkgggkkgkg,,,
perfecto ,yamaha semakin di depan
terbukti ni mtr gak laku,. Khususnya di solo. Ane liat ni motor baru 2x di jalan. Modelnya nggak banget. Bentuknya jenong,kyk ikan lohan. Wkwkwk
R&D nya terlalu byk makan sambal goreng,biasa nya”Wasabi”.
Lihat lampu honda beat mirip yamaha z ray,body suzi nek.lalu up dikit dikit.
Miyabi dan Wasabi bertolak belakang…
Kayak nama mesin fotocopy,XEROX
modelnya keren abisss . emang Yamaha semakin didepan. I love Yamaha. tp sayang dengan body yg full sport cc nya cm 125.
Tadinya 2016 mau beli aerox125 tapi urung karena sayap kanan kiri kedodoran.ditambah 18,2 sekian.kecewa…. Akhirnya ada aerox155
Keren….mesin pnp nmax.suku cadang bakal melimpah dan value banget.waiting list setelah nmax….mudah mudahan harganya tdk ada intervensi dari yg lain…masuk akal
Saya sudah satu tahun lebih memakai Aerox 125 dengan 2 buah motor yang sama, model oke, mesin oke, stabilitas oke, mengenai pelk juga tidak ada masalah (modelnya masuk di motor ini), kendala yang saya hadapi adalah tangki bensin yang terlalu kecil 3,8 ltr idealnya 4,8 ltr seperti x ride. Kenyamanan berkendara juga oke..