iklan iwb

460x110 (3)
460x110_rev

Bro dan sis sekalian…pernah nggak sampeyan dibikin pening urusan tilang ketika bepergian keluar kota. Kudu sidang dikota sesuai kejadian perkara…potensi terjadi aksi suap akhirnya terbuka. Maklum mzbro…..ketika sampeyan dihadapkan pada situasi tersebut, tiada pilihan lain kecuali melakukan jalan pintas “titip sidang”. Dan celah itulah yang harusnya ditutup dengan sistem yang lebih bagus seperti yang diusulkan bro Agung berikut ini…..
GT125Garuda_460x140

iklan iwb

Assalamualaikum

Salam joss gandoss kotoss kotoss Mas Iwan 😀 . Saya ada sedikit masukan nih buat Polantas. Langsung aja to the point Mas. Selama ini, mungkin banyak teman-teman mengalami penilangan di luar kota. Karena alasan jarak, waktu, dan biaya, sebagian besar pelanggar biasanya gak mau repot-repot ikut sidang, ujung-ujungnya ya nyuap Pak Polisi. Nah di sini saya mengusulkan Polantas membuat mekanisme pelimpahan perkara ke wiliyah domisili Pelanggar. Singkatnya, pelanggar tidak harus jauh-jauh sidang di kota tempat kejadian perkara dan cukup sidang di pengadilan di kotanya masing-masing. Tentunya mekanisme ini cuma bisa buat pelanggaran yang sifatnya ringan dan tidak sampai menahan kendaraan, seperti melanggar rambur-rambu, surat-surat tidak lengkap, pokoke bukan seperti kecelakaan, dan sejenisnya.

Nah mungkin ditilik dari sisi hukum, mekanisme ini agak susah diterapkan karena sepengetahuan saya tempat kejadian menentukan pihak mana yang berhak menindak suatu kasus. Tapi mungkin Polri dan jajaran yang terkait bisa membuat pengecualian untuk kasus tilang ini. Dari sisi sistem, menurut saya Polri mampu mengadakannya karena sebagian besar sistem di Polri (mungkin semua) sudah menggunakan IT, jadi lebih cepet dan tepat. Oh iya, tertinggal satu, untuk proses pengiriman berkasnya (termasuk SIM/STNK yang ditahan), polantas bisa menggunakan jasa kurir di Indonesia yang terkenal udah handal mengirimkan barang tepat waktu. Mungkin biayanya bisa diakumulasikan di denda. Saya yakin dengan mekanisme ini masyarakat akan lebih dimudahkan, selain itu, kasus2 nyuap pak polisi pun bisa diminimalisir.

AgungHery

Yup…sebuah usul yang sangat brilian dan patut dijadikan masukan untuk department kepolisian (suwun kang Agung). Mungkin memang sedikit butuh ekstra effort sebab Polri kudu ngurusin pengiriman berkas surat kedomisili pelanggar. Namun jika hal itu efektif memberantas aksi suap…..kenapa nggak?. Toh sistem bisa disempurnakan jika dirasa ada celah atau kekurangan. Ya nggak bro?……(iwb)

62 COMMENTS

  1. absen.
    absen..
    absen…
    absen….
    absen…..
    absen……
    absen…….
    absen……..
    absen………
    absen……….
    kang.!!!

  2. Betul itu kang

    =================

    Tes Konsumsi Bahan Bakar Kawasaki KLX 150L, Raih 38,58 km/liter klxadventure.com/2014/09/28/tes-konsumsi-bahan-bakar-kawasaki-klx-150l-raih-3858-kmliter/

  3. Ane jga mau usul asal n asal usul kang…gmana kalo ente2 gak usah mlanggar peraturan ja biar gak ribet urusan,jd sblum ente bpergian apalgi kluar kota lengkapi dulu tuh surat2 mcam sim n stnk,cek jg klengkapan motor/mobil trus cek jga anggota badan trmasuk isi kpala biar gak ada niat mlanggar….salam kempluuuu! Makmakmakmakkkk…

      • yaa namanya persiapan chek segalanya sebelum jalan, ada usaha buat meminimalisir n antisipasi hal2 yang ngga diinginkan…

        mungkin maksudnya begitu…

        ?

    • ane mau nanya gan.. niat dari rumah 1000% nggak akan melanggar. surat surat juga komplit plit plit…
      cuma ane bawa barang segede kardus indomi.
      di cirebon di anggap melangggar tuh kena juga 100rb..
      alasan nya melanggar perda cirebon motor gak boleh bawa beban barang.
      gimana tuh.. apa nggak jancok jaran namanya..

