gp-banner-460x110

R25Iwanbanaran.com – Bro dan sis sekalian….seluruh mata dan telinga biker Indonesia memperhatikan nongolnya prototype R25 yang dibuka saat ajang Tokyo Motorshow 2013. Detik-detik? rupa sang kuda besi menjadi momen seorang biker akan memutuskan…meminang atau mencoret dalam daftar belanja kedepan. Dan setelah bentuk bayangannya muncul….opini dan suara yang mengungkapkan sisi positif dan negatif dilontarkan ke IWB. Mencoba mengoreksi….memberi masukan sosok R25 supaya R & D Yamaha Jepang tidak kehilangan arah memuaskan dahaga biker Indonesia yang begitu luar biasa antusias menunggu versi masspro nanti. Salah satunya yang diungkapkan bro Azis berikut ini….460x150(1)uk460x140(Gif)

iklan iwb

Ass. Wr. Wb

Selamat malam Mas Iwan.

Perkenalkan nama Saya Aziz Pradipta (Dipta) salah satu silent reader di Blog Mas Iwan. Saya meminta tolong kepada Mas Iwan untuk menyampaikan harapan Saya kepada Yamaha sebagai bahan pertimbangan dalam hal pembuatan motor Yamaha R25 nanti melalui Blog Mas ini.

Umur Saya 25 tahun. Saya mantan pengguna roda dua salah satunya brand Yamaha. Pada saat Saya kelas 2 SMP, motor pertama Saya adalah Yamaha F1ZR. Saat itu, motor impian anak sekolah adalah Suzuki Satria 120. Saya memilih Yamaha F1ZR karena pada saat itu menurut Saya Yamaha F1ZR mempunyai kualitas material dan finishing yang baik dibandingkan Suzuki Satria 120.

Naik ke kelas 3 SMP, Saya mulai melirik motor laki-laki (batangan) dan berganti menjadi Kawasaki Ninja R. Pada saat itu, hanya Kawasaki Ninja R lah yang menguasai pasar di kelasnya dan tidak ada pilihan lain.

Pada saat Saya masuk ke kelas 1 SMA, disemester 2 Saya beralih kepada Kawasaki Ninja RR karena Saya jatuh hati pada motor berfairing. Pada saat itu menurut Saya, pemilihan Kawasaki Ninja RR merupakan pilihan yang bijak bila dibandingkan dengan Honda NSR 150 R / SP yang harganya sangat mahal dikelasnya.

Pada kenaikan kelas 3 SMA Saya menjual motor tersebut dan menggantinya dengan Yamaha Mio. Pilihan ini karena desakan Ibu yang khawatir melihat Saya membawa motor dengan dimensi besar. Hal tersebut dikarenakan badan Saya cukup kecil dan kebutuhan penggunaan motor untuk sehari-hari yang irit bahan bakar dan lincah. Saya memilih Yamaha Mio dikarenakan pada saat itu Yamaha Miolah yang merajai pasar dikelasnya.

Saat Saya masuk didunia perkuliahan, di semester 6 Saya membeli Kawasaki Ninja 250R dan menjadi user terdaftar pada N250R Community. Tidak lama setelah itu Saya merasa kecewa karena Honda CBR250R hadir dengan teknologi yang lebih superior. Setelah itu muncul Kawasaki Ninja 250R Fi dengan perubahan yang cukup signifikan. Akhirnya Saya memutuskan menjual Kawasaki Ninja 250R Saya dikarenakan model yang sudah berganti dan teknologi yang semakin tertinggal.

Jujur Mas Iwan, sampai sekarang Saya ingin membeli motor kembali di range harga tersebut tetapi Saya belum memutuskan pilihan. Saya masih menunggu kedatangan Yamaha R25 nanti. Jika Yamaha R25 mengecewakan Saya, Saya ingin beralih kepada type supermoto (Saat ini pilihannya hanya Kawasaki D-Tracker X 250 dan berharap Honda meluncurkan Honda CRF250Mnya).

