Pernah nggak bro…ketika sampeyan beli motor, jebule setelah transaksi, dikirim kerumah….tes jalan dan impresi tidak sesuai ekspetasi. Entah perseneling keras, suara mesin kasar bak helikopter, accelerasi lemot atau malah keluar vibrasi berlebihan disaat mesin digeber. Kekecewaan makin bertambah ketika mendapati handling kekasih baru terasa ngebuang ketika cornering atau belok ekstrim. Dari semua faktor yang IWB sebutkan diatas….sebagian mungkin menjadi karakter sijaran wesi yang tidak bisa diganggu gugat. Namun ada juga karena lolos dari quality kontrol yang sudah dipatok? pabrikan. Kalau yang terakhir mah gampang, tinggal bawa kedealer untuk diklaim…beres. Tapi gimana jika? memang DNA bawaan lahir??….

Mau nggak mau tetap ditelan kendati pahit. Paling jika sudah mentok akan kita jual dan memboyong produk lain. Ribet tenan pokoke. Dan itulah efek membeli sesuatu ibarat kucing dalam karung. Untuk menghindari kondisi tersebut, pada umumnya brosis mencari referensi dari media, teman atau njajal motor saudara. Dan tentu saja…..bukan hal yang mudah untuk melakukan. Iya kalau kuda besi sudah berseliweran dijalanan. Gimana jika bener-bener fresh oven???. Baru dirilis, sementara kita penasaran untuk mencicipi??. Tidak ada pilihan lain, sebagai konsumen hanya bisa tutup mata dan telinga…..sebatas memegang body, ngintip perawakan….sreg langsung dipinang dengan mahar yang sudah dipatok dealer. Inilah yang masih menjadi kelemahan pabrikan besar tanah air. Tapi tidak dengan pabrikan India….

Dinegerinya sana…..sudah lazim pabrikan menyediakan satu unit tes bagi para konsumen. Bajaj dan TVS adalah contoh kongkret tak terbantahkan. Jangankan Pulsar series….motor sekelas Duke 200 tidak luput menjadi obyek testing untuk memuaskan rasa penasaran potensial buyer dinegeri Bollywood. Dan bagusnya, habit ini diteruskan keIndonesia. Pasca BAI rilis produk baru, pasti JAR atau jaringan dealer rekanan menyediakan satu unit testing yang bisa sampeyan pinjam melaju dijalanan. Mau digeber atau dibetot sampe puas tidak masalah. Hanya saja….pabrikan Bajaj tidak secara official mengumumkan dalam web mereka sebab testing hanya terbatas dalam waktu yang ditentukan. Sementara TVS tidak…..

iklan iwb

Pabrikan kuda berlari memasukkan opsi test ride dalam website resminya (klik disini). Ketika IWB coba ekplorasi lebih jauh….didalamnya berisi keterangan membeli motor, menguji atau kredit…taruhlah kita pilih menguji. Melirik kebawah…dilanjutkan pertanyaan, motor apa yang ingin dites…nama, nomer HP yang bisa dihubungi, kota dan dealer. Setelah itu submit dan pihak admin bakal koordinasi dengan dealer cabang untuk mengontak dan mempersiapkan unit motor yang ingin dites. Tinggal konfirmasi ulang kemudian…..done, produk langsung bisa kita rasakan. Keputusan berada ditangan mzbro semua, puas atau tidak?? jika terasa mantap tinggal rogoh kocek. Dan kalau kurang berkenan, monggo ditinggalkan. So simple and great service….

Last….jika pemain baru bisa inovatif serta mengerti konsumen, kenapa pabrikan besar tidak?. Sesuatu yang positif tidak ada salahnya diikuti. IWB tahu, enggannya mereka melakukan hal serupa dikarenakan brand yang begitu kuat dikalangan masyarakat. Yah…ibaratnya, begini aja sudah laku…kenapa kudu repot-repot?. Padahal dengan pelayanan sesi tes ride ditiap dealer….pabrikan juga diuntungkan sebab bisa meminize keluhan konsumen. Contohnya ketika dijumpai vibrasi berlebih, rem kurang pakem atau mesin tidak responsif, konsumen ora gumun. Lawong sudah test langsung, ya nggak brosis?. So….IWB jadi membayangkan, seandainya kedepan pabrikan Yamaha dan Honda menyediakan satu unit tes untuk new Vixy serta teralis aka CB15 dimasing-masing dealer, pasti keren tuh. Sayang, judule hanya ngimpi :mrgreen: . ....(iwb)

129 COMMENTS

  1. Iyo yo Mas…. Pabrikan Indihe juoss ternyata…ora Ngecuni calon konsumen…., lha kae test mio j nang kampung2 piye…opo ngetes kudu tuku ,opo nek arep tuku tembe olenh ngetes? Heheee….

