Bro dan sis sekalian…..layaknya barang berharga, fairing 2 silinder dari Yamaha ini dikekepin rapat-rapat. Bahkan untuk sekedar jepret rodanya aja…ibaratnya susah bener. Nah….disela beratnya menggali informasi, lamat-lamat IWB menerima bisikan dikuping tentang detil? sang kuda besi. Terdapat 3 selentingan yang masuk kenewsroom yakni….
Dipastikan R25 belum dicangkokin supensi Monocross. Tidak ada link cushion yang menghubungkan suspensi kelengan ayun. Dengan kata lain langsung kearm tengah. Sistem ini mirip dengan yang digunakan pada sikebo Byson. Entah apa pertimbangan Yamaha enggan menjejali link yang dipercaya mampu membantu kelembutan hentakan roda kebody atas. Padahal YIMM sudah mencangkokkan sistem ini pada Vixion, R15 serta Scorpio. Memang soal soal handling sih nggak banyak terlalu pengaruh signifikan tergantung kalkulasi geometri, distribution weigh, dan paket secara keseluruhan peracikan para insinyur dibelakangnya (bisa dilihat Byson vs NVL). Tapi secara teori dengan adanya link cushion…gerak arm hasil persinggungan roda keaspal bisa diminimize sehingga goncangan lebih smooth….
Yang kedua adalah speedometer. Bisikannya….speedometer R25 merupakan kombinasi antara analog dan digital. Komposisi display seperti NVL ataupun R15 dimana jarum RPM analog dan speed secara digital. IMHO tindakan ini sudah tepat karena tendangan RPM sepertinya lebih nampol jika menggunakan jarum ketimbang secara digital kayak Byson. Ternyata Yamaha tidak terpengaruh dengan gebrakan Kawasaki yang menjejali RR Mono dengan full digital. Walau terkesan mewah namun pada praktek dilapangan…RPM dalam bentuk jarum lebih gampang dilihat mata. Kemudian yang ketiga adalah…..
Stop lamp. Harapan R25 dijejali tipe LED seperti adiknya R15 masih dalam kondisi ngambang. Kenapa??. Indikasi kesana sangat lemah. Hal ini berdasarkan testimoni salah satu sumber yang melihat bahwa lampu belakang masih menganut lampu bohlam biasa alias bukan Light Emitting Diode. Tentu saja kabar ini sedikit mengecewakan secara R15 saja infonya telah dicangkokin LED. Kenapa R25….sebagai produk yang diunggulkan untuk kelas seperempat liter malah sebaliknya??. Apakah karena mereka melihat kompetitor seperti Ninja dan CBR tetap laku walau hanya dibekali bohlam biasa??. Mungkin. Alasan pastinya hanya pabrikan yang tahu. Kemungkinan sih untuk menekan cost agar harga jual sang fairing tidak terlalu tinggi. Padahal disegmen ini IMHO….beda sejutapun nggak masalah selama pabrikan berani tampil total. Entahlah….
Ketiga informasi diatas belum bisa dipegang 100 persen selama produk belum resmi dirilis kepasar. Namun melihat dan mempelajari rekam jejak sumber….akurasi biasanya cukup ampuh yakni diatas 75%. Yang menggembirakan…dibalik beberapa bisikan yang kurang menyenangkan…sang sumber menegaskan, kendati desain masalah selera tapi R25 memang ciamik. ” Pokoke keren mz!” ujarnya ke IWB. Ditambah rumor tentang banderol…berdasarkan info bro Tito (pembaca IWB) yang berkembang di FB Yamaha, keluar nominal 46,9juta (standart) dan 52,5juta (ABS). Apakah benar??….
Tentu saja hanya pentolan tinggi Yamaha yang tahu. IMHO lebih baik pantengin dan jangan mudah terpengaruh oleh isu tidak jelas apalagi diforum umum. So….YZF R25 tanpa LED??. Kira-kira masalah nggak buat sampeyan mzbro??. Dan sudah cukup pantas belum jika pricing dipatok angka diatas??. Monggo berikan opininya….(iwb)
ora popo lek…………. la brojol be urung kok. dadi rung keton moto koyo opo aseline…………
mesti gawe ngecessss nek ndelok langsung
Kecewa modelnya gak kayak prototype.
Pengen beli klo modelnya kyk prototype. Klo modelnya jadi lain gak minat dah.
cepetan keluar .. biar bisa mingkemin mulutnya fbh