Setelah lama mencari waktu yang tepat karena kesibukan kerjaan, akhirnya keturutan juga dandanin siijo. Berbekal knalpot racing CLD yang belum dipasang tempo hari, meluncurlah keAneka Motor Cibubur bengkel langganan. Hmmm….ternyata ramai juga nih bengkel. Demi siAthlete rela deh nungguin sampai dapat giliran pasang.
Sambil nunggu giliran motor dioprek…celingak celinguk lihat etalase toko. Sialan….bikin puyeng kalau lihat variasi motor. Jiwa belanja langsung hinggap nggak mau kalah sama ibu-ibu rumah tangga. Terlihat gear Sinnob ngegantung didinding toko. Smart !!!…cukup berhasil si engkoh bikin biker ngiler dan merubah rencana awal. Dari rumah berangkat cuma kepingin pasang knalpot. Kayaknya bakal berubah nih……Ada warna biru tua, kuning, merah dan item……langsung bayangin jika diaplikasikan keAthlete pasti bakal cakep. Setelah nego beberapa saat, disepakati harga 340ribu sudah sekalian masang. Kalau brother belum tahu apa sih Sinnob? oke sedikit saya kasih bocoran. Sinnob sejatinya adalah gear performance yang telah mematenkan diri sebagai gear pertama yang menggunakan bahan polyurethane diklaim tidak ada vibrasi serta kebisingan, tidak menimbulkan panas akibat gesekan, serta lebih powerful. Kenapa? karena? faktor gesek yang kecil serta elastisitas membuat torsi mesin akan lebih baik tersalurkan keroda belakang. Pada paket pembelian kita akan mendapatkan satu set gear plus rantai. Sebenarnya saya sendiri tidak terlalu memperdulikan tentang kelebihan-kelebihan diatas. Hanya karena warnanya yang eye catching bikin hati tertarik buat diaplikasikan kebebek Kawasaki.
Ketika pemasangan dilakukan, duduk memperhatikan siijo. ada yang kurang rasanya. Hmmm…kurang galak. Masih jauh dari harapan. Cuma saya tidak mau modif terlalu ekstrim. Makanya bahasa yang saya pakai bukan modif….melainkan dandanin. Ide langsung lari ke ban standart yang pernah bolong. Ganti sekalian aja ah…..pilihan jatuh ke Bridgestone Battlax BT39. Sebenarnya lebih suka BT45. Cuma sayang buat ban ukuran Athlete tidak ada. Oh ya walau saya ganti ban tubeless, tapi ukuran hanya dibesarin satu tingkat.? Ogah kalau terlalu gede sizenya karena akan bikin accelerasi ngedrop. Ditebus dengan harga 1,275juta sepasang. Lirik kiri kanan…..lihat CDI BRT. Hajar sekalian. Sayang pemasangan batal karena ketika dicoba,….mekaniknya kaget. Ternyata CDI standart pabrikan AX125 sudah mumpuni alias unlimiter version. Jadi kalau dibuat harian kayaknya belum perlu pakai BRT. Hal ini terbukti ketika motor digeber sampai rpm mentok, teriakan mesin sama-sama imbang antara CDI standart dibanding CDI racing (BRT). Karena sudah kepalang basah, terakhirnya menebus foot step underbone merk Nui project (600ribu) plus handgrip kitaco? (150ribu) ditambah handle rem motogp branded (200ribu). Wihhhh…..lumayan jadi kelihatan galak nih siAthlete. DNA underbonenya jadi keluar. Btw karena pemasangan foot step underbonenya lumayan lama jadi hasil akhir motor belum bisa saya foto. Postingan selanjutnya akan saya bahas tentang performa Athlete setelah diganti knalpot CLD + Sinnob gear. Yuuuuu……..(iw/30/05/2010)
@ aras anggoro : ada bro klub athlete…kopdaran tiap hari jumat malem di seberang TMP Kalibata…klo mau dtg silahkan,bro….welkommm
ban belakang ukuran berapa dan mereknya apa ?
Para suhu…numpang tanya nih…klo beli bustep yang biasa beli dmna yang murah…soalnya ane mau ganti…kasih pencerahan ya suhu…