Vario ISSIWB yakin…banyak yang bertanya tentang teknologi anyar dari Honda. Setelah mencicipi langsung dan memang juozzzz…..dalam hati kecil pasti tergelitik untuk mengetahui, bisa nggak sih sistem tersebut dibenamkan pada varian selain skutik, sport contohnya. Mengingat dari sisi teknologi cukup menarik dan dapat membantu komsumsi bahan bakar, serta menekan emisi gas buang, maka pertanyaan tersebut terlontar begitu saja. Apa jawaban oleh Honda??…Yamaha#1 460x170alt2

Secara basis kerja…semua tetap memungkinkan. Artinya…..tidak ada sesuatu yang nggak bisa dilakukan. Begitu juga teknologi ISS. Kendati saat ini hanya dilakukan pada matic PCX serta Vario series….idle stop system bukanlah teknologi paten untuk mesin matic saja. Hanya konstruksi mungkin tidak sesimpel yang kita bayangkan. Komponen-komponen lain seperti switch idle stop system, standby indicator, ECT sensor, VH sensor, TP sensor plus engine control module...bisa dicangkokin keengine sport. Tapi….kita juga harus melihat bahwa sistem transmisi sport bukanlah auto. So….pastinya akan ada ksntruksi ulang agar sistem tersebut bisa bekerja pada saat gear masuk gigi satu misalnya??….

Selain itu…hukum menggunakan ACG starter masuk kategori mutlak. Piye lek dipaksakan??. Berat, sebab dengan daya yang dibutuhkan dinamo starter reguler yang jauh lebih besar dibanding ACG, aki akan kedodoran walau daya pengisian ditingkatkan hingga 1.6kali sekalipun. Artinya….jika pabrikan ingin mencangkokkan sistem ISS pada sport mereka, langkah awal yakni kudu melengserkan dinamo starter dengan mengganti sistem ACG. Nah…gelem opo ora produsen??. Kalau kata Honda sih belum ada niat kesana. Apalagi segmen matic beda dengan sport yang notabene lebih kearah performa ketimbang fitur irit…..

iklan iwb

Last…..tentu saja semua tidak mutlak. Apapun keputusan yang dilakukan selalu berkaca pada demand konsumen. Dan jika seandainya kedepan pasar membutuhkan, sport ber-ISS pun halal diproduksi. Kapan??. Kayaknya sih kecil persentasenya mzbro…..(iwb)1-copy

107 COMMENTS

  1. motor mocin kan kata ente? emang lu capa?
    orang beli vario itu bukan orang bego, makanya gaul ke kota jangan tinggal di dusun ketinggalan zaman?.
    maen ma pacul aza sok2an komen dimari?

    terus yg beli motor merek laen bego maksud ente? bgo mana yg beli chibi klothok2 sama NVL ?

  2. 73. mario – April 15, 2013

    prinsip dasarnya..
    semakin sederhana fitur suatu motor, kalopun pake sensor paling cuma sensor O2, tarok lah fitur lainnya cuma seperti motor2 kebanyakan, maka kalaupun ada kerusakan, ya kerusakannya paling cuma kerusakan yg sederhana saja, enggak terlalu ribet dan enggak terlalu mahal perbaikannya..
    sedangkan motor dengan tehnologi yang seabrek-abrek fitur dan tehnologinya, dengan sensor yang seabrek-abrek pula, sensor di sana sini, memang akan memanjakan dan memudahkan penggunanya.. tapi kalo ada kerusakan sedikit saja, maka sangat di butuhkan ketelitian dan hehati-hatian yang ekstra dalam menanganinya. dan tentunya biaya perbaikan akan lbih mahal. serta motorpun akan lebih manja, penggunaan harus seperti mengelus baby, enggak bisa sedikit basing-basing..
    dan tentu saja harus di imbangi dengan pengetahuan mekanik yg ada, jangan sampe fitur di gelontorkan tapi mekanik bengkel resminya masih pada bingung, nanti malah jadinya mall praktek.
    ====================

    terus kapan mau majunya kalo disitu2 aja 🙁

Comments are closed.