Development sebuah motor butuh proses. Step by step…sedikit demi sedikit hingga akhirnya mencapai level tertinggi? sempurna seperti sekarang. Tapi tahukah brother sekalian…bahwa motor pemenang Motogp Yamaha YZF M1 selalu diremehkan oleh para pembalap pada masanya dulu??…
Gembar-gembor Yamaha M1 sulit dikendarai merebak dikalangan pembalap kelas atas. Hal ini terjadi ditahun 2003….bagaimana Rossi merasa was-was dengan isu yang berkembang. Bagaimana tidak…setelah menjadi penyemplak Honda RCV211v doi gambling lari ke tim Yamaha. Tim yang tidak pernah sekalipun juara dunia sejak tahun 1993. Hingga test pertama dilakukan The Doctor diSepang Malaysia. Berikut penuturannya IWB kutip dari buku Biografi Rossi…
” Hari berikutnya, setelah mengenakan pakaian aku sengaja melakukan semuanya perlahan. Aku tahu ini akan menjadi hari bersejarah. Aku tidak gugup ketika akhirnya aku benar-benar menaiki M1-ku. Satu-satuya kekuatiranku adalah bagaimana motor bekerja. Aku khawatir kalau motor ini akan berakhir tragis seperti yang diperkirakan orang. Itu kekuatiran yang beralasan…dalam hatiku berulang-ulang walau tidak banyak menolong. Semoga ini bukan motor rongsokan..batinku. Motor rongsokan yang kumaksud adalah salah satu motor yang tidak berfungsi dengan baik. Motor-motor itu terlihat baik-baik saja, tapi kemudian membuatmu terjatuh begitu kecepatan sedikit ditambah. Karena itulah yang dikatakan orang-orang tentang M-1 kepadaku. ” Begitu kau menekannya, kau akan jatuh…” ujar mereka berulang-ulang. Checa-lah (Carlos) yang paling blak-blakan, tetapi Barros (Alex) dan Melandri (Marco) setuju dengannya….”
Test akhirnya dilalui Rossi selama 6putaran. Gimana impresinya??….
” Kesan pertama…sangat baik. Kupikir M-1 menunjukkan performa baik dan itu menimbulkan rasa percaya diriku. Bagian depan tidak berubah, mesin berlari kencang dan tiba-tiba aku menyadari kalau dibandingkan dengan Honda, permasalah utama dari motor ini adalah penyaluran power-nya. Aku juga sadar kalau M1 tidak dapat meluncur lurus dan mantap. Jadi selama dikendarai, motor akan terus berguncang memaksaku untuk terus menekan gas. Ini berarti, ketika kamu mulai. kamu dapat berlari cepat, tetapi hanya beberapa lap saja karena setelah itu fungsi ban akan menurun dan reaksi motor akan sulit diprediksi.
Aku mengenang kembali masa-masa bersama Honda dan bagaimana motor itu, bahkan ketika fungsi ban menurun, masih bisa kukendalikan. Itulah mengapa pada hari empat ujicoba, aku ingin memasang mesin pembakaran 4tak yang tidak biasa. Awal test kami menggunakan mesin versi “Screamer” dan mesin inilah yang digunakan Yamaha selama membangun motor protipe mereka. Racing department akhirnya mengirim lima mesin keMalaysia dan aku secepatnya memilih salah satu yang telah kami anugerahi gelar “Big-Bang”..versi pertama mesin pembakaran luar biasa. Aku sadar kalau mesin ini memiliki potensi besar, meski tetap memiliki masalah kecil yaitu lambat. Yah, maksudku sangat lambat. Mesin inilah yang paling lambat dari semua mesin yang aku miliki. Walaupun demikian, itu mesin yang paling mudah dikendalikan dan dapat dipakai dengan baik hingga sepuluh lap. Aku pernah diHonda, jadi standarku tinggi. ” Big-Banglah salah satu cara untuk maju!” ujarku kepada para teknisi yang datang diIwata (Kantor pusat Yamaha Jepang). ” Ayo singkirkan versi-versi lain dan berkonsentrasi pada satu ini..” seruku kepada mereka. Itu adalah hasil akhir pertemuan teknis kami….
