Rossi saat nunggang Honda NSR500….skill lebih dominan dibanding komputer!

Bro dan sis sekalian…kendati hanya menempati posisi tercepat kelima saat latihan Silverstone, Rossi sudah bisa tersenyum gembira. Untuk pertama kalinya doi merasa cukup nyaman diatas M1. Lah…mosok kelima wis seneng??. Yah…hampir dua tahun belakangan The Doctor cukup kesulitan diSilverstone. Dan dari penuturan doi pula….Motogp sekarang terlalu sempurna. ?Now the rhythm is very fast and constant from the beginning to the end (iramanya sangat cepat dan konstan dari awal hingga akhir red) .? Tidak heran sebab intervensi elektronik mendominasi balapan era modern. Makanya jangan kaget kalau makin hari jarang ditemui adu salip layaknya balapan era klasik. Berikut penuturan Vale seperti dilansir Crash……AHM Oil iwan-banaran

Aku lumayan gembira dengan hasil practice. Ini pertama kalinya bersama Yamaha (sebelumnya Rossi mencicipi Silverstone dengan Ducati) dan feelingku jauh lebih baik dengan M1. Sangat menikmati….trek ini luar biasa. Ketika kamu bisa mengendarai hingga limit kemudian mempunyai perasaan bagus pada kendaraanmu….lucu memang sebab semuanya begitu cepat. trek sangat lebar dan kamu punya banyak waktu untuk muntir gas hingga mentok. Aku cukup gembira dihari pertama khususnya setelah selama 2 tahun selalu kesulitan diSilverstone” ujarnya…….

Kendati doi mengaku menikmati membalap diatas M1 diSilverstone, Rossi menggaris bawahi besarnya intervensi elektronik motor balap modern membuat daya tarik Motogp menjadi jauh berkurang. Minim adu salip klasik, dan susahnya mengejar barisan depan ketika kondisi kendaraan dalam keadaan sempurna. Hal ini tidak ditemui diera klasik dimana rider harus fokus total dan gampang membuat kesalahan. Diera sekarang…ketika kamu lahir dan terbiasa diberi bantuan komputer, maka pembalap gaek seperti Rossi akan kesulitan mengimbangi pembalap muda yang tahu mengoptimalkan perangkat elektronik…..

iklan iwb

Tahun ini aku rasa balapan sedikit menyenangkan dibanding musim lalu. Namun tidak terlalu fantastik. Aku rasa motor sekarang terlalu sempurna sehingga sangat susah saling salip dan bertarung dari awal hingga akhir. Motor sekarang memang luar biasa, namun untuk memberikan tontonan seru dan menegangkan dalam racing, kamu harus merubah sistem komputer dengan mengurangi intervensi 50-60%. Elektronik memang perlu untuk safety….bagus sih. Tapi porsi sekarang luar biasa besar dan semua total untuk performa. Jika gas mentok sudah diset untuk akselerasi….dengan komputer, sulit untuk meraih sesuatu. Mungkin kedepan….Motogp bisa sedikit dikembalikan seperti masa lalu. Dan race semakin menyenangkan untuk ditonton serta lebih banyak kesalahan dari rider….” tutup sang juara dunia 9 kali….

Yup…..Sebuah pendapat dan opini yang masuk akal. masih ingat…saat IWB SMA…betapa serunya nonton GP500. Ban goyang dompret diakhir-akhir lap…dan tidak jarang saking ngototnya ingin nyalip, mereka kebablasan digravel karena kehabisan grip. Antar tim juga nyaris imbang sehingga Suzuki, Honda dan Yamaha bisa bersaing masa itu. Kini…sangat sulit bagi Suzuki untuk bersaing dengan dua Jepang akibat keterbatasan dana. Makin canggih….teknologipun semakin mahal. So…..berharap Motogp seru seperti jaman dulu??. Kalau menilik kondisi sekarang yang serba sempurna koq judule ngimpi ya bro. Jadi….siap-siap aja persaingan hanya diisi duo Jepang Honda-Yamaha. lainnya?. Ngelus dada :mrgreen:..(iwb)

59-motogp-valencia-2003
Versi awal RC211V…..technology elektronik mulai dikenalkan tapi belum dominan

?

73 COMMENTS

  1. 19. iwakbanaran2 – Agustus 31, 2013
    Di awal kemunculannya, Mio dikenal sebagai motor wanita. Identifikasi Mio dengan wanita lambat laun surut di 2006 setelah Yamaha merilis Mio Soul. Varian ini lebih mengerti kaum Adam dan mendukung hegemoni Yamaha di segmen matik.

    Tahun ini dengan penghargaan Kartini Choice Brand Award, menjadi tolak ukur bagi konsumen mengenai merek-merek terbaik yang saat ini tersedia di pasar. Penilaian wanita dianggap jadi tolak ukur karena hampir semua produk kebutuhan sehari-hari, keputusan belinya ada di tangan wanita. Sementara lelaki umumnya cenderung sebagai pengguna saja.

    Ada 96 produk yang menjadi obyek survey Kartini Choice Brand Award yang dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu produk-produk yang dibeli responden untuk dirinya sendiri (produk kebutuhan wanita), produk-produk yang dibeli responden untuk kebutuhan keluarga, produk-produk yang dibeli responden untuk anak-anaknya?.(YIMM PR)

    tes2 tess
    =======
    masih aja nyales di sini tong… tong…

    napa? target jualan masih loyo?

  2. @46. sinbe – Agustus 31, 2013
    RcV era doohan tuh emang ajib!
    =====================
    nsr kali om..itu ma alasan rossidin aja..la waktu dia juara dunia di era full komputer(2008-2009) apa dia gk ngerasa..

  3. mesakke mbah Rossi, segitunya..(beda pas kalo lagi ngiklan)
    emang kalo sering menang tuh enak loh jadi dulu diem aja, tapi pas mulai gak mampu bersaing, ya komen aja (kayak aku hahaha) pokok ga kayak komeng aja deh (hiii amit amit)
    intinya : jamannya sudah beda mbah…

  4. seruan juga WSBK daripada motogp sekarang yang udah lebih mirip iring2an motor ketibang balapan…
    kemampuan rider sangat terbantu oleh kecanggihan si motor..
    beda sama jaman dulu yg bisa bikin tim juara adalah tim yg punya motor bagus & pembalap bagus 50-50, sekarang? mungkin 60-40..
    dulu lg gaspol tiba2 ngerem bisa oleng amburadul, sekarang?? ABS & sensor beraksi membantu si pembalap…
    Curang? sama sekali tidak..
    Membosankan??? SANGAT

    *cuma sekedar pendapat…& note saya belum tua..saya baru 26 taun…peace 🙂

  5. pindah WSBK xixixixixi… ini balapan masih top, tiap nikung goyang terus. hard brake, goyang, exit corner goyang. nyali bagai supir bus akap.

    TOOOOP!

    etapi, yang pindahan WSBK melempem di MotoGP. pindahan MotoGP perkasa di WSBk. salah siapa dong kalo gitu??

  6. Kurangi 50 – 60 % palingan juga rossi sering ndlosor,, emang dasar makin tuir makin kakean cangkem. Nganggo motor di bantu bantu karo komputer wae gur entuk ampas. lagu laguan pengin di kurangi sistem komputer.

Comments are closed.