iklan iwb

Banyak pertanyaan dilemparkan ke IWB atas hasil dyno Ultraspeed yang diupload ke Youtube. Sebagai motor turunan engine CBR150R, hasil tersebut memang membuat mayoritas biker mengerutkan dahi….doweh bin bengong. Lha koq bisa double cam (DOHC) lebih inferior dibanding SOHC??…..

Kalau kita mengintip video komparasi pengetesan Dyno terlampir….

Dyno test Honda CB150R

iklan iwb

Dyno test Yamaha New Vixion

Maka akan diperoleh data bahwa sang CB150R meraih peak power [email protected] sementara new Vixion mencapai 14.32HP@8224RPM. Artinya….dengan putaran mesin yang lebih rendah sideltabox mampu menyemburkan tenaga hingga 14.32HP atau unggul 0.30HP dibanding sang kompetitor. Kondisi ini tidak kita jumpai pada StreetFire yang kudu menginjak putaran lebih tinggi yakni kisaran 10.210RPM hanya untuk meraih 14.02HP. Sebuah fakta yang memang lumayan mengejutkan. Sayang…..video tidak menunjukkan secara lengkap grafik pergerakan tenaga tiap RPM. Sehingga sulit bagi kita menyimpulkan…apakah hasil dyno yang membikin geger dunia maya tersebut mutlak bisa dijadikan pedoman untuk melakukan justifikasi bahwa power NVL memang lebih unggul dibanding CB150R??…..

Dyno adalah alat ukur output power yang terkenal akurat. Pengetesan lazimnya menggunakan perputaran dari roda belakang atau biasa disebut on wheel. Sedangkan klaim pabrikan rata-rata berpatokan pada crankshaft. Maka tidak heran ketika kita mengukur via roda….output power tidak sebesar data diatas kertas. Terjadi penurunan akibat lost power dari rantai, pelk dan ban. So, jika kontennya dari video testing Ultraspeed….sepertinya memang iya. NVL bisa bertepuk dada mengintimidasi lawan. Angka sekilas yang terpampang didepan mata menjadi bukti tak terbantahkan….

Namun bukannya meragukan, secara pribadi IWB belum bisa berkomentar banyak kecuali melihat dengan mata kepala sendiri proses pengetesan dari awal hingga akhir. Atau…akan lebih mantap jika komparasi diatas bisa dilakukan oleh beberapa sumber secara acak….dengan alat Dyno berbeda. Dari situ baru kita bisa menyimpulkan secara akurat apakah betul power CB150R dibawah NVL…..

Last.…sebagai Blogger yang sudah mencicipi langsung keduanya…..jujur butuh bukti lebih untuk meyakinkan serta menggoyahkan feeling sensasi yang masih hangat terpatri dibenak IWB. Raungan engine pada putaran atas yang pastinya bisa membuat kerepotan lawan. Data monggo, tapi akan lebih afdol dibuktikan dilapangan. So pusing melihat data diatas?. Santai wae mzbro. Ben ora mumet jajal wae keduanya secara langsung. Dijamin makin pening sampeyan lawong juozz dua-duanya :mrgreen: ……(iwb)

726 COMMENTS

  1. kompor mledug nih hari senin kang iwan..makin moyongkod fbh .. disentilin fby dan simpatisan garpu thole 🙂

  2. mas iwan jangan takut n ragu,walau pahit buat fbh…KATAKAN hasil test trsbt adalah benar! Karena bisa aja itu terjadi karena dohc ini lebih murah dr induknya.

  3. percaya banget
    tp coba rubah lagi timing n drajat pengapiannya ke standar(pertamax) terus dyno ulang dah, pasti beda hasilnya

  4. ndak apa2 menang diatas kertas biar ndak pada inferior tpi klo dijalan … ntar akan terbukti dg sendirinya …

  5. SOHC NVL saja sudah bisa ngalahin DOHC nya CB150R……apalagi kalau NVL di bikin DOHC tambah jauh ketinggalan CB150R.
    Itu secara teori nda tahuuu prakteknya sichhhhh …… kadang di lapangan suka berbeda …….

  6. Buat ane di bawah 200 cc power nomor sekian, yg penting IRIT…………… (maklum kere) 😀
    sekale lage….. IRIT
    lage sekale….. IRIT
    terakhir….. IRIT

  7. Pasti sama2 punya ke kurangan,dan kelebihan di antara keduanya kang….,yg nvl jg byk kekurangan nya yg honda cb 150r pun jg sangat banyak kekurangan nya….hanya orang munafik….,yg tdk mau mengakui kekurangan diantara kedua nya

  8. apakah perbedaan sebesar itu mempengaruhi penjualan,sementara penjualan kan variablenya buanyak to? motor kan sesuai selera masing2, ngopo kok ndadak saling ejek,padahal tuku wae ora. . . .heheheheh. . . .

  9. Mas, kok perlu dites dengan alat Dyno test yang berbeda? alasannya apa? saya yang meskipun emang belum pernah maen ke tempat yang ada alat Dyno test-nya jadi bingung juga dengan pernyataan seperti ini. analogi saya adalah termometer. ada dua cairan yang digunakan untuk menunjukkan skala: air raksa dan alkohol. alkohol lebih cepat naiknya tentu karena berat jenisnya lebih ringan daripada air raksa, tapi pada prinsipnya ya sama. jadi untuk apa dites lagi di Dyno test yang berbeda, kalo toh hasilnya emang bakal sama?

  10. aja ndelok pidio siji thok, perlu sing pirang2, ben rika sekabean ora klembonan yen perlu tes dewek mongtore kuwek,,,

Comments are closed.