Bagaimana perjuangan Rossi dan tim Yamaha untuk bisa menyaingin dominasi HRC lewat Honda RCV211v-nya pada era 990cc? Nantikan kelanjutan cerita ini dipart kedua mzbro….(iwb)
pertamax
podium buat V ROSSI :mrgereen:
asem kesalip
maaf rakus
alon.alon waton kelakon
ditunggu part 2.
Nitip kang cafebiker.wordpress.com/2011/08/20/siapkah-kita-dengan-motor-injection/
Brojol trus,mantap
wow
matur nuwun
crossplane crankshaft blm lahir, masbro?
The Doctor = Valentino Rossi
maka ducati desmodici akan menjadi next yamaha M1 nya ducati. perlahan tapi pasti!
Mantap. . .asololey lah. .
Rossi dg ducatinya?
artikel yg mantapz mzbro…
Andai ducati pake screamer,apa rossi langsung numplek ya mzbro…?
hebat Rossi, kalau gak ada Rossi yamaha tetep lelet.
sekarang aja setelah ditinggal Rossi yamaha saking leletnya.
salluut deh ma rossi..
sayang yamaha depak dia…
nice artikel Mas IWB…
Memang Rossi dan Burgess yang hijrah dari Honda berperan besaaar pada yamaha dengan membantu memberi pengarahan pengembangan motor.. karna sebelummya teknisi2 yamaha masih berdebat dan rancu soal pemilihan tipe mesin dan rangka mesin.. karna yamaha m1 pada saat itu sudah punya sasis dan suspensi yg mantap.. keadaan motor juga masih lebih baik dari kawasaki,suzuki,ducati dan aprilia pada saat itu.
Sedikit TERHARU BACA ARTIKeLNYa
LEBIH TERHARU LG DG KONDISI ROSSI SKRNG YG UDH TDK DIPERHITUNGKAN DI MOTOGP. TP MMNG HRS BEGITU SIDOCTOR SDH HRS PENSIUN.
>> biografi om rossi ya masbro… kira-kira ada biografi jilid dua gak ya? mengingat diceritakan di bukunya dahulu bahwa honda dan ducati mirip-mirip tabiat nya, tapi akhirnya om rossi milih ducati juga…
ditunggu kelanjutan (part 2) nya mzbro..
kasihann
hmm kang iwan belum baca hal sebelumnya. sebelum rossi mencoba motor ini brugess telah ke jepang bertemu para teknisi disana, makanya powernya lebih baik. Penampilan juga udah di rombak. Hehehe
mantab bangeed idolaku ituu 😀
motoisme.wordpress.com/2011/08/20/replika-helm-rossi-dijual-terbatas/
di ducati.. rossi agak kewalahan… akhirnya pake sasis konvensional..
bestsoccervideos.blogspot.com/2011/08/premier-league-arsenal-0-2-liverpool.html
minum teh hangat dl
Menurut gue yamaha uda salah telah membiarkan pergi pahlawan mereka yg sudah sama2 membangun motor dan mengantar yamaha pada juara dunia… jadi seperti kacang lupa pada kulitnya..
harusnya yamaha kalo emang tau namanya balas budi, yah paling ga berusaha pertahankan rossi bagaimanapun caranya..
walau harus pisah paddock dgn lorenzo sekalipun.
hmm,, the doctor tetaplah the doctor,
dari manapun dia start, di urutan keberapapun dia finish,, kamera tetep akan mengikuti dia,, karena he is Rossi,, bagemanapun orang mencerca, dia tetep jadi legenda MotoGP,, mungkin dari 1000 rider profesional hanya 1 yang bisa nyamain kemampuannya (paribasan lebay ne,, hahaa)
@TNI : menurut ane, kalo melihat dari usia, jelas keputusan Yamaha tepat, ane yakin keluarnya Rossi merupakan keputusan yang berat, Yamaha pasti pengennya 2 extraordinary rider itu tetep di Yamaha,, namun dengan kondisi keuangan internal yang lagi ga baik,tentunya berat kalo harus melihara 2 joki yang dua2nya ngotot jadi joki utama, joki utama tentunya nuntut fee yang besar,dan ini pastinya bikin mumet petinggi2 Yamaha,,
kalo ngliat dari produktifitas, ga bisa di sangkal, sejago apapun Rossi pasti kemampuannya akan tergerus dengan usia juga, jadi daripada mempertahankan rossi yang usia produktifnya sudah mau limit, melihara lorenzo yang masi ijo dan berpotensi adalah keputusan yang bijak (semoga saja),,,
pembalap penuh talenta,…. salam
warungmotor.wordpress.com/2011/08/20/pmi-bandung-diserbu-ratusan-anggota-moonraker/
That’s why the men were called “the doctor”
karisnsz.wordpress.com/2011/08/21/the-rising-star-bajaj/
Menurutku jika mendepak rossi tidak benar,karena sponsor jd pd ngabur…moto gp sangat muahal biayanya oi..