Setelah melihat bentuk fisik Yamaha R25 concept Race, ada beberapa opini pribadi dalam hal tersebut sebagai masukan dan pertimbangan untuk Yamaha :

  • Shock depan : Menurut informasi yang Saya lihat, ukuran shock depan akan lebih besar dari kompetitor. Awalnya Saya berharap Yamaha R25 menggunakan type up side down untuk menunjukan nilai lebih dari kompetitornya. Hal ini sudah dilakukan Minerva dan sangat menarik melihatnya. Soal harga, bukankah pada setiap barang yang diproduksi masal tetap akan menjadi murah ya Mas ? (CMIIW) apalagi ini motor baru, kenapa Yamaha tidak menciptakan design yang baru ? Bukan mencomot dari parts lain (Byson).

  • Rangka : Saya bingung, mengapa Yamaha tidak menciptakan rangka jenis deltabox yang terlihat lebih padat, kokoh dan terkenal akan kestabilannya dalam bermanuver ? (CMIIW). Dalam hal ini, Yamaha tidak menciptakan nilai lebih dibandingkan kompetitornya menurut Saya. Padahal Yamaha bisa menciptakan rangka jenis tersebut dimotor Yamaha Vixion. (Kasusnya sama dengan perbedaan rangka Honda CBR 150R dan 250R)

  • Fairing samping : Banyak teman-teman Saya menilai Honda CBR 250R terkesan kopong. Hal itu dikarenakan fairing samping yang tidak menutup semua bagian mesin seperti Kawasaki Ninja 250R. Alangkah baiknya, Yamaha melakukan revisi pada design fairing tersebut. Karena Saya melihat masih ada rongga di bagian samping karena fairing yang tidak menutup semua yang dapat dinilai orang menjadi nilai minus. (Mudah-mudahan tidak ada opini seperti Yamaha Vixion berfairing karena hal tersebut)

  • Posisi stang : Saya berharap posisi stang produk masal nanti serupa dengan race concept (menunduk) agar menjadi pembeda diantara kompetitor. Yamaha tidak perlu takut jika banyak orang menilai kurang nyaman karena pada realitasnya, banyak pengguna Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R mengganti stangnya dengan model yang lebih menunduk. Menurut Saya untuk ukuran di Indonesia, motor dikisaran harga 40 juta lebih bukanlah dijadikan untuk motor harian. Jadi Yamaha jangan berfikir motor tersebut akan digunakan untuk harian oleh konsumen di Indonesia. Buatlah nilai lebih bagi pencinta dan konsumen yang rela menunggu untuk produknya. Apalagi semakin menegaskan motor racing.

IMG_1575

  • Lampu : Lebih baik 2 buah lampu utama yang terpisah dan lampu rem serta sein LED. Hal ini dikarenakan banyak orang yang lebih menyukai design dua lampu terpisah dan harapan Saya sudah menggunakan projector seperti Minerva dan Honda Scoopy. Faktanya banyak pengguna Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R mengganti lampu utama dengan projector dan lampu rem serta sein LED. Alangkah baiknya lampu sein sudah menempel pada spion sebagai pembeda dikarenakan Kawasaki sudah mengadopsi lampu sein yang menyatu dengan body agar menambah unsur keaerodinamisan dan keindahan.

  • Jok terpisah : Alangkah baiknya motor sport memang mempunyai dua jok yang terpisah karena terlihat lebih sporty.

  • Spakbor kolong : Ciptakan nilai lebih untuk memikat konsumen. Faktanya, banyak pengguna Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R menambahkan spakbor kolong dengan lidah yang panjang dan menutup swing arm agar terlihat kekar.

  • Ukuran ban : Rangsang calon konsumen dengan ukuran ban yang besar. Faktanya, banyak pengguna Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R mengganti ukuran ban standar dengan lebih besar. Hal ini juga mempengaruhi nilai kegagahan motor tersebut dan menguatkan unsur sporty.

  • Mesin : Merupakan langkah bijaksana Yamaha akan menerapkan 2 cylinder nantinya (Great !)

