iklan iwb
“Foto bersama Tomi dipasir putih dimomen berbeda (kisaran 1996). Iki lho sing bocah GL-Max nya buanterrrrrr…”

Iwanbanaran.com – Dari sini, IWB tidak memiliki perasaan apapun. Tidak ada feeling negatif ataupun gelisah. Normal semua. Padahal?..dalam perjalanan kembali inilah, IWB mengalami kecelakaan?pahit yang tidak akan IWB lupakan seumur hidup. Dlosor diatas GL-Max hingga pipi sebelah kiri terkelupas akibat ditindih badan Tomi. Ngilu tenan !

Setelah menghilangkan rasa penat melototin pemandangan laut, kami pun bertolak balik ke Tulungagung. Sebagai informasi kangbro….pasir putih berada dikota tetangga yakni Trenggalek. Untuk menuju kesana dibutuhkan waktu sekitar satu jam…

“Pek…awakmu maneh sing bonceng yak (kamu lagi yang joki)..” kerlingnya genit. Wisss…nasib kawula nunut yo kudu manut. Sebuah tawaran yang tidak bisa ditolak. Kenapa?. Karena memang IWB lebih demen nyetir ketimbang diboncang. Emboh..perasaan kalau dibelakang malah lebih tegang kangbro….

iklan iwb

GL-Max lansiran 1993 mulai menyusuri jalanan pegunungan yang meliuk-liuk. Pada kecepatan santai sekitar 60 km/jam…..speed terasa terlalu kencang sehingga kecepatan IWB kembangkan rata-rata sekitar 45 km/jam. Disaat itulah entah kenapa….kaki Tomie sebelah kanan ditaruh diatas tanki. “Pek….sikilmu ki lho, muduno (kakimu turunin)..“teriak IWB…..

Tomie malah terkekeh sambil nyeletuk, “Hayoo geberen aku ora wedi (hayoo geber aja aku nggak takut)..”serunya. Weleh-weleh bocah ki maksude piye to…batin IWB. Asli pakde…IWB saat itu merasa tertantang. Kebetulan IWB memang hafal betul jalur pegunungan disana.?Tanpa banyak bicara motorpun IWB gas mentok dengan posisi kaki kanan Tomi masih nyantol ditanki. Worrrrrrrrr……

Speed langsung melejit diangka 85 km/jam. Dijalur sempit pegunungan…..IWB merasakan ban belakang Max geser berkali-kali akibat sliding karena dipaksa melewati aspal yang bumpy dan bergelombang pada kecepatan tinggi. Tomi nyerah?. Ora cak. Bocah ki emboh gocekan opo koq badan tetap pada posisi semula dimana satu kaki masih dicantolin ditanki. Wedussss…koq lama-lama cekot-cekot juga yak….

IWB sudah seperti kesetanan. Terpancing tantangan…IWB nggak mikir, pokoke gas betotttttt mentok. Harapannya satu, Tomi nyerah. Tikungan IWB lahap pada kecepatan tinggi hingga ngesot-ngesot kangbro. Nah…pekok tenan to, namanya juga darah muda rek :mrgreen: . Raungan mesin dan knalpot diselingi selip kopling berkali sempat membawa Max Tomie meraih kecepatan 90-an km/jam. IWB sudah seperti kesetanan. Gazzzzzzzzzz!!!!….

Hanya satu waktu itu yang ada dibenak IWB yakni Tomi memelas dan mohon ampun agar motor dipelanin. Faktanya ??. Ora ki. Bocah gemblung musuh rider yang sama-sama gemblung. Hingga apes itupun datang. Saat motor meluncur diturunin pada kecepatan tinggi diaspal yang sempit, tiba-tiba ada angkot memakan jalur. IWB sangat terkejut sebab motor meluncur deras ke angkot…

Pada kecepatan tinggi, IWB membanting motor kekiri untuk menghindari tabrakan sambil menarik tuas rem depan. IWB tidak ingat apapun kecuali ban depan ngelock dan seperti ditendang oleh kekuatan sangat besar yang membuat motor terpental kekiri. Ternyata aspal yang IWB lewati berpasir kangbro sehingga ban lost grip. Allahu akbarrrr…..

