Oalahhh…kerja koq ogah-ogahan!!!

Geregetan kalau melihat cara kerja petugas pembuat gorong-gorong disekitar daerah Lenteng Agung. Gimana nggak…traktor pengeruk tanah diparkir sembarangan tanpa ada sign atau? peringatan akan kehadirannya. Bisa dibayangkan kalau malam penerangan minim akan sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas….

Sebenarnya kita patut apresiasi tindakan pemerintah atas perhatian antisipasi mencegah banjir sehingga proyek ini dilakukan. Cuma patut disayangkan kinerja tidak dilakukan secara profesional.? Tanpa peduli dengan nyawa orang lain dan herannya lamaaaa sekali……masak satu hari perasaan hanya bergeser 2 meter.? Lambatnya kerjaan mereka terlihat dengan sering berhentinya proyek tanpa alasan jelas.? Jam empat sore aktifitas berhenti. Ditambah Sabtu atau Minggu juga tidak nongol batang hidungnya…..jadinya berkesan ogah-ogahan. Lokasi sendiri dibelakang terminal Lenteng Agung merupakan jalur pulang kerja setiap hari. Seharusnya harus ada target kerja. Disinilah peran pemerintah kota dimana seharusnya menerjunkan pentolan pegawai PU guna mengawasi anak buah dilapangan secara ketat. Implikasinya lumayan bikin jengkel para pengguna jalan sebab traktor yang diparkir dibadan jalan membuat kemacetan luar biasa jika lalu lintas padat. Lucunya plang pemberitahuan proyek hanya dari kertas karton bertuliskan spidol besar serta dahan pohon seadanya. Oalahhhh….jan parah tenan!!! mboh wis.…tidak ada habisnya kalau ngomongin hal satu ini. Wis capek dan putus asa!!!!. Sampai berbusa juga tidak bakalan digubris soalnya.? Kini hampir satu bulan berlalu gorong-gorong baru selesai sekitar 20 meter. Sementara kalau menilik panjangnya jalan yang mencapai hampir 3 kilometer…bisa dibayangkan berapa lama lagi pekerjaan bakal selesai. Buang duit…dan waktu pastinya…….(iwb)