  • Harga : Sabaiknya Yamaha menerapkan harga tidak boleh melebihi Kawasaki sebagai kompetitor yang menguasai pasar karena Yamaha baru terjun, Alangkah baiknya Yamaha membuat rangsangan yang kuat kepada calon konsumen dengan harga yang sama tetapi mendapatkan kelebihan yang berlimpah atau bahkan bisa membuat harga lebih murah karena diproduksi didalam negri. Minimal sama / menjadi pilihan menarik jika bisa menaruh harga lebih murah (Sama dengan Honda CBR 250R / bisa lebih murah lagi karena produksi dalam negri)

Saya berharap Yamaha menyajikan Yamaha R25 nanti dengan nilai lebih sebagai rangsangan kepada calon konsumen. Yamaha berperang bukan dengan nama besar Kawasaki dan Honda saja melainkan dengan nama Ninja dan CBR itu sendiri di segmen motor sport. Apalagi penilaian konsumen pada kesulitan part diawal-awal lahirnya kendaraan baru, itu sudah menjadi pukulan tersendiri bagi Yamaha.

Semoga Yamaha selalu semakin didepan, maaf jika terlalu banyak harapan. Hal ini dikarenakan suatu bentuk dukungan Saya terhadap Yamaha sendiri. Diluar sana banyak perusahaan sukses yang membayar mahal untuk menyewa pengkritik bagi kemajuan perusahaannya. Semoga Yamaha tidak menganggap selera masyarakat bangsa ini rendah.

Mas Iwan, Saya berharap Mas Iwan menginformasikan jenis motor supermoto (Kawasaki D-Tracker X 250, Honda CRF250M, Kawasaki D-Tracker 150, Kawasaki KSR, etc) melalui test ride, opini pribadi, saran, dll. Agar pecinta supermoto juga mendapatkan berbagai informasi lebih dari blog Mas Iwan dan dapat menjadi bahan masukan informasi serta referensi bagi calon konsumen. Terima kasih banyak Mas Iwan, semoga sukses selalu.

Sama-sama bro Azis. Juozzz…..masukannya tajam dan berisi. Semoga pihak R & D Yamaha membaca saran sampeyan sebagai salah satu biker yang mewakili ribuan bahkan jutaan konsumen yang menunggu kemunculan sang kuda besi diluar sana. Namun perkenankan IWB sedikit urun rembug tentang salah satu pertanyaan diatas agar tidak terjadi salah persepsi khususnya asumsi ” shockbraker mencomot dari parts lain (Byson)”. Mumpung tahu jawabane ki :mrgreen: ….

IMG_1580Dari proses investigasi IWB kevendor….ukuran inner tube R25 memang mencapai 41mm…identik dengan Byson. So…ditanah air hanya dua produk tersebut yang disinyalir terbesar dikelasnya. Namun jangan salah….walau spek ukuran mirip, material dan komponen “totally new”. Jika ada yang berasumsi shockbraker R25 adalah milik Byson…..tidak benar. Fakta ini bisa IWB dapatkan dari kenalan vendor pembuat dimana spek material suspensi R25 diatas sikebo Byson menyesuikan kekuatan dalam menggendong motor berkubikasi 250cc. Dengan kata lain komponen adalah baru dan khusus diracik untuk R25. Nah…untuk Supermoto, dengan senang hati kalau ada unit test bro Azis. Sayang sejauh ini rada susah mencari sijaran wesi. Mungkin kedepan kali ya….

Kembali ke R25……semoga mereka betul-betul mempertimbangkan agar potensial buyer tidak batal dan melipir keproduk lain hanya karena nanggung kurang all out. Dari perbincangan IWB pula….kendala utama memang banderol. Bisa saja mereka memberikan produk sesempurna mungkin namun faktor pricing menjadi batu ganjalan tak terelakkan. So….YIMM mencoba akan mempraktekkan ilmu “balancing” supaya R25 dalam posisi yang pas serta worthed to buy. Soal sparepart??. Mereka pede lebih murah dibanding kompetitor…….

Last...jangan pernah remehkan suara atau masukan konsumen. Sebab dari sanalah cikal bakal produk akan sukses atau nyungsep terjadi. So….hopefully masukan sampeyan dibaca YIMM dan diforward ke R & D Iwata Jepang sebagai bahan pertimbangan. Apakah R25 sesuai ekspetasi?. Ora usah kuatir brosis. Suka??….boyong. Meleset??….coret. Simpel to. Konsumen adalah raja yang punya uang. Enggan mendengarkan masukan??…siap-siap ditinggalkan. Doweh yo ben :mrgreen: …...(iwb)

261 COMMENTS

  1. Harapan yang dalam,yamaha dengarkanlah karena itu jg harapan sy plus double disk didpan.keep step ahead.

  2. Bud*ek,ngengkel,sak karepe dewek…jarno ae rasah dituku produke…ben bangkrut sisan….begitu ya??? Super sekali….biar konsumen tidak didikte kumpeni..