Badan IWB terlempar dan terseret diaspal dengan posisi badan tengkurap. Mata IWB pejamkan dan hanya satu pikiran?waktu itu adalah…sudahlah, badan hancur nggak masalah yang penting kepala aman. Secara reflek kepala IWB angkat untuk proteksi karena helm sudah terlempar dari kepala. Maklum cak dulu model yang ngetren adalah helm model proyek yang kayak kupluk dikepala tanpa tali. Jadi ora ono fungsine. Judule ora safety blas…

Badan terseret aspal entah berapa meter. Sakitnya lutut dan siku saat bergesekan dengan kasarnya aspal cukup terasa. Walau terseret akibat daya lempar IWB masih berusaha mengangkat kepala. Tiba-tiba….blekkkkk, kepala IWB seperti ditindih benda besar. Sebuah kekuatan yang tidak mampu IWB lawan. Alhasil kepala IWB pun?tergencet kebawah. “Hasyemmmmmm…”batin IWB ketika kepala ditindih…..

“Jaman IWB sekitar tahun 1993….culun-culun begini sudah mulai menyukai speed cak xixixixi..”

Pada posisi kepala miring kekanan…..pipi sebelah kiri pun terseret diaspal. “sreetttttt..”. Sangat cepat dan akhirnya badan IWB berhenti. IWB terdiam dengan pipi terasa panas luar biasa. Pada posisi masih belum sadar betul…IWB melihat ternyata Tomilah yang menindih kepala IWB. Weduss gibas tenan reekkk. Harapan IWB doi saat itu Tomie langsung menolong IWB karena cedera yang cukup terasa dibagian pipi. Kalau siku dan lutut plus baju jangan ditanya..dedel duwel darah kemana-mana. Tapi responnya mengejutkan…

Melihat bayangan Tomi mendekat, IWB cukup lega. Setelah sekitar dua meter didepan mata, doi teriak..”Oalahhh pekkkk…motorku ajurrrr. Modiarrr aku. Piye iki pekkkk…bapakku nesu ikiiii. Bongko tenan pekkk (motorku hancur, bokap marah nih)..”teriak Tomi diulang-ulang. IWB hanya bisa bengong menahan sakit. Teriakan-teriakan Tomi seperti tenggelam dalam pikiran IWB yang nggak karu-karuan. “Bocah semprul….koncone babar bunyak koq malah ngurusi motor..”batin IWB lagi…

Lha piye….temannya cedera koq malah dicuekin ngurusin motor. Wis sakit, IWB juga tertekan sebab joki depan adalah IWB. Byuhhh duit gambar cakil po piye ki buat perbaiki motor Tomie yang hancur pada bagian depan dan tanki. Para penduduk berdatangan berusaha menolong. Angkot yang memakan jalur justru menghilang. Asyemm kemana itu yak angkot. Dalam hitungan menit….masa berkerumum cukup banyak…

IWB berusa berdiri. Melirik kebawah….ngiluuu cakkk. Dengkul IWB dua-duanya berdarah dengan kondisi celana jebol ora karuan-karuan. Siku apalagi?. Darah campur kerikil masuk kedaging. Perih dan sakit IWB tahan hingga pada satu momen, IWB melihat kondisi muka sebelah kiri yang hanya terlihat darah dan kerikil. Waduhhh…..cacat iki rekkk….gumam IWB meringis. Tiba-tiba teriakan lantang dari kerumunan membuat IWB terkejut…

Nahhhh….iki bocah mau soko duwur banterr banget ugal-ugalan. Bener iki bocahe…ora salah maneh (nahhh ini bocah tadi dari atas memang kenceng bener naiknya ugal-ugalan. Nggak salah lagi ini anaknya...” teriakan sebuah suara dari belakang IWB disela kerumunan. IWB langsung menoleh dan…darahpun seperti turun ke bawah kaki. Lambe mangap alias dlongop. Waaaahhh….jebule polisi cakkkk. Bongko tenan lek iki reekkkkkk !!!!…(bersambung ke part 5/iwb)

 

181 COMMENTS

Comments are closed.