banner-460x110px (2)

IMG_0266Bro dan sis sekalian…pernah nggak sampeyan pening dengan makin meroketnya harga Pertamax dan Pertamaxplus. Alih-alih ingin membantu pemerintah menghindari bensin non Subsidi…kantong malah gempor botak sariawan. Tingginya kompresi mesin juga memaksa rider putar otak cari akal agar engine tidak ngelitik. Dan sistem oplos merupakan solusi yang sering kita temui dewasa ini. Premium dicampur dengan Pertamaxplus untuk mengejar nilai oktan. Pertanyaannya…bolehkah hal itu dilakukan dan apa dampaknya bagi mesin??. Sekali lagi Dr. -Ing Tri Yuswidjajanto…insinyur mekanik lulusan Jerman sekaligus juga guru besar diITB (Institut Teknology Bandung) memberikan pencerahan perkara ini. Berikut penuturannya….uk460x110460x110

iklan iwb

Kalau hanya untuk mengejar oktan maka sifatnya linear. Misalkan Premium harganya 6500 dengan oktan 88. Pertamax harga 11,400 oktan 92…Pertamaxplus mungkin harga 12ribu oktan 95. Bisa dapat oktan 92 dengan cara mencampurkan Premium dengan Pertamaxplus. Dan kalau dihitung dengan komposisi tertentu harga bisa lebih murah dibanding Pertamax. Secara oktan betul….karena bersifar linear. Jadi dengan pencampuran 50:50 oktan 88 dengan 92 akan dapat 90. Harganyapun pasti linear to :mrgreen: …..

Cuma masalahnya Premium ini adalah bahan bakar yang polos tanpa diapa-apain. Keluar dari kilang dalam bentuk nafta alias bukan Premium. Nafta ini macam-macam jenisnya yang nantinya diolah tergantung pesanan. Jika sang pemesan membeli Premium maka barulah produsen meracik nafta tersebut agar menjadi Premium. Ibarat makanan nafta diolah dengan chemical-chemical tertentu sesuai tujuan pengolahan. Tanpa micin, garam, bawang merah ataupun bumbu penyedap rasa lain (isuk-isuk ngomongne panganan bikin luwe wae :mrgreen: ) . Setelah jadi…ya udah, segitu saja. Tidak ditambahin apa-apa oleh mereka alias apa adanya. Efeknya??…

Aditif menjadi tidak bekerja. Karena didalam Pertamax ada bahan adiktif pembersih yang tidak ditemui pada Premium. Aditif pada kondisi tertentu juga baru terasa. Contoh…kita minum teh dikasih madu setetes, terasa nggak perbedaan?. Pasti tidak. Artinya….untuk mengejar nilai oktan, sistem oplos bisa. Namun karena komposisi sudah berubah dari spek yang dihitung pabrikan maka zat aditif yang berfungsi membersihkan mesin tidak bekerja alias engine akan tetap kotor. so…bisa disimpulkan…

Sistem oplos dengan oktan diatasnya halal dilakukan dan tidak akan merusak mesin. Hanya saja benefit yang ditawarkan pada Pertamax atau Pertamaplus tidak akan kita dapatkan. Aditif yang membantu meminimize terjadinya unwash gum atau kerak dalam mesin. So….sistem oplos murni hanya memberikan sumbangsih nilai oktan saja. Begitulah kira-kira. Nah…wis gamblangkan kangbro??…..(iwb)

?

203 COMMENTS

    • Oktan booster tapi yang liquid ya kang….jangan model tablet
      * Btw perlu diteliti lagi apakah oktan booster bener terbukti bisa mendongkrak nilai oktan…perlu cek dilab bro

      • tugasse sampean lek iwan untuk menggali informasi apakah oktan boster model tablet aman atau tidak..
        ijin nyimak selawasse..

    • banyak yang membaca salah kaprah penambahan nilai RON dari oktan booster
      klo sesuai aturan trus dikatakan naik 5, itu berarti nilai RON nambah 0.5. Contoh premium tambah oktan booster sesuai aturan oktan nambah 5, berarti RON premium menjadi 88.5 bukan 93 ( banyak yang telah diulas di forum)

    • sampeyan malah rugi mas bro.. lha wong “minah” sekarang sudah seharga P+.. 😀 😀 😀
      itu juga nyari Minah-nya susah setengah modar..udah jadi barang langka..

  1. Pantesan motor2 O’ONda pada ruompual n kluothuok2

    Harga pertamax mahal,sedangkan makhluk fbh itu kuaum muiskuin gak mampuu beli pertamax

    Hihihihihhihi

  2. Ora usah mending2…sing mending kuwi ora nduwe montor…nang ndi2 mlaku,numpak dokar,becak,cikar,opo jaran…tratatatatatata

  3. Sy ga sepenuhnya s7,mas. Sy udah buktiin sendiri,dulu wkt pake premium tanpa dioplos busi mobil diganti setiap 2kali service. Setelah diopolos pake pertamax sampe skrg tuh blm ganti2 busi,dr sblm lebaran 2013 sampe skrg mau lebaran lagi,dan tarikan makin enteng aja.