      • Setahu ane Polisi tugasnya menegakan hukum, dalam hal ini Undang2…sedangkan Perda itu yang menegakan Pol PP…jadi gk bisa polisi menilang kalo dasar peraturannya Perda, itu tugas Pol PP. Imho, mohon koreksi jika salah

    • disinyalir sampeyan jrg keluar daerah y bro?belum pernah ketilang diluar daerah ya?byk faktor orang ketilang tuh…ya kl yg sampeyan maksud mungkin para alay oke deh,,kl yg dah tertib tp ketilang cz faktor X gmn?

  4. “Denda titipan”. Itu cuma kal2an petugas, saya pernah tanya langsung sama hakim sidang tilang di pengadilan negri, (sesaat setelah saya mengurus stnk saya yg duitilang karena hanya mengenakan 1 helm saat berboncengan)
    Saya tanya ” pak, tadinya saya di tawarkan bayar tilang ditempat, mereka (polisi) yg akan mengurus proses sidangnya, tapi saya tolak karena mereka suru saya bayar 150rb, (mereka mmg nunjukin daftar denda sambil menulis surat tilang saya), mereka mnegaskan kalo ikut sidang toh bayar segitu juga, apalagi saya di tilang diwilayah hukum Aceh, smntara saya tinggal di Sumatra Utara, sebenarnya gimana sih mekanisme bayar tilang tanpa sidang itu? ”
    Dan saya dapat jawaban gamblang, ternyata kalo kita ga mau ikut sidang dan mau masalah selesai dihari itu juga, kita cukup minta slip tilang tsb, trus pergi ke bank (yg di tunjuk) untuk bayar seharga denda, lalu balik lagi ke polisi buat ngambil stnk/sim yg ditilang dgn menunjukan bukti pembayaran dari Bank, bukan malah bayar sama polisinya, ga ada itu alasannya polisi pegang uang tilang kmudian di setor ke pengadilan, itu modus oknum, ga pernah tuh polisi bawa surat tilang berlampir uamg denda itipan k pengadilan,
    Nah beruntung saya ikut sidang, karena atas pasal yg di bilang (dan saya baca ) oleh polisi dendanya 150.000, saya hanya bayar 21,000 di Pengadilan Negri Karang Baru Aceh Tamiang,

    • Bisa sih bayar denda lewat bank langsung, tp nominalnya itu bro… Pelanggaran minimal 250 ribu sampai jutaan itu bro. Klo sidang sim & lampu aja cuma 40 ribu, titip polkis bisa kena 2x lipat.. Knp ga benahi dr diri kita aja supaya g ketilang? Lengkapi surat2, cek lampu2,taat peraturan lalu lintas, aman dan ga perlu suap2 an,..
      G peduli tilang luar kota ato dalam kota bro, klo kna razia paling2 ditanya mo nitip apa sidang sendiri,ya to..mekanisme apapun ttp masih ada celahnya buat korupsi krn itu urusan perut!! Uang hasil sidang bisa buat bagi2 jatah kok bro,apalagi yg nitip dijalan.Kcuali klo penilangnya ga punya perut..ato lewat bank lgsg dan tagihan ditujukan dirumah,g harus bayar ditempat/sidang..meski kna razia kasih surat tilang,ttp bisa melanjutkan perjalanan,masih bisa makan dijalan 😀 . Kita tinggal tunggu tagihan dari bank..bayar ke bank..uang tilang ttp masuk negara,bukan polkis maupun jaksa/hakim..tp ttp bisa dikorup ama orang pajak..slesai

      • hadohhh,udah jaman kpan apa2 yg kena orang pajak..baca bener2,,,orang pajak g ngurusin ya urusan denda tilang ya,,masuknya pnbp polri,,pliss ya,tiap korupsi ngrembetnya ke orang pajak..sori,bro.ente pernah g lulus tes kemenkeu ya?sensi amat,,,

    • ngga damai sama polantas dapat surat tilang, lanjut ke pengadilan yang katanya buat kas negara…

      tapi dipengadilan juga bisa lewat belakang ngga perlu ikut sidang, calo2 siap sedia menawarkan membantu di gerbang kantor pengadilan…

      emang praktis hukum di negeri ini…

      ?

      • s7 sama pak harto..

        ketika polisi, jaksa n hakim bebas suap ehh finalnya di orang pajak juga yang nilep…, mdh2n gak smpe sgtu…

        ?

        • oknum polantas pungli dijalan paling gampang ketahuan public banyak mata melihat, tapi polisinya dablek gak punya urat malu, ini yang bikin rusak nama polri, petingginya seolah cuek bebek, hancur lebur dahh nama polri…

          kalo oknum di instansi lain agak ngumpet lah korupnya…

          ?

          • Polkis dijalan tuh karena terpaksa juga sih bro,terpaksa karena urusan perut 😀 ..ditempat ane lokasi razia g pernah pindah tempat,tiap hari disitu trs di tikungan tusuk konde pas habis lampu merah,dah g bisa kemana2 tuh..yg kedua terpaksa karena setoran. Tetangga ane seorang patwal, dia cerita klo pejabat polda ada yg mo nikahin anaknya,dia harus setoran tuh ke pejabat polda,dia ga mau razia jebak2 ky gitu, dia ngincer truk yg jalan dijalur kanan. Dapat duit setorin deh ntu uang. Enaknya mo hajatan besar2an ga perlu kluarin uang,rakyat yg biayain..

