iklan iwb

Brother sekalian…untuk mengukur seberapa persen biker yang setuju akan AHO, IWB melakukan polling singkat. Walau suara yang masuk hanya sekitar 345votes dalam 4 hari, setidaknya polling ini bisa menjadi acuan ATPM untuk mempertimbangkan dengan seksama sebelum memutuskan menghilangkan saklar lampu. Memang tidak akan berpengaruh terhadap penjualan produk jika semua ATPM melakukan ajian “Kompak” . Tapi dengan mendengarkan suara konsumen…akan ada efek bonding emosional yang ujung-ujungnya berdampak positif terhadap image pabrikan itu sendiri….

Polling diikuti 345 partisipan

Pertanyaannya sederhana…. ” Setujukah dengan keputusan ATPM mengaplikasi sistem AHO?”. Jawaban mayoritas biker ternyata kurang menyukai keputusan pabrikan menghilangkan saklar utama dengan perolehan suara cukup signifikan yakni 65% (223votes) tidak setuju, 32% (110votes) setuju dan selebihnya 3% (12votes) menyatakan abstain atau tidak memilih. Dari hasil diatas jelas tergambar….biker lebih suka ada opsi saklar. Cukup dimaklumi sebab biker tidak hanya diibu kota.? Dibumi belahan lain….dipelosok sana IWb sering menemui kendaraan bermotor hanya dipakai untuk belanja kepasar oleh ibu-ibu rumah tangga atau menyusuri ladang, sawah….mengecek keamanan tempat bercocok tanam mereka tanpa pernah sekalipun melintas kejalan raya….

Hasil Polling mayoritas tidak suka sistem AHO...

Kesimpulannya…masih banyak yang kurang menyambut sistem AHO. Bahkan secara ekstrim ada kasus batal meminang satu produk dengan alasan tidak ada saklar lampu. Dan…ujung-ujungnya produk non AHOlah yang kelimpahan rejeki. Yup…semua memang butuh proses dan edukasi mendalam kepada konsumen. Tidak bisa sistem paksa seperti sekarang. Last…berdasarkan hasil polling diatas, saat sekarang IWB tanpa ragu teriakkan dengan lantang terhadap ATPM bahwa non AHO lebih dipilih ketimbang AHO!!. Ada komentar mzbro??….(iwb)

iklan iwb

52 COMMENTS

  1. dibilangin juga apa biker kita mah g doyan AHO,

    AYO sukseskan 1 juta bloger menolak AHO mentah2.

  2. gara” ga AHO bayar 100rb maksudnya

    wkwkwkwkwkkwk

    AHO oke,tapi sebaiknya tetap ada saklar lampu,jd tergantung kesadaran si pengendaranya

    mau bayar 100rb atau AHO

  3. ane nemuin bacaan bagus nih tuk jadi pertimbangan seseorang dalam menilai AHO
    kilatperak.blogspot.com/2011/08/polemik-aho-bisa-sampai-digebukin-warga.html

  4. wah klo pakai AHO bisa kena mata preman kalo masuk kampung..xixix…awas senggol bacok 😀
    asmarantaka.wordpress.com/2011/08/04/helm-supermoto-helm-petouring-yg-sedang-ngetrendd/

  5. sebenarnya ATPM yang menerapkan AHO itu bermaksud baik menyelamatkan para biker dari ulah pendendaan.

    lha wong masih ada beberapa biker yang suka teledor nyalain lampu. emang mau tiap hari kena denda 100 ribu – kalo gak salah ya

  6. oom iwan… itu kan keputusan pemerintah, bukannya maunya atpm… lha kalo protes ya ke pemerintah, kenapa ke atpm ?
    aneh….

  7. NON AHO Yess ketes,,ketes,,,suka2 gw dong mau nyalain lampu apa kaga,,, kalo mau di tilang silahkan ga masalah buat gw,,,, la wong duit gw banyak ko,,,,

  8. @ Ben
    Sejauh yang saya tahu…pemerintah diwakili kepolisian masih bersifat menghimbau atas sistem AHO ini. Jadi tidak ada paksaan sebab memang tidak ada payung hukum untuk melakukan punishment terhadap ATPM yang tidak mengaplikasi AHO. Kalau menyalakan lampu siang hari, itu baru wajib karena sudah ada undang2nya. Beda kasus lho mzbro…

  9. Masalah sepele… Pasang saklar di bengkel paling apes habis 25 rebu… Kalo pasang sendiri paling 5 rebu.

    Kalo suka pada produk tsb saya benar2 gak peduli itu AHO/ bukan

  10. intinya,,, Pemerintah ngasih peraturan buat nyalain lampu motor di siang hari,,, bukan berarti ngilangin saklar lampu,,, ni yang tukang bikin motor belum mudeng kayaknya,,,,,

  11. bro iwan. sharing aja.

    memang dilematis utk AHo ini, karena masing2 individu dan unit motor tidak dijual dikota2 besar saja
    jadi anggapan menyalakan lampu utk kondisi dipedesaan belum tentu paham atas AHO ini, jadi memang lebih baik secara pribadi manual saja alias masih ada saklarnya.
    kalo maslah lupa kembali pada individunya, pastikan lampu nyala sebelum riding……..tapi ini tidak berlansung lama, kalo semua ATPM menerapkan AHO.

