Sebagai seorang yang dilahirkan menjadi kepala keluarga sudah sepantasnya kita mempunyai rasa melindungi, menyayangi ataupun peduli terhadap keselamatan sikecil yang kita sayangi. Sebab penyesalan selalu datang belakangan…..
Tanpa sengaja….ketika IWB asyik bermain didaerah sekitar Gunung Putri Bogor, dari jauh terlihat sebuah Pulsar 220 warna merah melintas dengan kecepatan sedang. Awalnya tertarik atas rupa sikuda besi… jiwa Blogger langsung timbul akibat penampakan Pulsar yang tak lazim. Modif full fairing dengan box diburitan. Tapi alangkah terkejutnya waktu memperhatikan dengan seksama, sang rider tanpa helm ini ternyata tidak sendiri. Disana…diatas tanki duduk seorang balita…mungkin lebih tepatnya bayi mzbro sebab masih kecil sekali (estimasi berumur 1 tahun) diikat menggunakan kain mencegah tubuh kecilnya jatuh atau merosot. Tiada sungkan atau risih melaju dijalanan….kemudian belok kekanan menuju turunan. IWB hanya bisa menghela nafas panjang. Kenapa???….
Tidak mengenakan helm saja merupakan tindakan ceroboh. Seperti yang sudah sering kita bahas….bahaya mengintai nyawa setiap detik nunggang motor tanpa proteksi kepala. Apalagi sibapak tidak sendiri…..membawa nyawa tak berdosa bersamanya. Coba mzbro…amit-amit ya (ngetuk meja nih), kalau terjadi hal-hal yang tidak dinginkan…dlosor misalnya?? bisa sampeyan bayangkan bagaimana nasib sikecil. Waduh….nggak tega hati ini untuk sekedar membayangkan saja. Yang kedua adalah hempasan angin dari depan. Tindakan diatas sama saja mengorbankan buah hati kita menjadi tameng pribadi. Derasnya angin langsung menimpa sikecil tanpa ampun sedang sibapak…..mendapatkan proteksi dari tubuh rentan simungil !!. Byuh ngelus dada tenan….
Last…mari jangan contoh perilaku ngawur diatas. Sekali lagi….edukasi safety riding bakal percuma kalau tidak didukung keluarga sebagai tingkat masyarakat terkecil. Sayangi anak-anak kita dengan perilaku, proteksi maksimal dan sopan santun berkendara yang benar. Bagi mzbro yang masih SMA atau SMP…..lindungi adik-adik kita dan masa depan pribadi dari ancaman keras dan panasnya permukaan? aspal. Sebab sekali lagi..penyesalan selalu datang belakangan. Be smart and keep safety riding..!! (iwb)
Noted : Untuk menjaga identitas wajah disamarkan
mas brow….
ane jeje…
bukit Golf y brow…… area naek turun…. bawa motor berat, anak cuma di tali pake slendang…. aduh2, buah hati yg di ujung telor…
good job brow…..
miris emang brow, padahal (si S) dia habis jatoh tu…. baru awal februari kemarin ke bengkel benerin motor sekalian, garansiin fairing ke ane…. hmmmm…mm….
haha..motornyaa siih kereenn..
tpi sayang, otaknya cuma sebelah.. 😀
Ah itu biasa aja, coba liat pas lebaran mudik 400 – 600 km bayi ditaruh kardus mudik pulang kampung naik motor.. apa gk gila tuh?!
@doni: klo ga punya duit ya ga usah komen, bilang aja pegen tapi ra ono diute mas… ngemeng sono ame telor puyuh…
@terfoto: motornya sama mas, kaya punya saya keluaran 220f terbaru, tapi saya juga miris klo lihat anak kecil (bayi) diajak naek motor gede takut aja, keingetan pengalaman waktu naek matic nyenggol ibu2 bawa motor boncengin anak kecil kesangkut di spion saya, dan ga safety riding, padahal ane baru gigi 1 gas nya, tapi ya namanya musibah, jadi tangung jawab juga saya, yang rugi dua pihak, hati2 aja apalagi motor sport. keselamatan dijalan adalah tanggung jawab kita bersamaga cuma dijalan raya, tapi bisa juga di tempat sekitar kita.
Keep safety riding PULSARIAN and all rider.
Ah beritanya terlalu dibesar besarkan saja.kalau menurut pendapat saya yg seorang ibu berusia 46 th.sy salut sama si bapak dia mau mengasuh si buah hati toh yg digunakan sepertinya di jln komplek perumahan,bukan di jln raya atau di sirkuit. Tolong pembaca pandai menyimak dan menarik kesimpulan tidak pada pemikiran yg negatif.