sedih itu yg ane rasakan ketika rossi berpisah dr yamaha…kesal knp rossi didepak yamaha!!! rossi pahlawan bagi yamaha tpi yamaha trlalu sombong dan mendepak rossi…ya segala sesuatu ada karma nya…lihat deh kedepan ny yamaha di motoGP kyk gmn…ane bilang sih bakalan SURAM!!!
*long time a go i hope the last place to rest for rossi was yamaha, but not everythings the one should be done like everything u want…and now rossi on ducati try to make another stories…
Yamaha susah juara di MotoGP 2011,
Kalau mau juara,prediksinya begini :
1. Lorenzo harus selalu podium 1 sampai akhir musim.
2. Stoner mencium tanah air di 2 seri alias DNF
3. Lorenzo harus selalu finish di depan Stoner, dimanapun posisinya
Kalau tidak ?
Yamaha akan menyesal telah menyia-nyiakan jasa Valentino…dan Lorenzo harus bertanggung jawab !
Sek penting tau pethukan
jujur masa masa itu adalah masa emas moto GP sekarang masa itu telah meredup!!
nitip mas bro:
agungsevi.wordpress.com/2011/08/14/moto-gp-tidak-seiindah-dulu/
nice story mas iwb…. ditunggu lanjutannya
“Jadi selama dikendarai, motor akan terus berguncang memaksaku untuk terus menekan gas. Ini berarti, ketika kamu mulai. kamu dapat berlari cepat, tetapi hanya beberapa lap saja karena setelah itu fungsi ban akan menurun dan reaksi motor akan sulit diprediksi.”
==========
apakah sifat ini terulang di M1 sekarang, di dua race terakhir M1 melesat dari start, namun di lap-lap berikutnya seolah-olah melambat…
@Kudalumping..
nah itu dia Bro.. maksud gue harusnya yamaha berusaha mempertahankan rossi bagaimanapun cara..
jika memang yamaha ada masalah dana, harusnya kan bisa berdiskusi dengan rossi jika memang masih ingin di yamaha, bersedia untuk gajinya dipotong karna perusahaan ada masalah dana.. mungkin saja rossi bersedia karna sebelumnya kan rossi pernah bilang pengen pensiun di yamaha.
walau rossi kelak menua dan skillnya menurun TAPI tetap saja masukan dan arahan dari pembalap top kaya dia dan mekanik Burgess tetep berguna buat pengembangan motor.
bukannya mentang2 uda ada yg lebih muda dan jago skillnya.. rossi dilepas gitu aja.. mengigat jasa2 dia 7 tahun bersama yamaha..
kecuali jika memang yamaha aga licik jauh2 hari sebelumya uda bakalan mempersiapkan semua ini, dengan menyiapkan pembalap muda berbakat penggantinya.. dan sudah mensimpan data2 atau masukan dari rossi buat pengembangan motor selama ini, jadi suatu hari kalo rossi uda pergi atau skill menurun,yamaha uda siap dengan pengalaman dan data2 yg ada.
kata Rossi “Aku pernah di Honda jadi standarku tinggi”
jadi pengalaman dan pengetahuan waktu di honda mempengaruhi prinsip pengembangan motor di yamaha.
ckckc, mantapz !!
i love u VR46 .
kau bkn hanya pembalap , tp jg profesor ..
semoga sukses selalu
maaf ada yang tau di mana saya bisa mendapatkan buku “what if i had never tried it”..? saya sudah cari di gramedia dan lain2, namun hasilnya nihil. terimakasih sebesar besarnya bagi yang mau menjawab pertanyaan saya ini.