  5. Iya mas iwan, ini peru dilakukan. Hal semacam ini perlu diklearkan biar meminimalkan kejadian tsb.
    Mantap, moga polantas mengetahui usulan bagus ini.

  6. Saya punya usul, BUBARKAN SAJA DIVISI LANTAS dan PEMBUATAN SIM limpahkan regulasi tsb kepada DINAS PERHUBUNGAN jadi biar tenang masyarakat dlm perjalanan

    • ngga semudah itu om…

      untuk perebutan lahan pembuatan sim ini masalah klasik yang dihembuskan setelah polri lepas dari tni…, tahu lahh maksudnya apa… 😆

      dishub pemda lokal urusan kir aja dikuasai preman, apalagi suruh ngurus sim…

      kemudian masalah registrasi kendaraan se wilayah indonesia, kalau dishub itu bicara sekatan otonomi daerah n di-atur pemda setempat, sedangkan korlantas polri bicara hukum nasional tanpa pengkotakan wilayah n di-atur undang2 negara…

      makanya disetiap wilayah/daerah ada samsat atau sistem administrasi manunggal satu atap, yang mana urusan administrasi n registrasi kendaraan satu pintu kerja sama antara instansi polri sat lantas wilayah polres dengan instansi pemda setempat, nahh ini kinerjanya yang harus di-awasi ketat oleh kpk dsb…

      birokrasi di korlantas polri sebenarnya sudah bagus, tinggal dibenahi n dimaksimalkan saja, masalah oknum polantas nakal itu yang jadi sorotan buat ditindak tegas, bukan bicara berebut lahan pengambil alih job desk suatu instansi ke instansi lain…

      yang ada seperti bentrokan oknum tni vs polri karena rebutan lahan, merasa paling kuat satu sama lainnya…

      sebrutal2nya polisi di negeri ini masih bisa ditindak hukuman tegas, juga banyak lembaga negara n lembaga masyarakat yang mengawasi spt dpr, kpk, kompolnas dsb…

      ?

    • korlantas n bareskrim…

      di dua kesatuan ini banyak oknum polisi tengik yang berhubungan langsung dengan sendi2 kehidupan masyarakat…

      citra polri semakin hancur dimata rakyat…

      kalau polri ngga mau berbenah, tinggal bubarin ganti sama hansip…

      ngoahahahahaha…

      ?

  7. saya rasa pihak polantas akan keberatan, ga perlu munafik sbnernya celah penyuapan/titip tilang mrk yg mengkondisikan. apalagi kendaraan plat luar kota…pasti mrk jeli melihat kesalahannya (meskipun harusnya bisa dimaafkan)

  8. pake sim ujung pandang saja, selama berkendara mata tak lepas di ujung pandangan. siapa tau ada aparat lagi razia di depan, dijamin sial dan apes berlalu.

  9. di luar negeri…surat tagihan tilang dikirim ke rumah via pos
    78deka.com/2014/09/28/inden-r15-akan-membuat-motor-nampak-eksklusif-jika/

  10. kayaknya dibekasi kota gitu dehhhh….ada loketnya juga khusus bekasi kabupaten walau tempat pengadilannya itu di Bekasi kota..masih gitu gak yaahhhh…..dulu sih gitu

  11. Kita memang merencanakan tapi oknum aparat yg menentukan. Diskriminasi plat nopol luar daerah tetep ada.

  12. ribet am at. …..usul gue knapa ga ditambahkan pas ngurus perpanjangan stnk dendanya kan kita jadi gampang ga pake sidang. …..ga titip uang sidang

  13. Bener bro,diwilayah singosari.malang d lampu merah, rambunya gak jelas n ketidak tahuan biker dr luar kota,jd sasaran empuk p.kumis. alhasil bnyak biker or driver dr luar kota yg kena tilang. Yg bikin miris,p.pol nya minta 500 ribu,dan bs nego. Ediiiiian…. tambah memperburuk citra institusi.bener tuh pendapat x,sya lebh iklas kalau denda masuk k kas negara.hati hati kalau lewat singosari mlg bro. Pak polisi mohon rambu2nya dperbesar n dperjelas,d arahkan jg.kalau ada pngendara mohon d arahkan,p.kapolri,berantas.oknum yg memperburuk citra polisi

  14. lho kan kl di tilang tinggal minta surat tilang yg warna biru,tinggal di transfer uang dendanya lasung ambil Surat2 yg di tilang,gk perlu ke pengadilan…kl mau mengajukan banding itu baru berurusan dng pengadilan…:)

Comments are closed.