Trenyuh ketika melihat Rossi menyandarkan Yamaha M1 tunggangannya pada dinding sirkuit…kemudian menciuminya. Moment dimana pernah dia lakukan 7 tahun yang lalu diWelkom Afrika….

Hanya saja nuansa kali ini berbeda. Tujuh tahun yang lalu adalah ciuman kegembiraan karena debut pertama kali Rossi bersama Yamaha langsung bisa memberikan podium satu. Ciuman dimana sejarah The Doctor akan dimulai sebagai pembalap yang telah berhasil membawa pabrikan garputala mendominasi kancah Motogp. Tidak tangggung-tanggung, selama 7 tahun bergabung bersama Yamaha Rossi telah memberikan 4 kali juara dunia. Sebuah prestasi yang sulit dibayangkan jika mereview ulang bagaimana payahnya performa Yamaha M1 kala itu. Sejarah akan selalu mengingat torehan briliannya. Entah itu dalam buku pabrikan garputala ataupun Motogp. Valencia adalah saksi terakhir semua itu. Begitu juga ciuman dari Rossi adalah salam perpisahan. Itulah sang maestro yang selalu memperlakukan motornya seperti layaknya barang hidup. Menghargai dan mengganggapnya sebagai belahan jiwa. “Good bye my M1”.….bisik Rossi……(iw/8/11/2010)

iklan iwb

18 COMMENTS

  1. Jadi terharu habis baca tulisan bro Iwan. Saya bisa merasakan perasaan Rossi kala memeluk dan mencium M1, terasa kesedihan yg begitu mendalam karena akhirnya harus berpisah setelah sekian tahun selalu bersama dalam suka maupun duka. Perasaan Rossi bisa lbh hancur lagi kalo saat itu kepikiran bahwa musim depan dia lah orang yg akan menghancurkan M1 tersebut, bener2 tragis, tak terbayangkan… Life goes on…

  2. secara 7 tahun barengngan bok…. gila gula ampe nangis liat tayangan rossi cium motornya trus dia nangis gitu…. hikhik…

  3. Liat VR46 ksh kiss prpsh GW ikut’n sdih n nangis, byngin ja dy dh mnytu bgt ma M1.
    Mungkn dy ngrsa gmn susah pyahnya srt snengnya wkt dg M1 n dy dh anggep M1 adlh jiwanya dlm dunia balap.
    Yaaa. . .udah Gk pa”
    bang Rossi kmnpun U hijrah, Q kn stia jg pemujamu.

Comments are closed.