  3. masukannya bagus, tapi pabrikan jg udh punya perhitungan yang baik untuk QC’nya..
    intinya pabrikan sudah tau mana dan apa yg terbaik untuk calon konsumen..

  4. nih ya yamaha ga bakal bikin motor 100% jd, krn yamaha pngen ngasih kebebasan konsumenny buat kreasi sendiri..

    paling mesinnya aj yg dirancang superior, klo casing mah ga bkal 100%jd lahh, liat vixion dr old ampe nvl, scorpio, byson sampai klas bebek jupi MX n matik X-ride casingny stengah jd (no add on)

    tp motor yamaha klo di modif emg bgus2 hasilnya (rata2 mantep pke ban gede)

    mang cap sayap krispi, make up doang tebel, jeroan cupu..

    😆

  5. *Posisi stang : Saya berharap posisi stang produk masal nanti serupa dengan race concept (menunduk) agar menjadi pembeda diantara kompetitor. Yamaha tidak perlu takut jika banyak orang menilai kurang nyaman karena pada realitasnya, [b]banyak pengguna Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R mengganti stangnya dengan model yang lebih menunduk.[b/] Menurut Saya untuk ukuran di Indonesia, motor dikisaran harga 40 juta lebih bukanlah dijadikan untuk motor harian. Jadi Yamaha jangan berfikir motor tersebut akan digunakan untuk harian oleh konsumen di Indonesia. Buatlah nilai lebih bagi pencinta dan konsumen yang rela menunggu untuk produknya. Apalagi semakin menegaskan motor racing.
    ————–

    mane nih si satu fbh nyang kmaren blg yg beli cbr krn mentingin kenyamanan (stang tinggi)??

    kejedot lg kan tuh wkwkw

    ni sport cuy bkn touring wkwk

  6. tambahan om iwan,.selama ini part yamaha dibagian komstir sangat rentan rusak dan harganya pun mahal,contoh NVL dan byson baru satu tahun bnyak biker yg mengeluhkan komstir udah rusak dan bikin oleng,harganyapun nyaris Rp 400 ribuan,jadi minta tolong sama om iwan,diperkuat dan diperkokoh lagi bagian komstir ini..thanks

  7. @om iwb

    ?

    kalo ane mah gak mau banyak nuntut dahh > cuma satu aja request ke honda, yamaha, suzuki n kawasaki > bikin lagi dong motor sport mesin 2tak 150cc / 250cc > kali aja ada motor sport 2tak terbaru 250cc 2 cylinder > bungkus dahh gak banyak mikir?

    ?

    😀

    😀

  8. Mas Iwan kenapa YIMM gak buat baby R6 aja
    Minus upside down n double disk
    Terus harga dipasang di range 40-45
    Gw yakin yang punya Ninja ama CBR bakal ngejual tuh motor mereka.
    Gak percaya mas ???
    Coba buat polling mas, mumpung R25 belum final
    konsumen lebih suka mana R25 atau mini R6 minus double disk ama upside down ? Gw yakin yang dipilih pasti mini R6

  9. Sii mnrva emg br upsidedown.. tp gmpang bcor, nah klo sii r25 pgn d ksh upsdwn dgn kualitas bgus, cost nya ap g mlah roobeekkk tenan?

  10. Kalo menurut saya, sport yamaha yang satu ini pasti ganteng(ga kaya nvl sama pio).

    Yang saya demen,itu desainnya yang serba kekar, tapi ga gede2 banget(ga kaya ninja yang hampir sebesar zx6r bahkan fireblade).

    Semoga yamaha bisa menguasai tahta sport, biar saya sebagai FBH bisa dikasih pilihan motor batangan yang lebih baik dari Honda/AHM, seperti yang terjadi di line-up matic nya.

    Akhir kata, SALAM FBH dan say no to FANATIK BUTA

Comments are closed.