    • Lah…busi ane mlah belum pernah ganti sejak 1986-skrang baik2 ja…minumnya oplosan kdang kopi,kdang susu,kadang air putih,teh,soda,pokoke opo ae sing penting gak harom…Abrababababababa

    • penggunaan premium/pertamax tak scr langsung pengaruhi keawetan busi.
      Asal oli tak masuk ruang bakar, kemungkinan besar busi akan awet asal pakai busi dg spek yg diinginkan mesin dan penggunaannya disesuaikan dg spek busi.
      Lawong banyak busi yg sampai mau habis elektrodanya msh bs dipakai.
      Kalau dimesin 2tak, kondisi oli mesin boros (melebihi takaran standar), mk sebagus apapun bbmnya, busi akan cpt modiar

    • Pengalaman; toyota home service mekaniknya pernah bilang waktu cek busi toyota yaris..warnanya merah bata pda bgian ujung kepala busi..kata melanik itu tandanya pembakaranya bagus.. Ternyyata mobil toyota yaris itu selalu mencampur premium dengan pertamax.

  4. atas ane ada b3ruk lagi ayan…

    😀

    kebon pisangnya dibuldozer AHM…

    😀

    uu aa…

  5. owhhh jadi boleh kan kang iwan di campur2 ?

    saya bingung motor ane NinjaL 2013, kan kompresinya cmn 6:2:3 ( klo ga salah ) itu kan brati boleh pke premium, tpi sayangnya saya msh pke knalpot bawaan.. yg kata mekaniknya klo catalic kudu harus pke pertamax..

    jdi gmna tuh kang ? maklum kantong anak SMA XD

    • imho pakai premium pd motor yg bercatalityc tak masalah.
      Yg jd permasalahan kalau bbmnya mengandung timbal

      • Bro hoam…betul yang dikatakan bro kuclux. Yang masalah untuk catcon bukan Premiumnya tapi timbalnya. Dan Pertamina sejak 2010 mereka sudah klaim Premium mereka bebas timbal

  6. kalau yg lainnya gimana mas? Misal pertamax dgn pertamax plus, lalu bbm pertamina dgn bbm shell, petronas, total, dll

  7. Kalo gonta-ganti merk pripun Mas pengaruhe?

    Sy prefer V-Power, tp di tempat sy adanya cm Shell Super (SPBU khusus motor), jd selama ini gonta-ganti antara Pertamax Plus (ngejar oktan) ato Shell Super (ngejar brand), kalo mau V-Power harus berkelana sejauh 20 km dulu 😀

    Boleh mintak tolong ditanyakeun? Suwun..

    • Sebenarnya lebih baik nggak sering gonta ganti kang. Boleh ganti tapi pastikan udah tiris bener. Sebab tiap produsen punya resep racikan sendiri….

  8. halal di oplosan dpt oktan e sesuai kompresi tp ttp aja ada kerak e…lha wong pertamax juga mesti ninggalin kerak kok…

    p lgi skrg motor biasa” aja kompresi udah minimal pertamax padahal ekonomi negara masih lemah jadi y gt nenggak premium aja

    lha wong mobil aja juga premium

  9. Premium Rp8.000
    Pertamax Rp 9.000
    Pertamax plus Rp10.000
    pasti banyak orang yg g pake premium lagi.

      • kang.
        Lho msh disubsidi ya.
        Knpa kmarin waktu peremium naik tetep pd demo sih.
        Padahalkn msh disubsidi.

      • kang.
        Lho msh disubsidi ya.
        Knpa kmarin waktu peremium naik tetep pd demo sih.
        Padahalkn msh disubsidi..

      • Loh .. kok malah murah premium ya kang daripada pertamax, kenapa nggak pertamax aja ya yg di subsidi jadi 6.500 ?

      • Loh .. kok malah mahal premium ya kang daripada pertamax, kenapa nggak pertamax aja ya yg di subsidi jadi 6.500 ?
        Maaf kebalik, hehehe

      • Dalam struktur APBN
        Bensin itu masih disubsidi seperti kata bang Iwan
        hanya saja porsinya tidak sebesar tahun2 kemarin
        karena pada tahun 2012, sebagian subsidi BBM dialihkan ke subsidi gas
        makanya kemarin ada tuh program pemerintah buat pengalihan BBM ke BBG, karena subsidinya sebenarnya udah lari kesana.

    • kalo premium 8000 pertaak max 10000 yo pake pertamax lah bro bukannya nyombong sih fakta saya dulu pake 2 tak premiun 4500 premix kalo gak salah 6000 saya pake premix

      • secawan madu blablabla *nyanyi sek,,,intine nek ngoplos entuk pluse yo entuk minuse entu manfaate yo entuk madhorote jare mbah kiai

  10. mas Iwan

    kamusbahasaindonesia.org/adiktif
    kamusbahasaindonesia.org/aditif

    mungkin yang diartikel maksudnya “aditif” ya ?

Comments are closed.