  12. ibarat org jualan, peraturan wajib HO sama kaya buka cabang warung baru = nmbh income…ttp se7 HO tp jgn AHO…ttp se7 HO tp jgn AHO…

  13. motor tanpa AHO aja. Solusinya bikin warning light saat lupa menyalakan lampu
    smartf41z.wordpress.com/2011/08/04/klasemen-sementara-kejurnas-250-irs-seri-iii-cbr-250-makin-terpuruk/

  14. klo yg pake bebek sih gak masalah pake aho mas bro tp klo yg pake motor batangan fitur pass lamp di setang kiri dekat kopling jadi ilang.padahal fitur tersebut sangat berguna untuk isyarat buka jalan seperti lampu tembak pada mobil yang hanya ada pada motor batangan

  15. kemeluut yg bisa jadi keuntungan pak polisi neeh…
    50 ribu sekali tilang tinggal x brapa puluh motor yg kena = polisi jd kaya …

  16. apakah dapat jg dikatakan bahwa 65% penduduk indonesia masih kurang mendukung dalam hal keselamatan berkendara..

  17. kalo dibandingin dgn dulu, awal2 wajibnya helm, mayoritas pemotor tidak suka pakai helm karena tidak praktis, bagaimana om ?

    nitip ya om..
    boerhunt.wordpress.com/2011/08/04/gonjang-ganjing-cash-back-and-hadiah-milarder/

  18. @ahoo: berapa ratio kecelakaan setelah sistem AHO ini diterapkan.

    menurun atau naik?

    efek dari AHO ini apa?keselamatan berkendara, kalo sy lebih prepare kebagaimana cara bisa mendapatkan SIM yang tepat dan benar.

  19. semua hukuman berlalu lintas berujung dengan denda uang?!!! polisi lalu lintas ini benar2 profesi rawan tindakan suap-menyuap atau katakan saja rawan dengan tindakan KEJAHATAN LHO…..

  20. SIIIIP…dukung DRL untuk keselamatan di JALAN RAYA…tidak dukung AHO karna saya bukan MAHO???lho???

  21. menurut saya.. pabrikan rame2 buat motor ber-AHO karena dapat memangkas ongkos produksi..
    knp coba ga semua motor matic rame2 bikin fitur parking brake lock kaya matic honda..
    itu kan salah satu fitur safeti juga..
    sorry, secara pribadi saya juga ga setuju sama AHO ini.. terkesan memaksa..
    kalo mau di himbau agar DRL mah gpp.. tp jangan dgn cara kaya gini..
    just my opinion..

  22. Jadi sekarang ente2 semua ngerti kan, kenapa Supra X ama Abs. Revo masih memimpin penjualan di kelas bebek. Moga2 aja dua tipe bebek ini tetep ngga pake AHO, jadi konsumen masih punya alternatif pilihan….

  23. gak perlu aho, asal peraturannya ketat yg lampu utama mati lsg ditilang pasti pd patuh, biker tuh paling takut ditilang (uang damainya gede) xixi…

  24. hehehe barusan ambil vixion yg putih + hari ini juga beli saklar switch vixion yg lama + langsung pasang di beres. . . .
    Hasilnya mantap 😀

  25. kena berapa gan pasang switch vision lama ke vixi baru nya…
    itu mesti ke bengkel resmi yamaha yah….

  26. Klo kta perhatikan UU nya yg menyuruh para pengendara utk menyalakan lampu bukan menghilangkan saklar lampu.
    @Basho
    Betul bro kompetitor gak mungkin bsa nyaingin penjualanya Supra X & Abs Revo cz kompetitor udah keburu pke fitur AHO (masy.desa kususnya kurang krg ‘sreg’ dgn fitur ini) dan kuatnya promosi dr ATPM tsb membuat konsumen dpt mudah menentukan pilihan yg tepat dan hasilnya sangat berpengaruh (tinggal diperkuat aj pelayanannya), citra pabrikan dimata konsumen akan lebih baik. Zaman skr persaingan makin ketat ‘lengah’ sdikit lsg dihajar.

  27. Dan pabrikan lain selain A*M mana ad yg meniru fitur safety spt Parking Brake Sys,Side Stand Switch,dan CBS yg nyata2 sangat penting utk keselamatan pengendara walaupun pabrikan tsb harus rela menambah biaya produksi utk fitur safety itu .(Demi keamanan konsumen)
    Beda lagi dgn pabrikan lain yg memangkas fitur (macam AHO) tp harganya tetap sama malah ad jga yg dinaikan (arogan), udah untung tambah untung konsumen pun jadi ‘jengkel’ .
    Intinya nasib Produsen di tangan Konsumen klo ingin agar konsumen puas/ selalu setia dgn ‘produkmu’ berilah pelayanan yg baik dgn produk yg berkualitas 😀

Comments are closed.