  2. Iyo yo Mas…. Pabrikan Indihe juoss ternyata…ora Ngecuni calon konsumen…., lha kae test mio j nang kampung2 piye…opo ngetes kudu tuku ,opo nek arep tuku tembe oleh ngetes? Heheee….

  3. Ntar malah mikirnya..”udah test ride ini,udah ngerasain gimana2 motornya,ngapain lagi beli?walopun sebentar icipnya”..mungkin itu yg ditakutkan sama pabrikan besar ya

  4. selama konsumen masih banyak yang pekok… (lirik fbh).. pabrikan boliwood susah berkembang di mari….

  5. @ 11. jack
    Gratis mzbro. Lek bayar dealere jaluk dipentungi :mrgreen:
    @ 15. restu priyandaru
    Sejauh ini kayaknya hanya motor kita yang ditahan alias ditaruh didealer. Masih tetap beresiko sih soalnya penjahat sekarang emang canggih-cangih…
    @ 20. Azrie Soesanti
    Itu tentang back ground dan sejarah TVS. Emang nih, mosok judule warisan……
    @ 21. Endel
    Ngetest tanpa beli boleh bro. Btw bagus juga sih manuver Mio-J. hanya saja terbatas oleh waktu…tidak bisa sewaktu-waktu
    @ 23. RockerAM
    Mosok ketakutan gitu bro. Nggaklah. kalau saya analisa mereka sudah cukup pede dengan produknya serta brand begitu kuat dimasyarakat. So, ogah berusah payah. tidak perlu tes toh juga laku to hehehe….
    @ 24. Aank Wijaya
    Isi aja diwebnya bro
    @ 28. peyek
    Mzbro, wis jangan diledek lagi. Kobongan ntar…

  6. @mas IWB
    haduuhh,maafkan saya mas iwan,gara2 kekeliruan saya pake FB pacar,jadi ribut ditrit sebelah,sampe sampeyan manggil saya bro 🙁

    btw,itu nama asli saya mas iwan,bukan mbak andrie lagi,sekali lagi maaf sebelumnya 🙂

  7. @ 32. Azrie Soesanti
    Ealah…mbak Asri Susanti to asline :mrgreen: . Sipp mbak….dicopy 86
    @ 33. peyek
    Beuh…dadi komandan aq hehehe
    * Dicopy 86 lageee :mrgreen:

  8. bener… mantap bro… ane dulu pernah nyobain ngisi form test ride, beberapa minggu kemudian ada yg kontak ke hp ane (lupa dari mbak siapa gitu) ngakunya dari TVS mau nanyain masih berminat untuk test ride gak… emang sih lumayan lama responnya untuk test ride, tapi joss lah sampe kita di telp segala…

  9. pernah gue beli beat suara kasar plus bletak, bensin boros (ngakunya irit), gampang bulukan n body getar.
    gak kuat nanjak n sering dikepretin mio jadul.
    mau gue bakar aja ini motor sampah!

    *selain antek2 ahm dilarang nyolot.

  10. trus unit motor test nya sigilir gitu untuk setiap konsumen ya…
    atau tvs ada menyesiadan banyak unit test untuk konsumen…

  11. PEDOMAN KOMENTAR

    Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

    Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

    Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

    *copas dari yahoo :mrgreen:

  12. @ 35. whafret
    Nais inpoh mzbro
    @ 36. Azrie Soesanti
    Sami-sami mbak Asri…
    @ 37. Adhitya Ramadian
    Kalau TVS kayaknya masuk database dan dipanggil. Ada testimoni tuh dari bro whafret…
    @ 38. Son
    Isooo wae sampeyan ki :mrgreen: . Ojo mancing mz, geger maneh mengko
    @ 43. peyek
    Mekanisme dilapangan kurang tahu bro….
    @ 45. goeh80
    Nais share mzbro

Comments are closed.